Lintas Beutong Ateuh
Beutong Ateuh, sebuah wilayah di pedalaman Aceh yang menyimpan trauma bagi sebagian masyarakat yang merasakan konflik bersenjata di aceh, daerah ini terkenal dengan peristiwa pembantaian Tgk Bantaqiah bersama para santrinya yang dilatarbelakangi kecurigaan dan tuduhan akan dukungan mereka kepada perjuangan Gerakan Aceh Merdeka pada tahun 1999.
Wilayah ini terisolir dan berbatasan langsung dengan Taman Nasional Hutan Lauser sehingga aksesnya terbatas hanya melalui Nagan Raya atau melalui pantai barat Aceh.
Namun pasca penandatanganan MoU Helsinki, Aceh punya kesempatan untuk membangun dan mengejar ketertinggalannya dari daerah lain di Indonesia, persoalan konektifitas antar daerah menjadi prioritas utama Pemerintah sehingga jalan jalan yang menghubungkan antar daerah secara bertahap terus di bangun dan di perbaiki, hal ini untuk memberikan kesempatan daerah berkembang dan hasil pertanian, perkebunan, kekayaan alam dari daerah produksi akan mudah diangkut ke konsumen atau dikirimkan ke luar daerah.
Kami berkesempatan mengunjungi Beutong Ateuh yang telah menjadi sebuah Kecamatan dalam Kabupaten Nagan Raya, perjalanan di mulai dari Kota Takengon Kabupaten Aceh Tengah, sepanjang perjalanan kita akan melihat perkebunan kopi, serai wangi yang ditanam di lereng-lerang perbukitan, kita juga akan disuguhi pemandangan alam yang asri dan menakjubkan selama perjalanan di sepanjang pegunungan Bukit Barisan.
Sebelum mencapai Beutong Ateuh kita akan melewati kawasan hutan yang menjadi bahagian Kawasan Ekosistem Hutan Lauser, suasana hutan tropis dan berbagai macam suara hewan hutan menjadi pengiring perjalanan dengan jalan yang berliku namun kondisinya sangat baik. Kondisi medan dengan tanjakan dan turunan yang curam juga perlu diwaspadai serta butuh kondisi kenderaan yang baik.
Kini Beutong Ateuh bukan lagi wilayah yang terisolir, dengan terhubungnya jalan antara lintas tengah dan lintas Barat Aceh kawasan Beutong Ateuh menjadi kawasan yang dilintasi dan disinggahi oleh orang yang berpergian baik dari pesisir Barat Aceh ke wilayah tengah maupun sampai ke Pantai Timur dan juga sebaliknya. Keberadaan jalan ini telah menghubungkan dan memangkas waktu tempuh sampai dengan 6-8 jam antara wilayah pantai timur dan wilayah pantai Barat Aceh dibandingkan jika kita harus melalui Banda Aceh yang sebelumnya harus dilakukan sebelum adanya jalan penghubung ini yang melewati Beutong Ateuh.
Daerah Beutong Ateuh cukop lagak jipeugah le Ngon (Nazar, yg pernah kerja bak kamoe, ICC Computer) sehingga awaknyan sering jijak keunan, bahkan ngon awak Inong dan Aneuk jih.
Curated by: @ adeljose