Keseruan Perlombaan Kemerdekaan di TK Tunas Baru
Hari ini suasana TK Tunas Baru jauh lebih meriah dari biasanya. Dari pagi, halaman sekolah udah dipenuhi bendera merah putih kecil yang berkibar, pita warna-warni yang melingkari area lomba, dan sound system yang siap memutar lagu-lagu kemerdekaan. Udara pagi itu sejuk, tapi semangat anak-anak TK? Wah, udah kayak matahari di siang bolong — panas membara 🔥
Acara dimulai seperti biasa dengan pembukaan sederhana. Semua anak duduk rapi di atas kursi, lalu kami memulai dengan membaca doa bersama. Suara mereka masih polos dan lucu, ada yang lancar, ada juga yang sesekali melirik temannya buat nyontek bacaan. Setelah doa, langsung lanjut nyanyi lagu-lagu semangat, mulai dari “Hari Merdeka” sampai “Garuda Pancasila”. Lucu banget ngeliat mereka sambil tepuk tangan, ada juga yang gerakannya heboh sendiri.
Setelah pemanasan semangat selesai, tibalah saatnya lomba pertama: lomba makan pisang.
Kami atur kursi membentuk setengah lingkaran biar penonton alias guru dan anak-anak yang belum main bisa ngeliat semuanya. Setiap anak dapat dua pisang. Peraturannya simpel, pisang harus dikupas dulu biar, baru dimakan. Siapa yang habis duluan, dia menang.
Lucunya, ada anak yang serius banget mengupas pisangnya, ada juga yang malah sibuk ngobrol sambil kupas-kupas pisang. Pas komando mulai, semua langsung makan, ada yang lahap banget, ada yang pelan sambil cekikikan. Pokoknya gemes maksimal!
Lanjut ke lomba kedua: makan kerupuk.
Nah, karena mereka masih anak-anak, peraturan lomba dibuat agak “longgar”. Kerupuk memang digantung dengan tali, tapi boleh dipegang. Kalau lomba orang dewasa kan kerupuknya harus dimakan tanpa bantuan tangan, tapi kalau di TK? Hmm, kalau dipaksa aturan asli, bisa-bisa kerupuknya nggak pernah habis sampai sore 🤭. Walau boleh pegang, tetep aja ada yang kerupuknya jatuh dan harus ambil lagi. Tapi nggak ada yang sedih, malah ketawa bareng.
Terakhir, lomba yang paling bikin semua orang ngakak estafet kelereng di sendok.
Anak-anak diatur berbaris, masing-masing megang sendok yang udah ada kelerengnya. Tugasnya cuma satu bawa kelereng itu dari titik start ke temannya di titik berikutnya, tanpa jatuh.
Kedengarannya gampang, tapi kenyataannya… baru dua langkah udah “plok!” jatuh. Ada yang langsung ambil lagi dan lanjut, ada juga yang bengong liatin kelerengnya kabur. Lucunya, mereka nggak ada yang marah atau kecewa, malah ketawa bareng kayak nggak ada beban.
Di akhir lomba, semua anak dikumpulin lagi. Kami kasih hadiah kecil untuk pemenang tiap lomba, tapi semua anak tetap dapat snack biar nggak ada yang pulang dengan tangan kosong. Senyum mereka waktu nerima hadiah itu bener-bener bikin hati hangat.
Hari ini bukan cuma soal siapa yang menang, tapi tentang tawa, kebersamaan, dan semangat kemerdekaan yang sederhana tapi tulus. Rasanya aku yang ngeliatin dari awal sampai akhir pun ikutan bahagia.