Long weekend dengan berkebun

Hagoe's Village: June, 28th 2025
Long weekend kali ini aku menyempatkan untuk membereskan kebun kami yang sempat "terlantar" beberapa waktu yang lalu, karena aku harus mengurus istri yang diopname di rumah sakit dan juga kegiatan lain yang tidak dapat aku tinggalkan.
Termasuk juga saat liburan Idul Adha kemarin, dimana walaupun kami tidak melakukan perjalanan yang jauh, tetapi kesibukan dalam rangka silaturahmi lebaran, tetap menyita sebagian besar waktuku.
Dan sebagai akibatnya, ada beberapa tanaman kami yang mati dan juga rerumputan yang sudah meninggi di beberapa bagian kebun kami.
Menyiram tanaman
Pagi-pagi setelah menyantap sebutir telur rebus dan beberapa potong tempe goreng beserta segelas minuman kesehatan buatan istriku, aku segera memulai aktivitas dengan memberi makan ikan-ikan di kolam, lalu menyirami tanaman yang ada di halaman rumah kami.
Selanjutnya aku melangkah ke kebun di seberang jalan rumah kami untuk menyirami tanaman-tanaman disana bersama si kecil Alvira.
Dalam beberapa hari belakangan, memang tidak turun hujan sehingga aku harus menyirami tanaman-tanaman di kebun, terutama bibit kates yang baru saja aku pindahkan ke kebun ini.
Bila tidak disirami maka bibit kates tersebut akan layu dan mati, sehingga aku harus mengeluarkan sedikit "effort" untuk mengangkut air dan menyiraminya.
Membersihkan rumput
Seperti yang aku sebutkan diatas bahwa karena sempat "terlantar" beberapa waktu yang lalu, beberapa bagian dari kebun kami sudah ditumbuhi oleh rerumputan, sehingga hari ini aku akan membersihkan rerumputan tersebut agar tidak menggangu pertumbuhan tanaman yang aku tanam dan juga tidak membuat penampakan yang semak.
Rerumputan dari jenis talas ini (keluarga talas) memang cukup mengganggu dan memiliki daya tumbuh yang sangat cepat. Dan ini akan menyebabkan tanaman yang kita tanam akan sulit untuk "berkompetisi" dalam mendapatkan nutrisi atau unsur hara dari tanah.
Secara estetis, rerumputan yang tumbuh diantara tanaman yang kita tanam, juga akan merusak pemandangan, apalagi rerumputan jenis seperti ini akan menjadi tempat "bermainnya" ular-ular.
Dulu, saat kebun kami ini dipenuhi oleh semak belukar dan rerumputan jenis ini, karena kebun tidak bisa dikelola, yang disebabkan oleh seringnya banjir di daerah kami, kami sering "kepergok" ular jenis kobra saat melintasi kebun ini.
Dan itu sangat berbahaya, bagi anak-anak kami yang bermain dekat dengan kebun tersebut. Untung saja banjir sudah mereda setelah waduk Krueng Keureutoe mulai difungsikan sehingga kami bisa membersihkan dan memanfaatkan kebun kami tersebut.
Istirahat sebentar
Aku tidak memaksakan diri untuk membersihkan serta membereskan kebun kami, karena aku harus "tau diri" bahwa aku bukanlah petani sungguhan dan memiliki stamina yang terbatas juga.
Aku membersihkan kebun kami ini semampuku dan istirahat bila aku kecapean. Nantinya akan kembali melanjutkan bila rasa capek sudah hilang.
Sambil minum dan istirahat, aku memainkan beberapa buah lagu dengan menggunakan gitar kapuk milikku yang sudah sangat jarang "disentuh" dan "dibelai", karena kesibukan ku selama ini.
Di Keude Matangkuli
Baru saja aku mau melanjutkan kegiatanku membereskan kebun kami, istriku mendatangi ku di kebun. Yah, kita antar sekarang si kakak yuk. Mamak berangkat pukul 12 siang...! Begitu ucap istriku.
Ya, sudah. Kita siap-siap terus...! Balasku, sambil beranjak dari tempat dudukku dengan menenteng gitar dan membawa pulang barang-barang lainnya ke rumah kami.
Jadi gaes, Pak Cik istriku akan mengadakan pesta pernikahan anaknya di Medan pada hari Minggu besok. Dan ibu mertua serta adik iparku akan menghadiri acara pesta pernikahan tersebut di Medan.
Aku tidak bisa ikut menghadiri acara pesta pernikahan tersebut, dan hanya mengirimkan "utusan" serta kado untuk mereka. Utusannya adakah anak sulung kami (si kakak) yang akan berangkat bersama ibu mertua dan adik iparku ke tempat pesta tersebut.
Dan kami akan mengantarkan si kakak ke rumah mertuaku sebelum pukul 12 siang, dimana mereka akan berangkat menuju Kuala Simpang (kampung halaman mertuaku) dan bermalam disana. Esok harinya baru mereka menuju lokasi pesta pernikahan di Medan.
Setelah mengantarkan si kakak ke rumah mertua, kami segera kembali ke rumah kami di Matangkuli dengan membawa serta bapak mertuaku, karena bapak mertuaku tidak ikut ke Medan.
Kondisi beliau tidak memungkinkan untuk ikut ke tempat pesta, dan tidak mungkin juga tinggal sendirian di rumahnya sehingga kami membawanya pulang ke rumah kami saja sampai kembalinya ibu mertuaku nanti.
Saat pulang ke rumah, kami singgah di Keude Matangkuli untuk berbelanja barang kebutuhan kami. Dan di Keude Matangkuli ini bapak mertuaku bertemu dengan teman kerjanya dulu saat di Exxonmobil.
Saat temannya tersebut menyapa dan mengobrol dengan bapak, ternyata bapak mertuaku sudah tidak ingat lagi dengan temannya tersebut. Maklum bapak mertuaku sudah uzur (75 tahun) dan sudah pernah mengalami stroke ringan dua kali.
Si kecil Alvira bermain sepeda
Usai makan siang dan sholat Zuhur aku istirahat saja sambil menyiapkan postinganku hari ini. Lagian cuaca di luar cukup panas sehingga aku memilih berada di rumah saja sampai nantinya hari sudah mulai "adem" karena sudah sore.
Si kecil Alvira pun segera bermain sepeda bersama sepupunya ketika hari sudah sore dan panas matahari sudah tidak terik lagi. Sedangkan aku kembali menuju kebun di seberang jalan rumah kami untuk melanjutkan kegiatanku membereskan kebun kami.
Di kebun pinggir sungai. Video reels
Istriku pergi ke pasar di Keude Matangkuli untuk membeli gorengan yang kemudian dibawakannya ke kebun kami. Kami pun menikmati gorengan dan minuman bandrek yang dibawa oleh istriku di kebun pinggir sungai ini.
Kami berada beberapa saat di kebun, dan kemudian kembali ke rumah untuk bersiap-siap melaksanakan sholat magrib pada hari ini.
Sekian postinganku kali ini. Stay Healthy and Fun, Ciao...!
@alee75
📚Jalaluddin Rumi : Ciptakanlah keindahan di dalam hati Anda, dan keindahan di sekitar Anda akan mengikuti.💝
