Ketika merasa cukup, semua menjadi nikmat

Apa yang sebenarnya kita cari dalam hidup. Apakah hidup ini hanya sebagai pelabuhan atau sebagai tujuan. Ketika kita berfikir hidup di dunia sebagai tujuan, maka segalanya berusaha kiya kejar dan kita nikamti. Tetapi kalau hidup ini kita jadikan sebagai pelabuhan, mempersiapkan bekal untuk pelayaran yang jauh lebih panjang untuk tujuan yang abadi,.

Kita mempunyai kebutuhan yang tak terbatas, jika kita tidak membatasi kebutuhan itu sendiri. Lalu bagainana kita memberikan batasan atas kebutuhan kita..ya dengan merasa cukup. Nikmati aja apa yang kita punya, jangan melihat orang lain punya, jangan iri dan dengki. Cukup syukuri yang kita miliki.

Kalau ptofesi kita petani, nikmatilah karna petani adalah pekerjaan yang hasilnya paling halal dibandingkan dengan yang lain. Demikian juga pekerjaan y lain, pasti ada nilai lebihnya masing-masing. Guru, sopir, pejabat dan lain-lain memiliki fungsi dan peran masing-masing.

Yang jadi permasalahan kita sekarang, adalah kebutuhan kita yang meniru kebutuhan orang lain. Yang jelas belum tentu hal tersebut cocok dengan kita. Banyakan saja kita yang tinggal didesa tetapi melihat gaya hidup orang dikota. Pakai sepatu mewah, tah mahal, baju mahal, tetapi jalan di jalan yang belumpur, tentu hal yang sia-sia kita lakukan. Parahnya lagi untuk memenuhi kebutuhan itu kita harus berhutang dan sebagainya.

Bijaklah dalam memenuhi kebutuhan hidup. Nikmati aja apa yang mampu kita penuhi. Selanjutkan jangan biarkan orang lain yang justru mendekte kita untuk memenuhi kebutuhan kita. Hanya kita yang mengerti kebutuhan kita bukan orang lain. Diri kita merdeka menjalankan kehidupan kita.menimati apa yang bisa kita nimati. Mensyukuri apa yang kita miliki.

Tetap berfikir positif dimana tidak ada kesulitan yang tidak ada penyelesaian. Nikmati apa yang kita miliki. Tidak perlu iri dan dengki semua orang punya peranan masing-masing. Ingat dunia hanya pelabuhan. Dunia bukan tujuan. Mati adalah hal yang pasti. Siapkan bekal untuk itu.