The Diary Game (8/07/2025) | Ada Momen istimewa ketika Berkumpul Bersama Keluarga dengan kesederhanaan

Hello sobat steemian tercinta,..

Tidur setelah melaksanakan shalat subuh bukan hanya menunda tapi melewatkan banyak aktivitas yang seharusnya dapat dilakukan. Kami tahu tentang itu karena ajaran agama kami juga tidak menganjurkan tidur setelah fajar menyingsing. Tapi pagi ini mataku diserang rasa kantuk berlebihan sehingga kembali terlelap. Akibatnya aku harus melakukan banyak hal dipagi ini dengan waktu terbatas dan tergesa-gesa. Aku tahu akan terlambat berada di tempat kerja karena aku harus berbelanja ke sebuah market kecil Sabana untuk membeli beberapa barang seperti diterjen bubuk dan pewangi pakaian untuk mencuci tumpukan pakaian kotor serta kelengkapan kebutuhan dapur lainnya.

Swalayan Sabana jalan Listrik Kota Lhokseumawe.

Saat berada di swalayan Sabana untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.

Aku telah menyiapkan alasan yang sebenarnya saat tiba di kantor karena menurutku siapapun tidak akan dirugikan atau diuntungkan jika saya harus jujur maupun berbohong. Tentu saja enam puluh menit adalah waktu yang lumayan berharga bagiku dihari tersebut karena ada dua pekerjaan penting harus aku siapkan sesegera mungkin meskipun sambil mendengar banyak lelucon dari mulut sang pimpinanku disana meskipun tindakannya sama sekali tidak membantuku untuk menyelesaikan pekerjaanku dengan baik, kecuali dia tidak berada di dekatku saat itu.

Aku tidak menulis panjang lebar disini tentang pekerjaanku karena aku tahu itu membosankan bagi anda meskipun itu penting bagi kami, dan tugasku hanya menyiapkan banyak lembar karena dalam bentuk sebuah Peraturan Bupati tentang Zona Nilai Tanah (ZNT). Aku menyelesaikan ketikanku hingga satu jam lebih karena harus diperiksa dan kemudian mengedit kembali hingga selesai dan benar-benar dapat tersusun serta dipahami dengan baik oleh semua pihak yang berkepentingan.

Saat berada di ruang kerja dengan laptop untuk menyelesaikan pengetikan lembaran peraturan Bupati tentang ZNT.

Tentu saja tidak semua waktu aku habiskan di meja kerjaku sebelum aku menuju ke pasar untuk membeli ikan pada pukul 12.00 wib. Ya, dalam tiga jam tersebut juga aku gunakan untuk nongkrong dan bercerita dengan rekan-rekanku di ruang bersantai sambil ngopi bersama. Selanjutnya aku keluar dari kantor menuju pasar Inpres, awalnya aku berencana membeli ikan untuk lauk makan malam keluarga kami namun semua pedagang ikan sudah tidak lagi terlihat kecuali mereka para pedagang ayam potong.

Aku tidak menyukai ayam potong kecuali anak lelakiku, lantas aku membeli satu kilo gram seharga Rp.55.000,- atau setara dengan jumlah 25 Steem (sesuai harga saat konversi). Aku juga membeli sayur kangkung dan tempe sebelum kembali ke rumah.

Saat berada di pasar daging membeli ayam potong

Aku tiba di rumah hanya dalam hitungan menit karena rumahku dan lokasi pasar Inpres hanya berjarak dua ratusan meter saja. Setelah menyerahkan barang belanjaan kepada istri aku kembali ke teras depan untuk melihat tiga bayi kucing yang baru lahir seminggu lalu. Mereka masih bayi jadi aku belum bisa memastikan jenis kelamin ketiganya. Sepertinya bayi-bayi kucing imut dan lucu ini sedang beristirahat sambil menyusui, lantas aku menuju ke ruang makan untuk menikmati makan siang.

Aku tidak menemukan ada makanan di meja makan. Belum sempat aku bertanya istriku lantas berkata "Siang ini kita makan siang ditempat kakak", mendengar hal itu saya baru sadar jika siang ini kami telah menyepakati menikmati makan siang bersama keluarga di tempat Kaka iparku.

Tidak lama berselang kami pun bergegas menuju ke tempat kakak ipar yakni di kawasan pusat perbelanjaan kota Lhokseumawe atau tepatnya di Jalan Perdagangan dimana tempat kakak kami berjualan (usaha kecil-kecilan menjual makanan dan minuman ringan). Kakak iparku bersama keluarganya sudah lama membangun usaha tersebut yang berlokasi diantara gedung-gedung pertokoan sebagai upaya mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Saat menunggu semua keluarga berkumpul

menu makanan sederhana untuk makan siang bersama keluarga.

Tentu saja menu yang disediakan sangatlah sederhana karena tujuan utama acara "makan-makan bersama" tersebut adalah untuk mempererat hubungan silaturrahim antara sesama keluarga setelah ayah kami meninggal beberapa waktu lalu.

Setelah menikmati makan siang bersama keluarga, saya pun pamit dan kembali ke tempat kerja. Disana saya tidak ada pekerjaan baru yang harus aku selesaikan kecuali ikut bergabung dengan rekan-rekan kerjaku intuk menikmati potongan buah-buahan yang dibelikan oleh salah seorang dari mereka. Tidak ada hal unik yang harus aku ceritakan disesuaikan tersebut kecuali menunggu jam presensi dan kami pulang ke rumah masing-masing pada pukul 16.30 wib.

Saat menikmati buah-buahan disaat tanpa pekerjaan kantor.