Desaku

Hagoe's Village: Sept, 12th 2025
Tadi malam, hujan sempat turun di daerah kami sehingga cuaca terasa cukup dingin sampai pagi harinya.
Suasana pagi ini
Setelah melaksanakan sholat subuh dan dilanjutkan dengan aktivitas rutin, aku membuka pintu depan rumah kami untuk menghirup udara segar di pagi ini.
Hujan yang mengguyur desa kami sejak tadi sudah berhenti dan hanya menyisakan suhu udara yang agak dingin dan tentu sangat menyegarkan.
Kemudian aku bersiap-siap untuk mengantarkan si kecil Alvira ke sekolahnya sekalian melakukan presensi pagi di Puskeswan Matangkuli.
Aku hanya beraktivitas di rumah di pagi ini dan tidak masuk kantor, karena hari ini bukanlah jadwalku untuk piket. Tetapi walaupun tidak ke kantor, aku tetap memantau pelaksanaan tugas para staf Puskeswan yang piket maupun yang sedang melakukan kegiatan mereka di lapangan.
Batu bata
Di halaman rumah ibu kami, pagi ini telah datang batu-bata yang akan digunakan sebagai bahan untuk pembangunan rumah adik kami.
Rumah adik kami akan dibangun di sebelah rumah ibu kami, karena dia mendapatkan pemberian tanah dari orangtua kami sebagai tempat untuk lokasi membangun rumahnya tepat di sebelah rumah orangtua kami.
Dan karena bahan-bahan untuk membangun rumah sudah datang maka sebagiannya harus diletakkan di halaman rumah ibu kami untuk sementara sebelum digunakan untuk membangun rumah.
Pisang dari kebun
Aku bersama ayah kami mengukur tanah tempat lokasi pembangunan rumah adik ini dan kemudian meletakkan beberapa patok kayu, sebagai panduan untuk pembangunan rumah adik nantinya.
Memang tanahnya tidak begitu luas, sehingga harus digunakan seefisien mungkin. Kami hanya diberikan tanah untuk lokasi pembangunan rumah yang terbatas karena tanahnya tidak begitu luas, sedangkan kami terdiri dari beberapa orang bersaudara.
Masing-masing kami diberikan tanah untuk lokasi pembangunan rumah dengan ukuran 13 x 27 meter persegi.
Setelah melaksanakan pengukuran dan pemasangan patok bersama ayah, aku memotong beberapa tandan pisang yang ada di kebun untuk aku bawa pulang.
Aku mengambil satu tandan dan lainnya aku serahkan kepada ibu kami, dan nantinya akan dibagikan kepada adik-adik ku.
Pergi ke mesjid. Status FB
Setelah menjemput si kecil Alvira pulang sekolah, aku segera bersiap-siap untuk melaksanakan sholat Jum'at pada siang ini.
Aku melaksanakan sholat Jum'at di mesjid Baitul Maarif yang merupakan mesjid di kemesjidan kami, dimana hari ini cukup ramai dihadiri oleh para jamaah sholat Jum'at.
Selain jamaah yang berasal dari penduduk setempat, di mesjid ini banyak juga dihadiri oleh para pekerja di salahsatu unit eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi yang terletak di dekat mesjid, yaitu Cluster IV yang dulunya merupakan salah satu unit dari perusahaan Exxonmobil ketika masih beroperasi di Aceh.
Batu koral
Setelah melaksanakan sholat Jum'at di mesjid Baitul Maarif, aku segera pulang untuk makan siang dan istirahat di rumah.
Adikku yang baru pulang dari mesjid segera mengambil perlengkapan dan alat kerja, dan kemudian mulai melakukan pembersihan di lokasi rencana pembangunan rumahnya, karena besok pagi akan dimulai dengan pemasangan bowplank.
Selain material batu-bata dan besi, bahan-bahan serta material lain pun sebagiannya sudah tersedia seperti batu koral dan lain-lain, sehingga nantinya diharapkan pembangunan rumah bisa berlangsung sesuai dengan rencana.
Membeli kopi
Di sore hari setelah melaksanakan sholat ashar, aku pergi ke kantor Puskeswan Matangkuli untuk melengkapi presensi sore bersama istri dan si kecil Alvira.
Kami sempat singgah di sebuah gerai yang menjual kopi untuk membeli segelas kopi espresso panas tanpa gula, karena aku belum sempat minum kopi sejak tadi pagi.
Kemudian kami menuju ke sebuah Pertashop untuk mengisi Pertamax motor kami. Dan kemudian pergi ke Simpang Rangkaya untuk membeli beberapa barang kebutuhan kami.
Jalan desa di persawahan. Status FB
Setelah berbelanja, kami tidak langsung pulang ke rumah, karena si kecil Alvira ingin jalan-jalan di perkampungan kami, khususnya di areal persawahan di desa kami.
Sebagian kecil jalan yang ada di desa kami masih kurang bagus terutama jalanan di persawahan yang masih merupakan perkerasan jalan dan belum diaspal.
Memang jalan ini hanya digunakan oleh sebagian kecil warga dan juga untuk mengangkut hasil pertanian, bukan jalan utama yang dilalui oleh orang banyak.
Persawahan desa kami. Video reels
Kami pun berada beberapa saat di areal persawahan desa kami di sore ini untuk menikmati suasana pedesaan yang cukup tenang dan damai.
Saat ini padi di persawahan terlihat menghijau dan sudah mulai menampakkan butir-butir padi. Dan menurut perkiraan, sekitar sebulan ke depan akan tiba musim panen yang ditunggu-tunggu oleh para petani.
Meskipun aku bukanlah seorang petani, tetapi aku sangat senang berada di areal persawahan yang indah ini. Dan ini adalah salahsatu alasannya mengapa aku kembali dan menetap di kampung halaman setelah sempat tinggal di beberapa tempat.
Sekian postinganku kali ini. Stay Healthy and Fun, Ciao...!
@ alee75

TEAM 8
Congratulations! Your post has been upvoted through @steemcurator08. Good post here should be..