Perang Iran–Israel: Ratusan Korban, Harga Minyak Melonjak, Dunia Cemas

in #news3 days ago

KETEGANGAN antara Iran dan Israel kian memuncak. Memasuki minggu kedua, perang udara yang bermula dari serangan Israel ke fasilitas nuklir Iran pada 12 Juni 2025 kini berubah menjadi pertukaran rudal dan drone yang intens, memicu kekhawatiran dunia internasional.

Organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) Iran melaporkan, hingga Jumat (20/6), sedikitnya 657 orang tewas di Iran, termasuk ratusan warga sipil, personel militer, dan ilmuwan nuklir. Infrastruktur penting seperti fasilitas nuklir di Arak dan Natanz mengalami kerusakan parah akibat serangan udara Israel.

Di pihak Israel, pemerintah melaporkan 25 orang tewas dan lebih dari 2.300 orang luka-luka setelah rentetan rudal balistik Iran menghantam berbagai kota, termasuk serangan ke Soroka Medical Center di Beersheba. Ribuan warga sipil kini mengungsi ke tempat aman.

Dampak materiil terlihat jelas. Di Iran, serangan merusak jaringan listrik, bandara, hingga pabrik rudal. Di Israel, puluhan rumah sakit, sekolah, dan infrastruktur sipil dilaporkan rusak berat. Kerugian non-materi berupa trauma psikologis, kekacauan sosial, serta gangguan pada layanan publik meluas di kedua negara.

Efek global pun mulai terasa. Harga minyak dunia melonjak tajam, sempat menembus US$150 per barel di pasar spot. Krisis energi mengancam memicu inflasi global, sementara rantai pasok barang strategis terganggu di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Analis ekonomi memperingatkan, lonjakan harga energi dan logistik akan mengerek biaya produksi global. Negara-negara pengimpor minyak, seperti Indonesia, diprediksi menghadapi kenaikan harga bahan bakar dan tekanan inflasi hingga kuartal ketiga 2025.

Konflik ini juga berpotensi meluas. Pengamat militer memperingatkan bahwa perang bisa menyeret aktor regional lain seperti Hizbullah, milisi di Irak dan Suriah. Sejumlah negara tetangga kini meningkatkan kewaspadaan militer.

Di tengah ketegangan, berbagai upaya diplomasi digalang. Uni Eropa, China, dan Rusia menyerukan gencatan senjata. Pertemuan darurat dijadwalkan di Jenewa pekan depan. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan keputusan akhir terkait langkah AS akan diambil dalam dua minggu ke depan.

Dunia kini menanti, apakah diplomasi dapat meredakan konflik atau justru babak baru perang di Timur Tengah bakal mengguncang stabilitas politik dan ekonomi global.

gambar.png
Kerusakan Kota TelAviv akibat serangan balasan Iran. [Foto Reuters]