Pengalaman PPL: Mengajar di kelas 5 digital dengan PPT dan Quizizz
Hari ini tanggal 9 september 2025 menjadi salah satu pengalaman menyenangkan bagi saya sebagai mahasiswa PPL. Seperti biasa, kegiatan dimulai dengan anak-anak berbaris rapi di luar kelas sebelum pembelajaran. Suasana tampak penuh semangat, wajah-wajah mereka ceria meski masih pagi. Saya ikut mendampingi, memastikan semuanya berjalan tertib sebelum masuk ke ruang kelas.
Setelah itu, kegiatan belajar pun dimulai. Mulai dari menyiapkan kelas dilanjutkan dengan berdoa dan setelah itu saya menyampaikan materi dengan bantuan PPT. Awalnya saya merasa agak gugup, tapi melihat antusias siswa yang memperhatikan layar, rasa gugup itu perlahan hilang. Saya berusaha menjelaskan dengan bahasa sederhana agar mereka mudah memahami. Sesekali saya mengajukan pertanyaan ringan, supaya anak-anak tetap aktif dan tidak cepat bosan.
Setelah penyampaian materi selesai, saya mengajak mereka untuk mengerjakan soal melalui aplikasi Quizizz. Anak-anak terlihat sangat antusias, apalagi karena tampilannya menarik dan bisa dimainkan dengan laptop masing-masing. Mereka berlomba-lomba menjawab soal dengan cepat, sambil sesekali terdengar sorakan kecil karena merasa senang bisa menjawab dengan benar.
Melihat semangat mereka, saya merasa puas sekaligus bahagia. Meskipun hanya praktik mengajar, tapi saya bisa merasakan betapa menyenangkannya menjadi seorang guru.
Kegiatan yang awalnya membuat saya merasa tertekan itu malahan sekarang membuat saya jadi mencitainya, yang dimana dari hal tersebut memberi saya banyak pengalaman, dan menjadi catatan bagi saya bahwa pembelajaran bisa lebih hidup ketika kita menggunakan media yang menarik dan melibatkan siswa secara aktif.
Dari pengalaman ini, saya juga belajar pentingnya mengatur waktu dan mengelola kelas. Ternyata tidak mudah memastikan semua siswa tetap fokus, apalagi saat ada yang terlalu bersemangat atau malah bercanda dengan temannya. Tetapi dengan pendekatan yang tenang dan memberikan perhatian, suasana bisa kembali kondusif.
Selain itu, saya semakin menyadari bahwa menjadi guru bukan hanya soal mengajar, tetapi juga soal mengarahkan dan membimbing. Setiap anak punya cara belajar yang berbeda, dan sebagai calon pendidik, saya harus bisa memahami itu. Pengalaman ini menambah keyakinan saya, bahwa jalan menjadi guru adalah pilihan yang penuh tantangan namun juga sangat membahagiakan.
Sekian cerita pengalaman saya pada hari ini, semoga kita selalu diberikan rasa syukur atas nikmatnya.