The Diary Game, 20 September 2025//Tangisan yang menyayat hati 😭

Hai sahabat stemians semuanya, selamat datang di blog saya @suryati1 semoga kabarnya pada sehat dan bahagia semuanya ya,

Tanpa basa-basi hari ini aku pergi sekolah seperti biasa setelah melewati drama di pagi hari, drama yang selalu aku nikmati di setiap pagi, mulai dari membangunkan anak-anak hingga jam weker berdering menjerit dengan keras sehingga membuat anak-anak semakin panik saja karena sudah melewati jam 7 pagi.

Di sekolah hari ini semua siswa dan siswi sudah berkumpul di halaman untuk mengikuti acara senam sehat di setiap hari sabtu pagi, saya tidak bisa mengikutinya karena pekerjaan saya belum selesai, hingga acara senam selesai, kemudian saya beristirahat di kantor sambil ngobrol dengan teman yang lain.

Hari ini saya juga akan pergi ke sekolah anak saya untuk membayar uang baju seragam yang di pesan oleh gurunya, setelah membayar uang baju saya pergi membeli bakso pesanan dari teman saya, dan kembali lagi ke sekolah, hari ini juga ada rapat tentang pengisian sulingjar dan saya juga ikut membantu teman-teman saya walaupun saya tidak perlu mengisi karena saya bukan guru.

Siang hari setelah selesai dari sekolah saya pun pergi ke rumah kakak untuk menjemput anak saya yang sudah sejak tadi pulang sekolah karena di sekolahnya juga sedang ada acara rapat, begitu kata si bungsu, di rumah saya kembali bekerja dengan melipat kain-kain yang sudah bersih dan menyimpan di dalam lemari.

Saya masih memikirkan tentang bts yang keluar di mola BKN sehingga saya pun tertidur sejenak karena kepala saya semakin berdenyut memikirkan hal tersebut, sore hari pekerjaan saya semakin bertambah saja, setelah memasak saya keluar dan membersihkan halaman samping rumah karena banyak plastik yang bertebaran dimana-mana.

Setelah membakar sampah dan memberikan pakan ayam, saya kembali membakar beberapa tempurung untuk memanggang ikan, hari ini suami pengen makan ikan panggang, sementara anak-anak sudah membeli mie bakso dan memakan dengan nasi. sementara aku hanya membuat nasi goreng kampung yang ku campurkan dengan jengkol menjadi makan malam ku.

Setelah ikannya matang suamiku pun pergi makan, dan anak-anak yang mengaji malam ini sudah datang dan ku tawarkan makan malam dengan ikan panggang dan kebetulan juga aku sudah memasak banyak nasi, mereka pun mau ikut makan malam ini. Setelah mereka makan dan jam sudah menunjukkan hampir pukul 8 malam dan mereka saya suruh pulang karena saya dan suami hendak pergi membeli obat untuk suamiku yang kurang sehat.

Aku yang di bantu anakku mengantikan seprai malam ini, baru juga setengah memasang sarung bantal tiba-tiba lampu pun padam dan kami jadi kalang kabut karena tidak ada penerangan dari handphone atau senter, aku berjalan pelan-pelan untuk mencari di mana aku meletakkan handphone, setelah ketemu aku pun mencari senter yang biasa aku gunakan di rumah, tiba-tiba suara bayi kucing menangis dengan kencang.

Aku pun langsung berhamburan mencari sumber suara tersebut,aku tidak perduli kalau di luar rumah gelap gulita dan meninggalkan anak-anak ku di dalam rumah dengan penerangan dari handphone di tangannya, aku mencari sumber suara, dan menemukan bayi kucing ku berlumuran darah di lehernya.

Aku pikir dia di gigit kerungkong(sejenis kepiting)dan ternyata seekor kucing jantan telah melukai bayi kucingku, tanpa pikir panjang aku pun meraih sebatang kayu dan melemparkannya sehingga dia lari tunggang langgang karena ketakutan, aku pun kembali ke dalam rumah dan menyuruh anak ku mengambil obat herbal yang biasa aku gunakan untuk menghentikan darah yang keluar.

Bayi kucing mengerang kesakitan dan meronta-ronta di tangan ku menahan rasa sakit, ada bekasan gigitan di lehernya yang lumayan dalam, aku memeriksa di seluruh tubuhnya dan ternyata banyak luka yang terdapat, di telinga, perut dan punggungnya, dan yang paling besar koyak terdapat di leher bayi kucing.

Kuambil tissue basah dan membersihkan darah yang keluar, kedua anakku menangis karena sedih sambil menggedumel karena kesal dengan induk kucing yang selalu memindahkan anaknya kesana kemari, padahal aku sudah menyediakan tempat tidur yang nyaman untuknya dan bayinya yang kecil.

Aku juga selalu memasang obat nyamuk biar mereka tidak di gigit nyamuk namun yang namanya kucing yang tidak punya akal sehingga melakukan apapun yang mereka inginkan tanpa memikirkan efek dari apa yang dilakukannya. Akhirnya aku menjadi tidak bisa beristirahat gara-gara menjaga bayi kucing tersebut yang sebentar-sebentar menangis menahan rasa sakit.

Sampai akhirnya dia tenang barulah aku pergi beristirahat, obat pun sebentar-sebentar saya tuangkan kebagian yang sakit, dan berharap dia akan mampu bertahan, jika sampai bayi kucing mati maka konsekuensi yang harus di terima adalah induknya akan saya antarkan kesekolah biasa supaya dia bisa belajar kalau ada yang sayang maka harus di syukuri.

Jam 3 malam aku kembali terbangun dan melihat kondisi bayi kucing yang sedang tidur nyenyak, kemudian aku mencari induknya dan menyuruhnya untuk menyusui, alih-alih menyusui dia malah membersihkan darah yang masih tersisa di badan anaknya, kemudian saya sholat dan kembali tidur karena masih terlalu awal untuk beraktivitas.

Sekian postingan saya hari ini, terimakasih sudah singgah dan meluangkan waktu untuk membacanya, wassalam.

Hormat saya
@suryati1