Sejarah Pengiriman Barang dari Indonesia ke Australia

in #pengirimanlast month



Hubungan perdagangan antara Indonesia dan Australia telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu, bahkan sebelum terbentuknya sistem pengiriman modern seperti sekarang. Awalnya, hubungan ini tidak dilakukan melalui jalur resmi negara, melainkan melalui kontak antar komunitas pesisir dan pelaut tradisional.




Awal Kontak: Makassar dan Pantai Utara Australia


Sekitar abad ke-18, nelayan dan pedagang dari Makassar secara rutin berlayar ke pantai utara Australia, terutama ke kawasan Arnhem Land di Northern Territory, untuk menangkap tripang (teripang). Mereka menjalin kontak dagang dengan suku Aborigin setempat dan membangun hubungan yang saling menguntungkan. Inilah bentuk paling awal dari "pengiriman barang" antara Nusantara dan Australia, walaupun belum dalam kerangka ekspor modern.




Perdagangan Era Kolonial


Pada masa kolonial, hubungan dagang lebih difokuskan pada kebutuhan komoditas strategis. Australia mengekspor gandum dan daging, sementara Hindia Belanda (Indonesia saat itu) mengirimkan rempah, kopi, gula, dan hasil perkebunan lainnya. Sistem logistik masih bergantung pada kapal laut, dengan waktu tempuh yang panjang dan tidak pasti.




Periode Modern: Setelah Kemerdekaan Indonesia


Setelah Indonesia merdeka, hubungan dagang dengan Australia terus berkembang. Pemerintah mulai membuka jalur ekspor formal, dan perusahaan pelayaran serta logistik mulai menangani pengiriman antarnegara secara profesional. Pengiriman dilakukan terutama lewat laut, mengingat skala barang ekspor yang besar seperti hasil pertanian, furnitur, dan bahan mentah.




Era Logistik Udara dan E-Commerce


Memasuki akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, pengiriman barang antarnegara menjadi semakin cepat dengan hadirnya pengiriman udara (air freight). Ini memungkinkan pengiriman dokumen, barang elektronik, produk UMKM, hingga makanan kemasan dalam waktu yang jauh lebih singkat.


Kehadiran e-commerce internasional juga mendorong semakin banyaknya pengiriman retail dari Indonesia ke Australia, baik oleh pelaku bisnis maupun individu. Layanan seperti door to door, tracking online, dan integrasi bea cukai menjadi bagian dari sistem logistik modern yang kita kenal saat ini.




Masa Kini: Peluang dan Tantangan


Saat ini, Australia menjadi salah satu tujuan pengiriman favorit bagi WNI yang tinggal di luar negeri, pelaku UMKM, hingga eksportir besar. Barang-barang seperti makanan ringan, bumbu dapur, pakaian, dan produk herbal Indonesia memiliki pasar tersendiri di kalangan diaspora maupun konsumen lokal Australia.


Namun, ketatnya aturan bea cukai dan biosekuriti di Australia tetap menjadi tantangan. Oleh karena itu, jasa pengiriman profesional yang memahami prosedur dan regulasi sangat diperlukan agar proses kirim-menerima barang bisa berjalan lancar.




Penutup


Sejarah jasa pengiriman barang ke Australia menunjukkan bagaimana hubungan antar dua negara ini telah tumbuh dari hubungan tradisional hingga menjadi bagian dari sistem logistik global modern. Dengan memahami latar belakang sejarah ini, kita bisa lebih menghargai proses dan peluang yang ada dalam pengiriman barang ke negeri Kangguru tersebut.