Bunga Ranup dan Kue Meuseukat: Simbol Cinta dalam Tradisi Aceh yang Terus Berinovasi

in LAKSHMI3 months ago

IMG_20250506_204136_718.jpg

IMG_20250506_204125_605.jpg

Di sebuah ruang tamu yang hangat dan penuh nuansa budaya, terpajang indah dua benda yang sarat makna dalam tradisi pernikahan Aceh. Yang pertama adalah bunga ranup, hasil karya tangan-tangan terampil yang kini telah banyak mengalami inovasi. Bunga ranup ini bukan hanya sekadar persembahan, melainkan simbol kesopanan dan penghormatan dari pengantin pria kepada pengantin wanita. Dahulu, bunga ranup dibuat sederhana dari daun sirih dan sedikit hiasan, tetapi kini tampil memukau dengan bentuk menyerupai mahkota berhiaskan bunga-bunga kecil, kelopak mawar merah, dan tata letak yang penuh estetika.

Di sampingnya, tersaji kue meuseukat dalam tampilan yang begitu menggoda. Kue khas Aceh ini terbuat dari tepung gandum dan kacang, melambangkan kelembutan hati dan manisnya kehidupan rumah tangga yang akan dijalani. Permukaannya dihias ukiran bunga dan daun, bahkan membentuk kalung dan simbol cinta yang terukir dengan penuh ketelatenan. Plastik bening membungkusnya dengan rapi, menjaga aroma dan bentuk hingga waktu disajikan kepada keluarga mempelai wanita.

Tradisi ini adalah warisan yang terus hidup dan bertransformasi. Inovasi dalam bentuk dan penyajian bunga ranup serta kue meuseukat mencerminkan bagaimana budaya tetap dihormati sekaligus dikembangkan sesuai zaman. Sebuah kombinasi sempurna antara nilai tradisional dan sentuhan modern yang memperindah prosesi pernikahan Aceh masa kini.

Sort:  

Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.