49 Tahun Ramayana Ballet Purawisata, Panggung Tradisi yang Tak Pernah Sepi

IMG-20250731-WA0049.jpg

Yogyakarta, 31 Juli 2025 — Selama hampir lima dekade, Ramayana Ballet Purawisata telah menjadi simbol keteguhan dalam melestarikan seni tradisi Indonesia. Tidak hanya konsisten tampil setiap hari selama 46 tahun—hingga meraih Rekor MURI—pertunjukan ini juga menjadi bukti nyata bahwa seni klasik masih memiliki ruang dan peminat yang kuat di tengah perkembangan zaman.
Tahun ini, Ramayana Ballet Purawisata merayakan usia ke-49 dengan menyelenggarakan serangkaian acara budaya bertema “Melestarikan Seni Budaya Indonesia Menembus Dunia”, yang berlangsung pada 2–10 Agustus 2025 di Amphitheatre Purawisata. Serangkaian kegiatan ini tak hanya menjadi ajang perayaan, namun juga momentum refleksi atas perjalanan panjang mempertahankan nilai-nilai budaya melalui seni pertunjukan.
Agenda dimulai dengan Festival Tari Konservasi Ramayana pada 2–3 Agustus, yang akan menampilkan puluhan sanggar dari DIY dan Jawa Tengah. Festival ini menjadi wadah regenerasi dan eksplorasi kreativitas berbasis kisah Ramayana. Pada 6 Agustus, masyarakat diajak menyaksikan pertunjukan spesial melalui kegiatan nonton bareng yang terbuka untuk umum.
Berlanjut pada 8 Agustus, panggung terbuka akan dihidupkan oleh tari klasik gaya Yogyakarta yang menghadirkan keindahan estetika gerak tradisional. Sementara pada 9 Agustus, anak-anak akan diajak terlibat dalam pertunjukan Dolanan Anak, yang menggabungkan permainan tradisional dan ekspresi tari sebagai bentuk edukasi budaya sejak dini.
Sebagai penutup, malam puncak perayaan pada 10 Agustus akan menghadirkan kolaborasi lintas generasi dalam pertunjukan sendratari Ramayana, sekaligus memberikan penghargaan bagi para pelaku seni yang telah berdedikasi menjaga keberlangsungan tradisi ini.
Juliani Br Ginting, Executive Assistant Manager Tasneem Hotel Malioboro Yogyakarta, menyampaikan bahwa festival ini bukan hanya ajang perayaan, tetapi juga bagian dari upaya memperkenalkan seni pertunjukan Ramayana ke tingkat internasional serta menguatkan jejaring antar pelaku seni tradisi.
Perayaan ini terbuka untuk publik dan diharapkan menjadi ruang pertemuan antara masyarakat, seni, dan budaya. Sebuah langkah nyata agar Ramayana Ballet Purawisata tetap relevan dan terus menginspirasi generasi ke generasi, dari Yogyakarta untuk Indonesia dan dunia. (Yusuf)