Creative Writing | Ada Di Sekitarmu

Hai my boo selamat berakhir pekan. Mengenai keinginan untuk memiliki merupakan suatu hal yang lumrah, namun pernahkah sejenak kita memperhatikan sekitar kita?. Ya... semua yang kini telah kita miliki dulunya pernah kita idamkan. Bukan hanya sekedar butuh, sesuatu itu pernah menjadi dopamin yang membuat suasana hatimu bahagia dan merasa hari itu adalah hari yang sepesial dalam hidupmu.
Sering kali kita mendengar para pujangga mengibaratkan nafsu layaknya tebu "Habis Manis Sepah Dibuang". Hasrat untuk terus memiliki akan terus bergejolak membuat plan-plan baru untuk menemukan kesenangan dan kepuasan.
Coba tanya dirimu kembali, kepuasan apa yang kau inginkan? Sepatu mahalmu yang dulu kau idamkan mulai usang karena tidak kau rawat, jam mewah mu kini berhenti berdetik karena kemalasanmu untuk mengganti baterainya, atau pekerjaanmu yang dulunya kau impikan kini hanya menjadi rutinitas yang membosankan, bahkan mungkin pasanganmu yang aura keindahannya mulai pudar karena berubahnya pola pikirmu yang dulunya kau pilih karena keindahannya kini berubah menjadi fungsionalnya. Kebahagian tidak akan menghampirimu dengan sendirinya, ciptakanlah kebahagiaanmu sendiri, mulailah dari sekitarmu dan perlakukanlah yang telah kau miliki dengan selayaknya.
Aku tak mengatakan kau harus menghemat uangmu, aku tak merekomendasikanmu menggunakan baju lamamu yang sudah tak layak untuk kau kenakan.
"Uang tidak bisa membeli kebahagiaan, namun banyak kebahagiaan hadir karena uang"
-Ulil
Jika masih ada kemungkinan perbaikilah yang ada di sekitarmu, semir sepatu kulit mahalmu itu dan gunakan kembali dengan rasa bangga, perbaiki jam tangan mewahmu dan gunakanlah sebagai wujud profesionalitasmu terhadap waktu, ciptakanlah keharmonisan bersama rekan kerjamu, dan coba belikan hadiah kepada pasanganmu sebagai wujud cinta kasihmu mengenyampingkan persepsimu yang dulu terhadap fungsionalnya.
Kebahagian ada di sekitarmu.
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.