HARI TERBAIKKU, AKHIRNYA SIDANG SKRIPSI!

Canva.

Semua ini dimulai dari satu langkah kecil: daftar sidang ke akademik.

Waktu itu aku jalan ke kampus dengan ngebawa setumpuk berkas yang udah disusun rapi pakai map hijau, lengkap sama formulir dan tanda tangan dosen pembimbing. Rasanya campur aduk deg-degan, excited, dan sedikit nggak percaya kalau akhirnya aku sampai juga di tahap ini. Setelah masuk ke ruangan akademik dan menyerahkan berkas, satu kalimat langsung bikin aku senyum lebar, “Oke, tinggal tunggu jadwal sidangnya ya.”

_{daftar sidang}

Fix. Ini beneran bakal terjadi.

Hari-hari selanjutnya aku sibuk banget sama revisi skripsi. Bolak-balik ngecek komentar dosen, ngedit bab demi bab, sampai mata rasanya panas. Tapi di tengah lelah itu, ada momen yang bikin aku senyum sendiri aku mutusin buat self-reward. Aku bikin buket dari skripsi aku sendiri! Iya, buket skripsi. Lucu kan? Kupilih warna kertas yang kalem, kupilin isinya, dan tempelin judul skripsi yang udah jadi bagian dari perjuangan panjangku.

_{bucket dari skripsi}

Sehari sebelum sidang, aku mutusin buat beli makanan kecil buat nyemil dan buat jaga mood biar nggak meledak karena gugup. Nggak muluk-muluk sih, cuma roti, air mineral, dan permen manis biar semangat. Malamnya? Ya tentu saja begadang dikit sambil latihan presentasi di depan cermin. Script udah siap, slide udah beres, tinggal nekat.

Tiba hari-H.

Pagi-pagi aku udah dandan rapi pakai kebaya putih dan rok batik. Penampilan harus proper dong, biar kelihatan siap dan percaya diri. Waktu masuk ruang sidang, jantungku rasanya kayak main drum band. Tapi begitu aku mulai presentasi, semua mengalir. Aku cerita tentang penelitianku dengan semangat tentang pop-up book, anak-anak kelas 5, dan bagaimana media belajar itu bisa bikin mereka lebih paham tentang rantai makanan.

_{proses sidang}

Dosen penguji nanya banyak, tapi aku coba jawab dengan tenang. Meski ada momen aku nge-blank dikit, tapi overall semua berjalan lancar. Dan akhirnya, saat yang ditunggu pun tiba.

Salah satu dosen tersenyum dan bilang, “Selamat, kamu lulus. IPK kamu 3,82. Cum laude.”
Deg. Aku sempet bengong. 3.82?! Aku tepuk tangan dalam hati. Semua begadang, semua revisi, semua perjuangan terbayar lunas.

Setelah itu, aku poto bareng sama dosen penguji. Rasanya seneng banget karena mereka semua ikut kasih apresiasi dan kata-kata baik. Lalu aku keluar ruang sidang dan… BOOM! Disambut temen-temen dengan papan bunga, selempang cumlaude, buket lucu, dan pelukan.

Ada yang ngasih hadiah, dan ada juga yang sibuk motoin dari berbagai angle. Kita ketawa-ketawa, foto-foto, dan ngerayain momen itu bareng-bareng. Aku merasa benar-benar dicintai dan didukung. Rasanya kayak ending drama kampus yang bahagia banget.

Dan malamnya, pas udah sendiri di kamar, aku liat semua foto dan hadiah dari hari itu. Rasanya bukan sedih, tapi haru. Aku ngelus dada dan bilang ke diri sendiri:
“Aku bisa. Aku udah sampai sini. Dan ini baru permulaan.”

_{Perayaan Hari Sidang Skripsi}