The Diary Game Mengajar, Makan Nanas, Curhat, dan Me Time Begitulah Hariku(10 sseptember 2025)
ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH
Halo sahabat stemians bertemu lagi dengan saya @nananrazila semoga saya anda dan kita semua dalam keadaan sehat wala'afiat. senang sekali bisa kembali menyapa anda dikomunitas luar biasa ini. hari ini saya sangat antusias membagikan keseharian saya yang melelahkan. tapi tetap bersyukur masih bisa melewatinya dengan baik.
Pagi ini aku berangkat ke sekolah menggantikan mamak yang baru pulang dari Medan jam dua pagi. Jadi otomatis aku yang harus masuk sekolah hari ini. Sesampainya di sekolah, anak-anak mulai senam seperti biasa. Aku masuk ke kantor sebentar untuk duduk sarapan, lalu lanjut menulis nama-nama anak baru di buku induk. Lumayan banyak juga yang harus ditulis nama lengkap, tanggal lahir, tempat tinggal, nama ayah, nama ibu, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, sampai usia anak. Rasanya sedikit menguras energi dan cukup melelahkan.
![]() | ![]() |
---|
Setelah itu ada guru yang membawa buah nanas ke sekolah. Nanasnya sudah lembut dan rasanya lumayan manis. Guru-guru pun langsung ramai makan bareng, ditambah dengan garam beuhhh enak banget! Setelah selesai, aku keluar sebentar ke lapangan dan melihat siswa kelas satu sedang melakukan lari estafet ringan. Mereka berlari bergantian menuju cone, lalu kembali lagi untuk memberi giliran kepada teman. Walaupun sederhana, anak-anak terlihat sangat antusias.
Saat jam istirahat, aku membuat program tahunan untuk cecek aku yang mengajar kelas 6. Menyusunnya lumayan menguras tenaga, tapi aku cukup menikmatinya. Setelah jam istirahat selesai, aku masuk ke kelas 5 yang biasanya diampu mamak. Pertama masuk, aku berusaha mengatur posisi senyum biar tidak kelihatan capek, hahahaha. Begitu masuk kelas, suasana sudah terlihat ricuh. Mereka saling mengganggu temannya, bahkan sebelum pelajaran dimulai. Aku masih bertanya-tanya kenapa anak SD suka sekali mengganggu temannya, seakan-akan melihat teman sebagai musuh. Rasanya jauh berbeda dengan suasana saat aku SD dulu.
![]() | ![]() |
---|
Aku belum sempat memulai pelajaran, tapi mereka sudah sibuk membuat onar. Karena lelah menenangkan keributan, akhirnya aku langsung menyuruh mereka membagikan buku Bahasa Indonesia dan memberi tugas untuk mencocokkan sinonim kata sifat. Mereka mulai tenang dan mengerjakan tugas karena aku beri batas waktu. Sambil mereka menulis, aku sempat berpikir, "Kok capek banget ya jadi guru?" Tiap hari harus menghadapi berbagai tingkah siswa yang beragam. Dulu waktu kuliah aku belajar tentang modul bagaimana menghadapi anak yang malas, membangkang, atau terlalu aktif. Tapi sekarang rasanya ilmuku tidak cukup untuk menghadapi mereka.
![]() | ![]() |
---|
Betapa susahnya mendidik, bahkan bisa terasa menyeramkan. Astagfirullah, kadang aku muak dengan diri sendiri karena merasa gagal untuk mereka. Suaraku kadang tidak didengar. Berat sekali tugas guru. Jam 12 siang aku menyuruh mereka pulang. Terlihat kelas lain belum keluar, tapi aku memang selalu pulang tepat waktu, hahahaha. Aku sangat lelah, tidak banyak bicara di kantor, lalu langsung jalan kaki pulang ke rumah karena jarak sekolah cukup dekat.
Pulang ke rumah, pikiranku masih dihantui pertanyaan: bagaimana caranya supaya mereka mau belajar? Sebab ketika aku tanya di kelas, banyak dari mereka yang tidak tertarik untuk kuliah. Entahlah. Aku tidak berani mengeluh kepada mamak, karena mamak juga masih lelah setelah perjalanan dari Medan. Setelah sholat Zuhur, aku memesan mie kuah yang sangat pedas untuk makan siang, kemudian tidur sejenak.
Jam tiga sore aku kembali ke sekolah untuk menemani Kak Nopi mencetak kartu ujian anak kelas 5. Kami bercerita cukup lama karena kebetulan Kak Nopi dan Pina adalah teman ngajiku waktu SD dan SMP. Sambil ngeprint, kami saling bertukar cerita tentang dunia kerja yang kejam dan kehidupan orang dewasa yang melelahkan: harus punya uang, harus mandiri, harus bisa segalanya, bahkan seakan-akan harus menguasai bumi. Rasanya benar-benar capek. Tidak terasa, waktu sudah menunjukkan jam 5 sore, kami pun pulang.
![]() | ![]() |
---|
Sesampainya di rumah, aku sholat Asar lalu istirahat sebentar. Menjelang Magrib, aku sholat lagi dan berbagi cerita dengan adikku. Aku hanya bisa berdoa semoga aku tetap kuat, meskipun banyak pikiran yang masih mengganggu. Hari ini bahkan aku tidak sempat berolahraga, rasanya cukup melelahkan. Setelah Magrib, aku memilih melegakan diri dengan mendengarkan podcast bermanfaat dan video edukasi di YouTube. Dari situ aku mendapat wawasan tambahan tentang bagaimana mengelola waktu 24 jam dengan baik, walau kenyataannya sering ada kejadian tak terduga yang membuat lelah.
Malam harinya aku mandi cukup lama sambil luluran, hahaha. Saat-saat seperti ini rasanya penting sekali untuk menyayangi diri sendiri dan memberi jeda untuk tubuh beristirahat. Alhamdulillah, akhirnya semua berjalan dengan baik hari ini. setelahnya aku langsung tidur dengan nyenyak dan berharap esok pagi ada cerita baru yang lebih baik. samapai berjumpa di postingan selanjutnya salam hangat @nananrazila
![]() | ![]() |
---|
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Hello there, you have posted a great quality post and we are happy to support you, stay up with good quality publications
Curated by heriadi
Terimaa kasihhh banyakkk