Jualan Rice Bowl Di Hari Wisuda
Hari ini kampus benar-benar ramai luar biasa. Bukan cuma karena ada wisuda akbar yang dilaksanakan di gedung serbaguna, tapi juga karena fakultasku – Fakultas Tarbiyah dan Keguruan – sedang mengadakan ujian final mata kuliah Edupreneur. Udah bisa kebayang kan?
Di satu sisi, kami para mahasiswa harus menyelesaikan ujian praktik dengan berjualan produk hasil kreativitas kelompok, tapi di sisi lain suasana kampus juga ramai dengan para wisudawan dan keluarga mereka yang datang dari berbagai daerah. Jadi satu kata untuk hari ini: padat!
Ujian final kali ini agak beda. Bukan duduk di ruang kelas isi soal, tapi kami langsung terjun ke lapangan seriusan! Tugas kami adalah memanfaatkan momen wisuda ini untuk berjualan produk secara langsung, sebagai bagian dari praktik mata kuliah Edupreneur.
Benar-benar menguji kemampuan dagang dan komunikasi kami di tengah keramaian. Target minimal adalah menjual 10 produk agar dapat nilai maksimal, dan semua proses harus direkam sebagai bukti. Misi hari ini jualan sambil direkam, sambil ngelawan terik matahari, sambil bersaing dengan kelompok lain yang nggak kalah niatnya.
Pagi-pagi sekali kami udah kumpul di dapur kos salah satu anggota kelompok. Mulai dari motong ayam, bikin sambal, masak nasi, sampai nge-packing semuanya ke dalam wadah rice bowl yang udah kami siapkan sebelumnya. Aku sendiri kebagian tugas ngecek rasa dan bantu ngeracik sambal matah kebayang dong rasanya campur antara deg-degan karena ini ujian dan juga harus multitasking masak!
Sekitar pukul sepuluh pagi, semua rice bowl udah rapi dipacking. Jumlahnya total 20 box, dua kali lipat dari target minimal. Kami optimis bisa menjual semuanya. Setelah itu kami langsung menuju lokasi wisuda dengan satu kamera yang terus nyala dari tangan ke tangan, buat ngerekam aktivitas kami sebagai bukti ujian.
Hari makin terik, tapi semangat kami nggak luntur. Kami mulai menyebar, menghampiri para tamu yang hadir di sekitar lapangan serbaguna, menawarkan produk dengan senyum lebar dan suara lembut (tapi sedikit memohon juga haha). “Kak, mau rice bowl enak buat makan siang?” “Bu, rice bowl-nya masih hangat loh!”
Awalnya agak susah karena banyak yang lagi sibuk foto-foto sama keluarga atau belum lapar. Tapi setelah beberapa saat, satu demi satu rice bowl kami mulai laku. Ada yang beli karena lapar, ada yang beli karena kasihan, ada juga yang penasaran dengan rasa sambalnya.
Kami terus keliling, sampai akhirnya… habis! Semua 20 rice bowl ludes terjual. Alhamdulillah! Rasanya lega banget, kayak habis lari marathon terus langsung ketemu es kelapa muda. Bahkan Larissa, salah satu wisudawan favorit kampus, beli dua sekaligus buat dia dan temannya. Kami semua peluk-pelukan kecil saking senangnya.
Setelah jualan selesai dan tugas kelompok dinyatakan aman, aku baru sadar hari ini aku juga diundang ke acara wisuda beberapa kakak leting yang udah kayak senior sekaligus teman sharing selama kuliah. Langsung deh buru-buru ke toko bunga buat beli buket, nggak lengkap rasanya datang ke wisuda tanpa bawa hadiah kecil sebagai bentuk penghargaan. Aku pilih buket sederhana tapi manis, warna pink pastel dengan pita putih. Harapannya bisa bikin kakak-kakak itu senyum saat menerimanya.
Wisuda pertama yang aku datangi adalah milik Kak Riska. Dia selalu jadi inspirasi, dari cara dia nyusun skripsi, aktif organisasi, sampai rajin bimbing adik tingkat. Begitu ketemu, langsung pelukan sambil bilang, “Kak, selamat ya! Semoga lancar semuanya ke depannya.” Foto-foto pun jadi momen wajib,
Setelah itu, lanjut ke tempat Kak Sindi. Kak Sindi ini orangnya keren banget, selalu semangat dan sering bantu kami saat PLP. Dia juga terharu waktu aku datang bawa buket. Kami ngobrol sebentar, foto bareng, dan nggak lupa video pendek buat kenang-kenangan. Rasanya hangat banget melihat orang-orang yang selama ini jadi bagian dari perkuliahan akhirnya menyelesaikan perjuangannya. Dalam hati aku doa, “Semoga tahun depan, giliranku berdiri di tempat yang sama dengan toga di kepala.”
Hari itu mungkin melelahkan. Mulai dari masak, berjualan di tengah terik, sampai muter-muter wisuda dan ngucapin selamat ke kakak-kakak tercinta. Tapi semuanya worth it. Karena selain dapat pengalaman praktik langsung berwirausaha, aku juga bisa jadi bagian dari hari spesial orang-orang yang aku hormati. Campur aduk rasanya bahagia, haru, bangga, dan sedikit iri positif. Tapi yang pasti, aku jadi makin semangat buat terus berproses. Tahun depan, semoga jadi tahunku.
Hi @trielsi, thank you for publishing your post in the Hot News Community.