The Diary Game (Selasa, 5 Agustus 2025) Menghadiri Undangan Pesta Perkawinan

in Hot News Communityyesterday

‎سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas sehari-hari dalam The Diary Game.

IMG_2876.jpeg

Berjumpa teman di tempat acara pesta perkawinan

Meskipun agak sedikit terlambat saya membuka pintu warung usaha fotocopy dan penjualan alat-alat tulis pada pagi hari ini, tetapi masih juga ada beberapa orang tua siswa yang mengantar anaknya ke sekolah hampir terlambat. Sebagian diantaranya mampir ke tempat usaha saya untuk keperluan cetak pasphoto yang akan dipergunakan pada Buku Data Siswa. Tampak ada siswa yang harus didampingi oleh orang tuanya untuk keperluan cetak pasphoto tersebut. Ini dikarenakan oleh sikap orang tua yang tidak mempercayai anaknya ketika dimintai uang untuk membayar hasil cetak pasphoto. Tetapi ketika datang ke tempat usaha saya dan melihat sendiri jumlah lembaran pasphoto yang dibutuhkan, barulah mereka mempercayai bahwa permintaan anaknya benar adanya.

Tidak biasanya saya melihat polisi lalu lintas mengatur arus kendaraan di pesimpangan jalan menuju ke sekolah, padahal kendaraan yang lewat pada pagi hari ini tidak terlalu padat. Setelah saya telusuri ternyata polisi lalu lintas ini mengatur kendaraan di jalan cuma untuk sekedar mengambil foto untuk dokumen membuat laporan bulanan setiap awal bulan. Bagi masyarakat kampung yang melihat ada polisi lalu lintas di jalan, mereka berpikir sedang ada kegiatan razia kendaraan sehingga ada yang tidak berani lewat takut kendaraannya ditilang.

IMG_2867.jpeg

IMG_2868.jpeg

Suasana pagi di tempat usaha dan polisi lalu lintas sedang mengatur arus kendaraan di jalan

Lagi-lagi pada hari ini saya akan menghadiri undangan pesta perkawinan di Desa Paloh Kayee Kunyet Kecamatan Nisam. Yang mengundang saya ke acara pesta perkawinan pada hari ini adalah seorang janda miskin. Dulu sebelum suami dan seorang anaknya yang bungsu meninggal, dia berdomisili di kawasan tempat tinggal saya. Tetapi setelah suami dan anaknya meninggal, dia pulang ke kampung halamannya sambil membesarkan seorang anaknya satu lagi yaitu mempelai wanita pada pesta perkawinan hari ini.

Yang membuat saya salut adalah dia mengundang semua tetangga sewaktu tinggal di kawasan tempat usaha saya dulu, artinya dia masih mengingat keberadaan kami disini. Sebelum berangkat saya mengisi bahan bahar bakar sepeda motor terlebih dahulu pada sebuah stasiun pengisian bahan bakar “PERTASHOP”. Jarak yang akan saya tempuh lumayan jauh dengan kondisi jalan yang berkerikil dan menurut kabar yang saya dengar dari orang, rumah yang mengadakan pesta perkawinan ini terletak di ujung desa.

IMG_2870.jpeg

Mengisi bahan bakar sepeda motor

Parahnya lagi ketika saya tiba disana bersamaan dengan rombongan pengantar pengantin pria. Otomatis saya harus menunggu iring-iringan rombongan ini lewat terlebih dahulu. Mobil pengantar pengantin pria hampir tidak bisa melewati jalan yang sempit, ditambah lagi tamu yang lebih dulu datang memarkirkan kendaraan mereka di kiri-kanan jalan sehingga butuh waktu yang lama untuk sampai ke rumah yang dituju. Seandainya tadi saya tahu rombongan pengantin pria tiba dengan waktu bersamaan dengan saya, maka saya tidak akan datang pada waktu tersebut sehingga tidak perlu memarkirkan sepeda motor jauh dari rumah yang dituju.

IMG_2871.jpeg

Jalan menuju rumah tempat diadakan pesta perkawinan

Di tempat pesta perkawinan yang dituju, saya mengantri pada tempat jamuan makanan bersama rombongan tamu pengantar pengantin pria yang berasal dari Desa Pante Gajah Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireun. Saya belum pernah datang ke Desa Pante Gajah, tetapi orang-orang desa tersebut yang saya ajak mengobrol sambil menikmati makanan di tempat pesta perkawinan sangat ramah-ramah. Mereka menanyakan banyak hal kepada saya mengenai masa-masa lalu sewaktu konflik bersenjata antara Gerakan Aceh Merdeka dan pemerintah Indonesia. Mereka bertanya hal tersebut bukan kenapa-kenapa, tetapi memang kecamatan Nisam yang merupakan tempat tinggal saya dikenal sebagai daerah basis pemberontakan.



IMG_2874.jpeg

Mengantri dan menikmati makanan di tempat pesta perkawinan

Selesai makan-makan saya tidak langsung pulang, melainkan menuju ke tempat pencucian piring karena melihat beberapa penduduk lokal yang saya kenal sedang mencuci piring. Disini saya duduk bersama mereka sambil bercakap-cakap ringan membahas kegiatan masing-masing. Saya sempat menanyakan siapa diantara mereka yang mempunyai pekerjaan sampingan merawat dan memelihara lembu. Apabila ada, maka saya berencana menawarkan tiga ekor induk lembu milik saya untuk dirawat dan dipelihara dengan sistem bagi hasil. Saya mendapat jawaban yang sama dari mereka bahwa sekarang ini tidak ada lahan lagi sebagai tempat mengembala lembu, semua kebun milik warga telah ditanami pohon sawit.

Demikian cerita singkat saya dalam tajuk The Diary Game pada edisi kali ini. Terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.

Semua foto yang ditampilkan disini diambil dengan iPhone 12 Pro Max saya.

Salam hormat,
@yuswadinisam

About Me

Steem.png

Saya mengundang Anda untuk mendukung @pennsif.witness untuk pertumbuhan di seluruh platform melalui komunikasi yang kuat di semua tingkatan dan menargetkan pengembangan hasil tinggi dengan sumber daya yang tersedia.


Click here

Sort:  

Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.

 yesterday