Sore Hari di Lapangan Sada Kata – Senja yang Tak Biasa
Matahari belum sepenuhnya tenggelam, tapi langit sudah menampakkan warna muramnya. Di sudut Lapangan Sada Kata yang biasanya riuh oleh aktivitas warga, sore ini justru terasa hening, nyaris seperti waktu yang menahan napasnya.
Awan menebal, membentuk guratan yang tak beraturan, seolah langit sedang bercerita dengan caranya sendiri. Cahaya matahari tersisa sedikit di ujung horizon, menembus awan tipis, menimbulkan siluet samar pepohonan yang berjejer di sisi jalan. Sebuah mobil putih melaju perlahan, memberi kesan sepi tapi hidup.
Tak banyak suara, kecuali sayup angin yang menggerakkan dedaunan, dan sesekali deru kendaraan dari arah jauh. Tiang-tiang bendera merah putih yang berdiri tegap di kiri jalan tampak kontras dengan langit kelabu, simbol semangat yang tak pernah pudar, meski hari menjelang malam.
Di tengah jalan lengang dan suasana syahdu ini, saya berhenti sejenak. Mengabadikan momen. Menyerap perasaan.
Karena kadang, sore bukan tentang langit jingga. Tapi tentang suasana yang diam-diam menyentuh jiwa.