Cut Ayah Pango

BAGI wisatawan domestik, mencari warung kopi Cut Ayah atau Cut Ayah Coffee Shop pasti akan sulit. Soalnya, selain bermodalkan panduan google maps, tak ada tanda lain di sisi jalan yang menunjukkan di sinilah Cut Ayah Coffee Shop berada. Pasalnya, Kedai Kopi Cut Ayah hadir dengan konsep yang sederhana namun memikat.

Nuansa tradisionalnya cukup kentara. Warung ini memang terletak di kawasan strategis. Bangunannya terbuat dari kayu dengan atap seng. Tampak sederhana namun menenangkan. Di sekelilingnya tumbuh deretan bunga dan pepohonan rindang yang menciptakan kesan sejuk dan alami.

Hal inilah yang membuat pengunjung betah berlama-lama di sini. Selain bangunan utama, di sisi kanan ada ada deretan meja kayu panjang dengan atap rumbia yang berjajar rapi. Begitu juga di sini belakang. Lalu sisinya ditanami pohon pucuk merah yang menambah kesan asri serta alami.

Deretan meja di bawah atap rumbia

Suasana di bawah atap itu terasa sejuk dan teduh, meskipun berada di ruang terbuka. Nuansa yang tercipta bukan panas atau gersang, melainkan nyaman dan bersahaja. Lantai semen polos berpadu dengan halaman berbatu kerikil serta pohon-pohon menambah kesan “kampung yang ramah”.

Saat saya datang, beberapa pengunjung duduk santai menikmati suasana bersahaja di bawah atap rumbia. Seakan-akan tempat ini memang dirancang untuk membuat siapa pun betah berlama-lama.

Sementara di dalam bangunan utama, ruangannya terbuka luas dengan meja dan kursi kayu tertata rapi. Jarang pelanggan duduk di sini, kecuali kursi di bawah atap rumbia sudah penuh, baru mengisi ruang yang kosong di dalam. Di sini penerangan lampu berwarna putih lembut menambah kenyamanan suasana sore hingga malam hari.

Bagian dalam

Di tengah ruangan terlihat area kasir dan barista, dindingnya dihiasi motif potongan kayu bundar yang memperkuat kesan alami. Beberapa pengunjung tampak menikmati hidangan sambil berbincang santai, menjadikan tempat ini cocok untuk bersantai bersama teman, keluarga, atau rekan kerja.

Dapur Barista

---

Daftar Menu

Meski dikelola dengan nuansa tradisional, namun Kedai Cut Ayah tak tak kalah dengan warung lain dari sisi menu. Riwayat menunya bisa kita lihat di sini. Tapi, jika saya menikmati waktu kosong di sini, lebih sedang diitemani segelas jahe merah ditambah rebusan atau sedikit gorengan.

Menu kesukaan saya

Pengunjung juga dapat menikmati bermacam-macam rebusan tradisional yang jarang ditemui di tempat lain seperti jagung, pisang, kacang, dan ketela yang direbus segar setiap hari. Aroma rebusan berpadu dengan wangi kopi. Atmosfer ini seakan-akan membawa perasaan pengunjung untuk kembali ke masa lalu di kampung halaman.

Selain menu tradisional, Kedai Kopi Cut Ayah juga menyediakan beragam pilihan makanan modern. Untuk menyesuaikan selera pengunjung yang kadang alergi dengan menu kampung. Jadi, di sini ada juga nasi goreng, chicken BBQ, hingga mozzarella yang gurih.

Bagi pecinta minuman manis, tersedia pula beragam varian susu dengan aneka rasa, mulai dari greentea, choco vanilla, hingga hazelnut. Kombinasi antara menu klasik dan modern menjadikan Kedai Kopi Cut Ayah sebagai tempat yang cocok untuk semua kalangan.

Dengan suasana hangat dan pelayanan ramah, kedai ini tak hanya menjual minuman, tetapi juga menghadirkan pengalaman: secangkir tradisi yang tak pernah hilang dari rasa.

Yang tak kalah tentu saja, makanan sejuta umat. Menu ini memang menjadi incaran semua orang. Makanya, pengelola warung kopi Cut Ayah juga menyediakan menu serupa.

Untuk menu ini, biasanya dikelola oleh pihak ketiga, bukan langsung pengelala warung. Ini lazim di sejumlah warung kopi di Banda Aceh.

---

Ini menu saya

Pada kunjungan kali ini saya memesan mie instan dan jahe merah. Total harganya 20K atau setara 13 Steem dengan asumsi harga per Steem Rp.1.555. source: coinmarketcap.com. Karena jahe panas, mie instan juga, maka saya terpaksa harus menunggu dingin lebih dulu.

---

Fasilitas lain

Jika suasana lingkungan sangat asri, maka ada hal yang kurang berrkesan bagi saya di warung ini. Yang mengurangi nilai bagi saya adalah fasilitas lain seperti kamar mandi, mushalla dan tempat wudhu. Meski tempatnya ada, tapi memberi kesan kurang menarik di mata saya.

Makanya, saya menilai, di sinilah minusnya. Saya menangkap kesan, seakan-akan semuanya itu asal jadi, asal sudah ada, sehingga cuma menjadi pelengkap. Semua saja asumsi saya ini salah.

Kamar mandi pria dan wanita

Bilik karyawan

Mushala

Saya di sini

Meski begitu, saya tetap rutin berkunjung ke sini. Semoga saja, Insya Allah saat saya kembali lagi nanti berharap sudah ada perbaikan dan enak dipandang mata.

---

Area Parkir

Namun, bagi yang membawa keluarga atau kenderaan roda empat, di sini cukup nyaman. Bisa parkir di bawah pohon, sehingga terhindar dari paparan sinar ultraviolet (UV). Roda dua juga punya tempat khusus di samping kiri. Di bawah pohon mangga yang cukup rindang.

Untuk lahan parkir sendiri areanya cukup lebar. Ditopang lagi dengan pepohonan yang rindang, dtambah lagi bunga peliharaan. Terkadang ada abang parkir yang mengutip jasa. Roda dua = 1K, sedangkan roda empat, 2K saja.

Tapi kali ini, abang parkirnya tidak ada di lokasi. Selain sudah terparkir rapi, halamannya juga cukup baik. Tidak ada sampah plastik yang berserakan.

---

Terima kasih sudah membaca postingan saya.

---

Info Tambahan
Alamat	Ilie, Ulee Kareng, Banda Aceh City, Aceh 23127
Google Maps	Cut Ayah Coffee Shop
Steem Atlas	[//]:# (!steematlas 5.54435144 lat 95.3460052 long Cut Ayah Coffee Shop d3scr)
Waktu Kunjungan	Jumat, 17 Oktober 2025
Kontak	085641463699
Jam Operasional	Setiap hari 7.00 pagi –12.00  malam
Media Sosial	Instagram: @kedaikopicutayah

---

| Photographer | @munaa |
| Device | Samsung Galaxy A14 5G |

---

Regard @Munaa

---