Invertio Prolaps yang Berakhir pada Kematian Ibu di Aceh Timur

Awal Februari 2018, kami kembali dikejutkan oleh kematian ibu saat menjalani proses persalinan. Invertio Prolaps telah merengut nyawa seorang ibu yang berasal dari kecamatan Peunaron Aceh Timur.

Invertio Prolaps atau ikut rahim terbalik dan keluar melalui vagina saat proses persalinan bisa menyebabkan perdarahan hebat. Ibu akan menderita anemia berat bila tidak segera ditangani akan membawa pada kematian.

Pada kasus tersebut, bidan yang menolong persalinan, segera merujuknya ke Rumah Sakit Kabupaten. Namun jarak kecamatan ke rumah sakit juga cukup jauh. Pasien meninggal begitu tiba di rumah sakit karena kekurangan darah.

Invertio Prolaps jarang terjadi, tapi bisa dicetus karena telah memiliki cukup banyak anak, mengangkat beban berat, usia tua.

Dalam kasus di atas mungkin juga dipengaruhi kebiasaan setempat. Keluarga mendorong perut ibu dari atas ke bawah saat proses persalinan. Hal tersebut tidak diperbolehkan dalam proses pertolongan persalinan.

Menghindari kasus kematian ibu bersalin atau ibu hamil seperti pada kasus di atas, maka sangat dianjurkan untuk ibu-ibu yang memiliki faktor resiko seperti, sudah memiliki banyak anak, usia tua, hyertensi, anemia dan faktor resiko tinggi lahirnya untuk melahirkan di rumah sakit saja.

Pada tahun 2017 lalu, Aceh Timur menyumbang 20 kematian ibu. Untuk menekan angka tersebut sangat dibutuhkan partisipasi seluruh masyarakat. Misalnya menganjurkan ibu untuk bersalin di fasilitas kesehatan, menganjurkan ibu hamil segera periksa ke bidan atau fasilitas kesehatan terdekat, menjadi suami yang siaga dan menjadi desa siaga.