Throwback Kota yang penuh kenangan

Hagoe's Village: August, 7th 2025
Tadi malam aku tidak bisa tidur nyenyak di rumah kostnya si Abang di Aiman Regency Rukoh-Darussalam Banda Aceh.
Kami tiba di kost si Abang kemarin sore, dan malam tadi adalah malam pertamanya kami menginap disini, yang ternyata aku tidak bisa tidur dengan nyenyak atau kami menyebutnya sebagai "tidur ayam", yang bermakna tidur, tetapi fikiran dan "kesadaran" kita masih nyata seperti ketika sedang terjaga.
Apakah karena kurang nyaman, tidur di kamar kost yang kurang luas? Mungkin saja. Tetapi hal yang sama juga berlaku ketika aku menginap di hotel berbintang sekalipun, dimana pada malam perdananya, aku tidak bisa tidur dengan nyenyak...
Baru setelah malam selanjutnya aku bisa tidur secara normal, yang mungkin disebabkan oleh "faktor internalku" yang membutuhkan penyesuaian dengan tempat atau suasana yang baru.
Di tempat kostnya si Abang. w3w.location
Tetapi, walaupun aku tidak bisa tidur nyenyak, hal itu tidak begitu berpengaruh terhadap kondisiku hari ini, dimana aku tetap terbangun di waktu subuh untuk menunaikan kewajiban sholat dan memulai aktivitas ku di hari ini.
Lokasi tempat kost si Abang sebenarnya tidak begitu jauh dengan tempat kost kami dulu saat masih kuliah di FKH Unsyiah, tetapi seiring berjalannya waktu tentu sudah banyak perubahan yang terjadi di kawasan ini.
Bahkan pasca kejadian gempa bumi dan tsunami Aceh pada tahun 2004 lalu, kemudian terjadi perubahan drastis di Kota Banda Aceh secara umum, menjadi sebuah Kota dengan pembangunan serta infrastruktur yang cukup signifikan.
Hal ini membuatku sedikit "pangling" dengan kawasan yang bertumbuh secara massif ini, karena aku tinggal di kawasan ini sekitar 25 tahun yang lalu.
Di depan kompleks rumah kost kami dulu
Dulunya, hampir semua kawasan di Kota Banda Aceh dan sekitarnya, aku hafal jalan serta lokasinya, termasuk jalan-jalan pintas atau "jalan tikus".
Tetapi sekarang aku sedikit "buta" dengan peta serta lokasinya di Banda Aceh, karena sudah sangat jarang aku berkunjung. Dan walaupun berkunjung ke Banda Aceh, aku lebih banyak ke kantor dinas, di hotel-hotel atau beberapa alamat cafe saja.
Sedangkan untuk ke wilayah-wilayah yang lebih luas serta yang bukan pusat Kota, aku sudah tidak pernah berkunjung lagi selama puluhan tahun.
Karenanya, pagi ini aku mengajak istri dan si kecil Alvira untuk berkeliling Kawasan Kampus atau Kawasan Darussalam, termasuk menjelajahi tempat atau rumah kost kami dulu.
Dari depan pintu gerbang kompleks rumah kost kami dulu, terlihat tidak banyak perubahan terhadap bangunannya. Hanya saja di sekeliling kompleks tersebut sudah berdiri banyak bangunan lain seperti rumah-rumah dan juga toko-toko.
Nasi kuning untuk sarapan. w3w.location
Kami pun berkeliling Kawasan Kampus dan juga melewati "Kampus Ungu" atau Kampus Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, yang merupakan tempat aku menuntut ilmu selama lebih kurang 6 tahun untuk mendapatkan gelar dokter hewan.
Sangat banyak perubahan yang terjadi di kawasan ini setelah 25 tahun ini, dan aku berkeliling Kawasan Kampus sambil menceritakan memoriku dulu kepada istri dan anakku ketika sedang mengendarai motor berkeliling kampus di pagi ini.
Akhirnya aku mengajak istri serta si kecil Alvira untuk sarapan di kawasan ini untuk mengulangi kenanganku dulu saat masih kuliah disini, dimana di warung-warung di daerah ini, anak-anak kuliah biasanya nongkrong di malam hari ataupun sarapan di pagi harinya.
Harga makanan dan minuman di kawasan ini juga cukup worth it dan terjangkau untuk "kantong" anak kost, yang notabenenya rata-rata memiliki finansial yang terbatas.
Di warung tempat kami sarapan pagi ini, satu porsi nasi kuning plus ayam rendang dibandrol dengan harga hanya 10k IDR atau setara 4,4 steem, dan segelas kopi saring dihargai dengan 6k IDR saja atau setara 2,6 steem.
Setelah sarapan di sebuah warung di Kawasan Darussalam, kami membeli beberapa perlengkapan buat si Abang, seperti seterika listrik, perlengkapan makan-minum, ember, timba dan lain-lain termasuk kunci serta gembok yang baru untuk kamar kostnya.
Dan kemudian, hujan pun turun tiada henti sampai menjelang sore, sehingga kami tidak kemana-mana selain membereskan rumah kost si Abang.
Suasana Pantai Cermin Ulee Lheue. Video reels, w3w.location
Setelah sholat ashar dan juga hujan yang sudah mereda, kami baru keluar dari rumah kostnya si Abang untuk jalan-jalan di sore ini.
Kami menjemput ponakan yang tinggal di Kawasan Prada, dan kemudian berkeliling-keliling Kota Banda Aceh, yang akhirnya kami menuju Kawasan Pantai Cermin Ulee Lheue.
