Perjalanan Mendampingi Kak Khalisna Sidang Skripsi di Universitas Islam Aceh Bireuen
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Halo sahabat Steemit, semoga kita semua selalu sehat dan diberkahi Allah SWT. Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi pengalaman beberapa hari terakhir yang cukup melelahkan sekaligus membahagiakan. Cerita ini tentang perjalanan saya mendampingi kakak saya, Kak Khalisna, yang baru saja melaksanakan sidang skripsi di Universitas Islam Aceh Bireuen.
Hari Rabu, 21 Agustus, saya menjemput Kak Khalisna dari pesantren. Waktu itu beliau masih harus menyelesaikan beberapa bagian skripsinya sehingga saya ikut membantu. Sejak hari itu aktivitas saya penuh dengan kesibukan, dari pagi hingga malam, hampir semuanya untuk mendukung kakak saya menyelesaikan persiapan sidangnya. Malam Kamis, kami sempat pergi ke Masjid Panten Labu untuk belajar sejenak, lalu pulang kembali untuk menyiapkan perlengkapan. Karena keesokan harinya, tepat jam 4 pagi, kami harus sudah siap menunggu jemputan dari seorang teman asal Idi. Teman ini juga akan melaksanakan sidang di kampus yang sama, satu jurusan pula dengan Kak Khalisna yaitu Manajemen Pendidikan Islam.
Subuh hari, setelah sholat, kami langsung berbenah. Saya membantu Kak Khalisna berdandan sedikit agar lebih rapi. Tidak lama kemudian, mobil jemputan datang dan perjalanan menuju Bireuen pun dimulai. Dalam perjalanan kami singgah di Mahad Lhokseumawe untuk mengambil baju kebaya yang akan dipakai Kak Khalisna. Setelah itu kami lanjutkan perjalanan hingga tiba sekitar pukul 07.20 pagi. Kami berhenti sebentar di SPBU untuk berganti pakaian, lalu melanjutkan perjalanan ke kampus Universitas Islam Aceh Bireuen.
Suasana kampus pagi itu cukup ramai. Para mahasiswa yang akan sidang terlihat sibuk mempersiapkan diri, termasuk Kak Khalisna dan teman-temannya. Tidak lama kemudian, dosen penguji mengirimkan daftar pertanyaan sidang. Hal ini membuat semua peserta semakin tegang. Teman kami mendapat giliran pertama, sementara Kak Khalisna justru mendapat giliran terakhir. Sejak jam 8 pagi hingga sore hari, kami harus menunggu cukup lama. Saya hanya mengisi perut dengan sepotong roti dan tidak ada selera untuk makan nasi.
Menjelang Dzuhur saya sholat, lalu sekitar jam 3 sore baru sempat makan nasi. Setelah itu saya sholat Ashar, sambil terus menemani Kak Khalisna mempersiapkan diri. Akhirnya sekitar jam 5 sore, nama Kak Khalisna dipanggil untuk melaksanakan sidang.
Suasana sidang cukup menegangkan, tetapi alhamdulillah semua berjalan lancar. Kak Khalisna akhirnya dinyatakan lulus dan resmi menyandang gelar Sarjana Pendidikan. Begitu keluar dari ruang sidang, beliau langsung menelpon mama untuk mengucapkan terima kasih. Suasana menjadi haru, air mata pun menetes sebagai ungkapan syukur atas perjuangan panjang yang akhirnya membuahkan hasil.
Setelah sidang selesai, kami berkemas untuk pulang. Kami makan sebentar lalu melaksanakan sholat Maghrib dan Isya dengan niat jamak takhir. Setelah itu perjalanan menuju rumah dimulai. Kami sempat singgah di Abu Kupi Nawas untuk bertemu dengan beberapa teman pesantren lama. Rasanya bahagia sekali bisa berkumpul kembali meskipun hanya sebentar. Kami juga berhenti di Alfamart untuk membeli jajanan dan titipan Pampers untuk adik di rumah.
Perjalanan malam itu terasa panjang dan melelahkan, namun alhamdulillah kami tiba dengan selamat. Sampai di rumah, badan terasa sangat letih dan saya langsung tertidur.
Pengalaman mendampingi Kak Khalisna sidang skripsi ini sangat berkesan. Meski penuh perjuangan, semua rasa lelah terbayar dengan kebahagiaan saat melihat beliau lulus. Doa, usaha, dan dukungan keluarga benar-benar menjadi kunci utama keberhasilan ini. Semoga gelar Sarjana Pendidikan yang diraih Kak Khalisna menjadi awal dari langkah yang lebih baik ke depan.
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.