@The Diary game"Malam yang bahagia, Sabtu 12 Juli 2025

Hai teman steem semua, berjumpa lagi bersama saya dengan berbagi cerita, Salam bahagia. Setelah seharian saya beraktifitas dari terbitnya matahari di timur hingga matahari ke barat . Suasana ternyaman untuk keluarga adalah ketika saya pulang ke rumah dan bisa berkumpul kembali dengan buah hatiku.

Sore ini saya memulai pekerjaan dari menyiapkan pakaian sikecil mandi, sebab biasanya melihat ibunya sibuk si gadis kecilku berusaha mandi sendiri. Tapi tidak hari ini, rengekan manja dari seorang anak terlihat, saya menghampirinya dan membawanya kekamar mandi.

Setelah saya mandikan langsung saja saya siapkan segala keperluannya. Sore ini saya bersama gadis kecilku ke rumah guru mengaji. Setelah mengantarkannya saya segera pulang. Tak lama sampai dirumah handpone berdering, segera saya membaca sebuah pesan masuk karena bunyi hp seketika tak lagi berdering

Sebuah pesan dari sahabatku " Dimana kamu, apakah kalian ada dirumah. Ya ' jawabku. Ada apa " Aku membalasnya. Tak ada balasan dari hp . Tak lama kemudian saya pun meletakkan hp itu di meja dan bergegas ke dapur untuk memasak Makanan.

Perut saya terasa perih karena rasa malas makan. Tak ada yang menarik untuk di makan sehingga timbul pikiran apa yang membuat saya selera untuk makan. Simsalabim seperti Kilat seolah olah rasa untuk makan itu bangkit. Saya berpikir untuk membuat tumis sayuran sederhana yang terpenting waktu memasak tidak lama.

Selang beberapa menit sayuran sederhanaku siapku sajikan, sayuran sawi putih saya masak bersama dengan jamur dan labu siam hijau. Membuat aromanya bertambah manis dan lezat. 'Ya memang membuatku selera makan. Kemudian mulai aku mengisi perutku yang kosong dengan kucampur sedikit nasi putih,sehingga perutku yang perih itu sedikit berkurang.

_{**Tumis Sayur Sawi Putih **}

Setelah semuanya beres dapur pun ku tinggalkan, menuju ke halaman rumah untuk menunggu si gadisku pulang mengaji. Tak lama kemudian sebuah sepeda motor turun dengan membawa setumpuk durian. Ternyata temanku yang menelpon tadi mengantarkan buah kesukaan anak anakku.

Betapa bahagia hatiku, rezeki tak terduga itu datang. Hanya syukur dan ucapan terimakasih buat orang baik yang rela mengantarkan buah manis itu padaku. Padahal dia telah mengajakku ke kebun durian tapi aku tak bisa ikut.

Cek sur panggilan akrabnya, begitulah gadisku memanggilnya. tak berlama lama dia pun pamit pulang. Jam 18.00 wib si kecilku pulang mengaji seperti biasa kami bercanda menemaninya bercerita. Tak terasa Sore pun berganti malam, kami melanjutkan dengan makan malam, kemudian saya dan anak anak istirahat sejenak.

Buah yang tadi aromanya menyengat harum tak dapat di sembunyikan lagi. Anakku yang lajang mulai tak sabar, sudah tidak ingin berlama lama memakan buah itu. Duriannya ada 7 buah, bercampur bentuknya ada yang besar, sedang dan kecil juga. Setumpuk durian itu senilai IDR. 250.000 or steem 109.0 segitulah taksiran harga jika kami membelinya. Kami pun segera membuka satu persatu dari buah durian tersebut.

_Durian

Aroma yang harum dan rasa durian itu yang manis membuat kami bahagia. warna dari isinya agak sedikit kuning, isinya pun lumayan tebal. Harum dan manis itulah yang terkenang saat kami menyantap durian tersebut. Malam yang indah, tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 23.00 wib. Saatnya kembali beristirahat. Itulah akhir dari ceritaku."