Isi hati seorang pelatih paskibra
Assalamu'alaikum wr,wb
pada pukul 09.00wib kami sudah berada di sekolah tersebut,namun adik-adik belum berkumpul satu orang pun di lapangan,kami harus menunggu mereka sampai jam 10.00wib.Dengan hati yang dongkol kami bersabar menunggu.
Begitu meraka sampai di lapangan mereka kami bariskan dan menyusun ketinggian calon anggota paskibra,sambil aku menerangkan satu persatu mereka asyik bicara aja dalam barisan,tanpa menghargai kami mereka berbicara di depan.
Mengatur ketinggian calon paskibra
Dengan hati yang sabar pula aku tetap menjagan emosi ku,karna melatih calon anggota paskibra dari sekolah SMKN ni memang harus dengan penuh kesabaran.Setelah itu aku memilih salah seorang calon pembawa bendera tidak lain ialah BAKI.Dengan paras yang cantik dan ayu ini aku memilih dia sebagai pembawa bendera.di saat aku mengajari mereka tentang peraturan-peraturan yang ada dalam baris berbaris,mereka asyik becanda aja,karna aku tidak di hargai keluar lah bahasa aku kenapa kalian tik tidak menghargai kami seorang pelatih dan seorang yang lebih tua dari kalian.Mereka hanya terdiam membisu,aku pikir mereka sudah ada dasar gerakan baris berbaris nya,tenyata mereka ini harus di ajarkan dari dasar.kepala ku hanya bisa menggeleng - geleng.Dengan sabar aku melatih mereka dengan gerakan di tempat,mulai dari posisi sikap sempurna sampai hadap kanan,hadap kiri,balik kanan dan seterusnya.
sampai jam 12.00 mereka bilang kalau mereka tidak di perboleh kan capek,dengan hati yang dongkol aku bilang yadah kalian istirahat aja,besok kita lanjutkan kembali.
kesimpulan cerita ku hari ini belum membuahkan hasil 1 persen pun teman- teman.Aku dan teman ku raisul bergegas untuk pulang kerumah masing- masing.
Demikian cerita ku hari ini teman-teman semoga kedepan aku lebih sering menuliskan isi hati seorang pelatih teman-teman.