Tempat ini memiliki banyak kenangan bagiku, dulu saat kuliah di Kota ini, dimana pada Minggu pagi biasanya aku dan teman-temanku jogging dari tempat kost kami di Kampung Laksana menuju Lapangan Blang Padang untuk melakukan senam pagi, dan kemudian kami naik angkot (labi-labi) menuju Pantai Cermin Ulee Lheue untuk mandi atau "mejeng" di pantai ini.
Tak jarang pula, kami memancing ikan dari atas jembatan di Kawasan Ulee Lheue ini bersama teman-teman pada hari libur, selain beberapa tempat lainnya yang sering kami kunjungi untuk memancing.
Btw, aku termasuk dalam circle "mancing mania" pada saat itu, dimana hampir setiap hari Minggu kami menjajaki berbagai spot untuk memancing. Tetapi setelah selesai kuliah, aku resign dan "tutup buku" dari aktivitas memancing.
Ini merupakan salah satu "hiburan" yang relatif murah buat kami, sebagai "anak kost" pada zaman itu. Sehingga banyak sekali meninggalkan kenangan manis untuk kami terhadap lokasi ini.
Seiring berjalannya waktu, lokasi ini sudah banyak mengalami perubahan, dimana sekarang lebih tertata rapi dan lebih indah sebagai tempat untuk bersantai bersama teman atau keluarga.
Keluargaku
Aku sengaja mengajak serta membawa anak-anak dan istriku ke lokasi ini untuk menikmati suasana Pantai Cermin Ulee Lheue ini, karena aku ingin rendezvous tempat-tempat yang memiliki kenangan indah bagiku.
Berkunjung ke tempat ini tentu tidak bisa kami lakukan setiap waktu, karena kami berdomisili di Kota yang berbeda, sehingga aku tidak melewatkan untuk berkunjung ke lokasi ini, jika sedang berada di Banda Aceh.
Awan hitam dan mendung yang tadinya menyelimuti kawasan ini, pelan-pelan mulai terang karena awan hitam sudah terbawa oleh angin kencang ke tempat yang lain, sehingga kami bisa menikmati pemandangan di lokasi ini sambil menikmati "jajanan" yang dijual oleh para pedagang di sepanjang pantai ini.
Nasi kuning + kari bebek
Beranjak dari Kawasan Pantai Cermin Ulee Lheue, kami mencari warung makan untuk makan malam kami hari ini. Masih dalam "bingkai" rendezvous, aku membawa istri, anak-anak serta ponakan kami untuk makan malam di sebuah warung di kawasan Jambo Tape yang menyediakan aneka makanan seperti Nasi kuning, Nasi Goreng dan Kari bebek serta berbagai kuliner lainnya.
Kawasan ini termasuk yang paling sering aku kunjungi dulunya, saat masih kuliah di Kota Banda Aceh. Dan salah satu menu favoritku sejak dulu adalah Nasi kuning plus kari bebek, dimana setelah menyantap menu tersebut, aku menghisap sebatang rokok kretek merk DJI SAM SOE yang menambah kenikmatan rasanya Nasi kuning plus kari bebek ini.
Di pinggir sungai Krueng Lamnyong. Video reels, w3w.location
Kemudian kami mencari musholla terdekat untuk melaksanakan sholat magrib pada hari ini. Dan selanjutnya kami kembali berkeliling dan "mutar-mutar kota", sampai akhirnya kami singgah di kawasan Lamnyong atau tepatnya di warung sepanjang sungai Krueng Lamnyong, untuk bersantai dan menikmati suasana malam ini.
Kawasan ini juga merupakan kawasan yang sering aku kunjungi dulunya ketika masih kuliah, karena tempat ini banyak dikunjungi oleh para mahasiswa/i yang ingin bersantai dan "mejeng" bersama teman, pacar ataupun "incaran" alias calon pacar...🤭
Tidak jarang pula kami membawa alat-alat pancing untuk memancing bersama teman ataupun pacar, terutama di sore hari di kawasan ini.
Seiring berjalannya waktu, tentu sudah banyak juga perubahan yang terjadi terhadap lokasi ini, dimana saat ini sudah banyak outlet-outlet yang berjualan disini, dan menyajikan aneka cemilan dan minuman serta menawarkan pemandangan yang romantis, perpaduan gelapnya malam dan lampu-lampu temaram serta semilir angin yang berhembus di malam hari.
Kemudian kami segera mengantarkan ponakan kami ke rumah kostnya di Kawasan Prada, dan selanjutnya kami pulang ke rumah kostnya si Abang di Aiman Regency Rukoh-Darussalam untuk beristirahat.
Sekian postinganku kali ini. Stay Healthy and Fun, Ciao...!
@alee75
📚Jalaluddin Rumi : Ciptakanlah keindahan di dalam hati Anda, dan keindahan di sekitar Anda akan mengikuti.💝

Hello @alee75
How are you I hope you doing well I read your post you spend a day with your children and wife like a family it's Amazing and tell about your college this is wao 🙂↕️ the pictures that you show is very clear and look stunning....
Best regards
@syedabatool
Alhamdulillah kami sehat walafiat, meskipun sedikit lelah setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh untuk mengantarkan anak kami yang akan menempuh pendidikan sarjananya di Ibukota Provinsi Aceh.
Kelelahan ini "terbayar lunas" dengan kebahagiaan yang dirasakan oleh keluarga kami ketika melakukan perjalanan dan berkunjung ke beberapa destinasi di Kota Banda Aceh.
Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda di post saya. Salam...🙏