Membeli ikan segar di Laut
Nelayan sedang membongkar ikan di dalam perahunya
Hai sahabat stemians semuanya, selamat datang di blog saya @suryati1 semoga kabarnya pada sehat dan bahagia semuanya ya, Alhamdulillah saya juga sehat dan selalu dalam keadaan bahagia dan gembira ketika menyapa sahabat semuanya.
Kembali pagi ini kulajukan kendaraan ku membelah jalanan menuju sekolah dimana tempatku mengais rezeki, setelah menyiapkan sarapan untuk anak-anak dan suamiku di rumah aku langsung berangkat, banyak pekerjaan yang harus kami lakukan di sekolah terkait penerimaan siswa baru tahun ini yang begitu rumit menurut saya.
Saya yang jadi tukang sapu juga ikut ambil andil dalam hal tersebut, tapi itu tidak mengapa demi kemajuan sekolah kami juga, sebelum mengerjakan pekerjaan pemeriksaan berkas siswa terlebih dahulu saya mengerjakan tugas pokok saya yaitu menyapu dan mencuci piring kotor, kemudian saya ikut membantu membereskan berkas siswa baru.
Jam 10 pagi kami kembali lapar dan keluar ke kantin depan sekolah kami untuk sarapan pagi, di kantin puskesmas kami duduk sambil makan mie caluek dan makan gorengan, setelah selesai kami kembali ke kantor dan melanjutkan kembali pekerjaan yang belum selesai, sedang memeriksa berkas saya fokus ke salah satu berkas yang tanda tangannya sangat rumit sekali dalam hatiku pun berkata "apakah hidupnya serumit ini?".
Tanda tangan yang paling aneh menurutku
Jam menunjukkan pukul 12 lebih dan saya segera izin pulang karena harus ke tempat kakak sebentar untuk mengambil kuah sayur yang dia masak hari ini, beruntungnya saya punya kakak yang baik hati,jadi kalau sampai ke rumah saya tidak perlu memasak kuah lagi dan rencananya saya akan membeli ikan di laut saja.
Satu ekor ikan saja sudah cukup
Sampai di laut ternyata ada nelayan yang sudah mendarat dan membawa pulang ikan tongkol, saya membelinya satu ekor saja dengan berat 1.6 ons dengan harga Rp 40 ribu saja, ikannya masih segar dan harganya relatif murah di bandingkan kita beli di pasar. setelah mendapatkan ikan dan juga membayar saya langsung pulang, sampai di rumah saya langsung ganti baju dan sholat terlebih dahulu, lanjut menyiangi ikan dan menggorengnya beberapa potong untuk kami makan siang ini.
Anak-anak sangat suka dengan ikan tongkol apalagi kalau dimakan saat masih hangat, kemudian mereka pergi mengaji dan saya tinggal seorang diri di rumah, dan rencananya hari ini saya ingin melanjutkan membersihkan rumput liar yang ada di samping rumah saya, saya pun keluar rumah dan di temani oleh kucing saya si mo.
Dia selalu berada di dekat saya seolah sedang memantau apakah saya melakukan pekerjaan dengan baik🤭ayam saya juga sama berada di dekat saya sambil mondar-mandir mencari cacing atau belalang untuk dimakan olehnya, sampai basah keringat saya menyelesaikan pekerjaan membersihkan rumah dari rumput liar yang cepat sekali tumbuhnya.
Setelah suara azan berkumandang pekerjaan saya pun selesai dan saya pun pergi mandi kemudian melaksanakan sholat ashar, saya juga sudah merendam beberapa pakaian untuk saya cuci di sore ini, ini semua saya lakukan untuk mengantisipasi supaya kain tidak banyak menumpuk mengingat mesin cuci saya belum juga saya perbaiki, saya juga tidak bisa terlalu memaksa pekerjaan tersebut mengingat pinggang saya sering sakit.
Sebelum magrib saya juga memasak kuah sup kepala ikan tongkol karena kuah sayur sudah habis saat makan siang tadi, saya sangat suka jika kepala ikan tongkol dimasak sup atau pun asam pedas, itu akan menambah selera makan saja, setelah itu saya sholat magrib, karena anak-anak mengaji libur malam ini jadi saya lebih santai dan tidur-tiduran sambil menunggu anak-anak pulang mengaji.
Sekian postingan saya hari ini, terimakasih sudah singgah dan meluangkan waktu untuk membacanya, wassalam.
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Terimakasih temanku atas supportnya 🙏🌹