Traditional Culinary Aceh: Boh Rom Rom Cake in Aceh culture and tradition /Kuliner Tradisional Aceh : Kue Boh Rom Rom dalam budaya dan tradisi Aceh
Hello dear stemians
One of Indonesian culture is traditional culinary which is a reflection of various cultures and traditions that come from archipelago archipelago consisting of 6000 islands and plays an important place role in national culture in general. Preserving the culture becomes an obligation for us as a nation child by introducing to the young generation of ancestral heritage as treasures of Indonesian nation wealth.
Salah satu kebudayaan yang dimiliki indonesia adalah kuliner tradisional yang merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi yang berasal dari kepulauan nusantara yang terdiri dari 6000 pulau dan memegang peranan tempat penting dalam budaya nasional secara umum. Melestarikan kebudayaan menjadi kewajiban bagi kita sebagai anak bangsa dengan cara memperkenalkan kepada generasi muda warisan leluhur sebagai khazanah kekayaan bangsa indonesia.
Speaking of culinary is endless, but on this good occasion, I would like to introduce one of Aceh's traditional cakes that are round, small and wrapped with grated coconut, at a glance similar to onde-onde, but not.
Berbicara tentang kuliner tentu tiada habisnya, namun pada kesempatan yang baik ini, saya ingin memperkenalkan salah satu kue tradisional khas Aceh yang berbentuk bulat, kecil dan dibalut dengan dengan parutan kelapa, sekilas bentuknya mirip onde-onde, tapi bukan.
This traditional cake made from glutinous rice is an easy to find and highly sought after by the people of Aceh. The sweet taste with the contents of brown sugar, combined with grated coconut into its own sensation in the mouth, especially when brown sugar broke, mmmm ... delicious and really tasted on the tongue
Kue tradisional yang terbuat dari beras ketan ini merupakan penganan yang mudah ijumpai dan sangat diminati oleh masyarakat Aceh. Rasanya yang manis dengan isi gula merah, berpadu dengan parutan kelapa menjadi sensasi tersendiri di mulut, apalagi saat gula merahnya pecah, mmmm... nikmat dan benar-benar terasa di lidah.
I do not know exactly about the history of rom rom cookies to be a traditional cake that is very famous in Aceh, but certainly since my childhood has been eating this boh rom cook cake with a very greedy especially if the free alias made mother at home
Saya sendiri tidak mengetahui secara pasti tentang sejarah kue boh rom rom ini hingga menjadi kue tradisional yang sangat terkenal di Aceh, namun yang pasti semenjak kecil saya sudah menyantap kue boh rom rom ini dengan sangat rakus apalagi kalau yang yang gratis alias buatan ibu di rumah..
Here I show how to make rom boom cake :
Ingredient
Bahan-Bahan
500 grams of white sticky rice flour <sup>500 gram tepung ketan putih</sup>
100 grams of coarse-grained brown sugar
100 gram gula merah yang diparut kasar
Half a grated coconut
Setengah butir kelapa yang sudah parut
Half a teaspoon of salt
Setengah sendok teh garam
100 ml of hot water
100 ml air putih panas
80 ml of cold water
80 ml air dingin
500 ml of water
500 ml air
Salt half a teaspoon
Garam setengah sendok teh
3 pieces of pandan leaves
3 lembar daun pandan
Water enough to boil
Air secukupnya buat merebus
How to make it :
Cara membuatnya :
Mix the glutinous rice, salt and hot water and mix well
Campur tepung ketan, garam dan air panas serta aduk rata
Pour the water little by little, and stir until the dough feels dull
Tuangkan air sedikit demi sedikit, dan aduk hingga adonan terasa kalis
Heat water together with pandan leaves to boil
Panaskan air bersama dengan daun pandan hingga mendidih
Fetch a teaspoon of dough, round it and do not forget to fill it with brown sugar in the middle like in the picture and then close again
Ambilkan satu sendok teh adonan, bulatkan dan jangan lupa mengisi dengan gula merah di tengahnya seperti di gambar dan kemudian tutup kembali.
Put the rounded dough into boiling water, cook until it floats and matures
Masukkan adonan yang sudah dibulatkan tadi ke air yang mendidih, masak hingga mengapung dan matang
If it is cooked then lift it, and roll it over the grated coconut
Jika sudah matang lalu angkat, dan guling-gulingkan di atas parutan kelapa tadi
Finished
Selesai
Ready to serve or sell
Siap dihidangkan atau dijual
Preserving Indonesian culture in the era of globalization requires an active role from all communities and governments. Organizing an event or a traditional culinary cooking competition needs to be encouraged to always be held on an ongoing basis in order to stimulate the young generation to learn and try a variety of traditional dishes. In addition to preserving the cultural wealth that we have activities like this can also attract local and foreign tourists to visit this region we love this.
Melestarikan budaya Indonesia di era globalisasi membutuhkan peranan aktif dari segenap masyarakat dan pemerintah. Penyelenggaraan event atau perlombaan memasak kuliner tradisional perlu di dorong agar selalu di selenggarakan secara berkelanjutan agar merangsang generasi muda untuk belajar dan mencoba berbagai macam masakan tradisional. Selain bisa melestarikan kekayaan budaya yang kita miliki kegiatan seperti ini juga bisa menarik minat wisatawan lokal dan luar negeri untuk berkunjung ke daerah yang kita cintai ini.
Thanks for sharing...
welcome
This post has received a 1.74 % upvote from @booster thanks to: @lucki9.