Mimpi Buruk di Kebun PisangsteemCreated with Sketch.

in #indonesia12 days ago

5% dari rewards posting ini adalah untuk @steem.amal

1000056836.jpg
(Efek oleh DeepArtEffects)

Hari itu bermula di antara barisan pohon pisang ini, tetapi hijaunya terasa salah—sebuah hijau yang kelaparan. Batang-batang pohon pisang yang tinggi dan kering tampak seperti jari-jari raksasa yang mencengkeram langit yang semakin gelap, dan setiap daun yang menjuntai di atas kepala terasa seperti lidah yang tebal dan berlendir. Jalan setapak di tengahnya menyempit, dan meski siang hari, cahaya tidak pernah sampai ke tanah; kelembaban tebal menyesakkan, bercampur dengan aroma busuk yang manis. Ada bisikan yang datang dari setiap celah, seperti daun-daun kering yang saling bergesekan, tetapi saat aku berhenti, suara itu berhenti juga, hanya menyisakan detak jantung yang keras di kesunyian hutan.

Kutahu harus lari, tetapi kaki terasa berat, seolah-olah akar-akar di bawah tanah telah menjerat pergelangan kaki. Saat kulihat lebih jauh ke ujung lorong, di tempat di mana sedikit cahaya seharusnya bersinar, tidak ada jalan keluar—hanya kegelapan yang lebih pekat yang bergerak. Tiba-tiba, suara retakan keras memecah keheningan: itu bukan cabang yang patah, melainkan suara gesekan sesuatu yang besar dan tidak terlihat, merayap di antara batang-batang pohon pisang di sebelah kanan. Kurasakan panas napasnya di leher, tetapi saat kucoba berbalik, sehelai daun pisang yang besar dan layu jatuh tepat di wajah, menutup pandangan.

Kepanikan memuncak saat kurobek daun itu dari wajah, tetapi yang kulihat bukanlah pepohonan atau jalan setapak. Aku telah terperangkap; semua sisi tertutup oleh daun-daun pisang yang besar dan rapat, membentuk dinding hidup berwarna hijau-kuning yang berputar, dan ruang yang menyusut. Aku sendirian dalam kurungan yang lembap dan berbau busuk ini. Lalu, dari balik salah satu 'dinding' daun, munculah ujung tandan pisang yang matang—tetapi bukan pisang, melainkan seikat gigi yang tumpul dan berwarna cokelat yang perlahan-lahan mengunyah dan merobek daun itu hingga sebuah lubang terbentuk, dan mata kuning yang dingin mengintip tepat ke mata. Aku menjerit, tetapi tidak ada suara yang keluar.

Dibantu oleh https://gemini.google.com/.

Lihat juga:

Sort:  

Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.

@puncakbukit, this is some seriously atmospheric writing! The imagery is so vivid – the "hijau yang kelaparan" and the "gigi yang tumpul dan berwarna cokelat" send chills down my spine. You've created a truly unsettling and captivating scene within that banana grove. The building tension is expertly done. I especially appreciate how you're supporting @steem.amal with a portion of your rewards. It's fantastic to see creativity and community support combined. What inspired this particular nightmare scenario? I'm eager to hear more about the story behind the story! Readers, definitely dive into this one – you won't be disappointed (or maybe you will be, in the best way possible!). 😉