Berjuang di Tengah Peliknya Hidup
DI BALIK hiruk pikuk kendaraan di dalam kota yang ramai, ada kisah perjuangan yang kerap terlihat. Anakl-anak sekolah berseragam putih biru berdiri di bak terbuka kendaraan tua, berpegangan erat agar tidak terjatuh. Terik matahari membakar kulit, debu jalanan menempel di wajah, namun langkah mereka menuju sekolah tetap tak tergoyahkan.
Setiap hari, perjalanan ini menjadi saksi bisu bagaimana pahitnya kehidupan ditempa. Tidak ada kenyamanan kendaraan pribadi, tidak ada ruang teduh yang melindungi. Namun semangat menuntut ilmu membuat mereka rela mengorbankan rasa lelah, rasa panas, bahkan risiko keselamatan.
Mungkin bagi sebagian orang, hidup mereka tampak keras dan tidak adil. Tapi dari kesederhanaan itulah lahir ketangguhan. Dari rasa sakit itulah terbangun kesabaran. Dan dari keterbatasan itulah tumbuh kekuatan untuk bertahan.
Mereka tahu, jalan yang ditempuh hari ini penuh duri. Tapi mereka juga percaya, kelak duri itu akan berganti bunga. Suatu hari, semua kerja keras, keringat, dan pengorbanan akan terbayar.
Hidup memang pahit, tapi yang tangguhlah yang mampu menelan kepahitan itu dan tetap melangkah. Dan di ujung jalan panjang, hanya mereka yang tidak menyerah yang akan menikmati manisnya masa depan.