The Diary Game Minggu, 27 Juli 2025 : Pergi liburan ke kota dingin bersama sahabat
Foto saya saat singgah di madjid
Salam kepada rekan-rekan semuanya yang berada di platform ini, semoga anda semua selalu dalam keadaan sehat dan baik-baik saja dan dapat menjalani segala rutinitas dan aktivitas dengan baik dan lancar.
Rencanaku berliburan ke Takengon sudah disusun beberapa hari yang lalu Sebelum saya dan teman-teman saya berangkat ke sana. Bahkan juga sempat tertunda dan pergeseran hari dikarenakan banyak aktivitas yang menjadi hambatan. Meskipun suasana saat ini sedang libur kuliah saya juga tetap fokus pada aktivitasku di lingkungan tempat tinggal dan di berbagai sosial media dan platform yang saya gunakan. Secara keseluruhan saya terus berusaha untuk lebih produktif membangun karya-karya masa depan.
Sebelum Pagi Minggu itu tiba Saya memang sudah meluangkan waktu untuk menandakan beberapa aktivitas di sekeliling, dan menggunakan waktu tersebut untuk berliburan bersama teman-teman dekat saya, yaitu Pak Muzakir, Dhisky dan bang Walictd. Pagi Rabu itu saya terbangun dengan harapan perjalanan yang baik dan lancar ke tujuan. Dari rumah sendiri Saya langsung bersiap-siap setelah menggosok gigi dan mandi kemudian menggunakan pakaian baru dari lemari hingga menikmati sarapan yang saya beli di warung terdekat dengan harga yang cukup bersahabat.
Kami akan berangkat menggunakan dua sepeda motor dengan jumlah 4 orang termasuk saya sendiri. Motor saya menjadi salah satu kendaraan yang akan melintasi jalan Simpang KKA melewati Kabupaten Bener Meriah hingga Takengon. Pagi itu kami sepakat untuk berkumpul di rumah bang Walictd, saya tiba sedikit di belakang dibandingkan dengan Pak Muzakir dan Dhisky. Sekitar pukul 08.00 pagi WIB kami telah berkumpul di rumahnya Walictd dan bersiap-siap untuk berangkat. Perihal motor memang sudah kami persiapkan sejak 1 hari yang lalu demi kenyamanan perjalanan dan keamanan motor selama dalam perjalanan dan menghindari kecelakaan.
Baru tiba di Guci Bener Meriah
Sekitar 30 menit dalam perjalanan tempat persinggahan pertama yang Kami hentikan sepeda motor adalah di Guci, yang berada kabupaten Bener Meriah. Suasana sejuk di tengah pegunungan dan dikelilingi hutan-hutan yang rimbun dan lebat, Untung saja cuaca mataharinya bagus dan tidak hujan. Tak hujan pun suasana di Bener Meriah cukup dingin dan membuat pendatang baru tak terbiasa menahan udara yang berlebihan. Di situ kami beristirahat tapi tak lama hanya sekitar 10 menit untuk melepas kekakuan dan mencuci muka. Tanya kami di situ juga menjadi tempat persinggahan banyak orang yang melintasi jalan Bener Meriah menuju Takengon ataupun dari Takengon menuju Jalan Raya Medan Banda Aceh lewat jalan KKA.
Lalu kami melanjutkan lagi perjalanan yang masih panjang hingga lebih satu jam untuk sampai di Takengon. Sebelum melewati Bener Meriah Kami sempat di singgah yang kedua kalinya di sebuah warung kopi yang menyediakan berbagai minuman kopi Gayo yang cukup enak dan terkenal. Dengan keadaan badan yang lelah kami beristirahat sambil menikmati kopi agar tidak ngantuk saat berada dalam perjalanan berikutnya.
Singgah untuk istirahat dan minum kopi
Tanya sekedar minum kopi kami juga menikmati udara di tempat persinggahan kedua tersebut, suasana masyarakat yang sedang beraktivitas, pemandangan kebun kebun kopi yang hijau dan subur hingga udara sejuk yang mampu kami melawan dengan secangkir kopi yang dinikmati di coffee tersebut.
Masjid yang kami singgahi untuk istirahat
Sekitar pukul 12.30 siang kami telah tiba di Takengon tepatnya di daerah perkotaan, badan lemas dan pegel membuat kami harus bersingga, dan satu-satunya tempat yang kami pilih adalah masjid sekaligus untuk menunaikan shalat zuhur yang telah masuk waktu sekaligus istirahat sebelum melanjutkan lagi perjalanan berliburan.
Pemandangan Pergunungan di Takengon
Selesai sholat kami mencari warung nasi untuk makan siang. Beberapa menit setelah keluar dari masjid dengan kendaraan roda dua kami sudah singgah di warung makan.
Pukul 14.30 kami sudah berada di masjid Al-Munawarah, kami bersinggah di sini untuk melihat suasana dan pemandangan yang akhir-akhir ini di sini sedang viral dan sering terlihat di media-media sosial tentang keindahan masjid ini. Masjid yang terletak di pinggir sungai mampu membangun pemandangan yang menakjubkan hingga banyak pengunjung ke sini tidak hanya beribadah tetapi juga menikmati udara dan pemandangan indah.
Setelah di masjid tersebut kami kembali berada dalam perjalanan sekitar pada pukul 15.40 dan saat itu ingin bersinggah lagi untuk menunaikan sholat ashar sebelum lanjutkan perjalanan ke kebun apel. Perjalanan ke kebun apel Hampir tak sampai karena jalan yang pertama kami pilih berakhir dengan jalan buntu, Google Maps adalah salah satu harapan saat perjalanan pertama dan kami Harap sampai pada pusat tujuan tapi nyatanya kami malah di bohong dan jalan yang kami tempuh adalah jalan buntu.
Perjalanan menuju ke kebun apel
Setelah bertanya-tanya kepada masyarakat-masyarakat sekitar barulah kami menemukan jalan yang sebenarnya menuju ke kebun apel juga dibantu kembali oleh Google Maps yang bisa mengarahkan. Perjalanan ke kebun apel lumayan jauh dan memakan waktu lebih 1 jam dari kota Takengon, Namun sebagai yang pertama kalinya Kami tetap pergi untuk melihat bagaimana kebun apel dan suasana di sana. Dua kendaraan terus berlaju melewati hutan-hutan yang rimbun namun jalan tetap bagus hanya sedikit ada bebatuan di beberapa bagian namun tak panjang. Dalam perjalanan kami juga sempat singgah sekitar 1 dan 2 tempat untuk bertanya pada masyarakat tentang jalan menuju kebun apel agar lebih meyakinkan sehingga pada akhirnya kami pun tiba dengan selamat.
Baru tiba di kebun apel
![]() | ![]() |
---|
Pukul 17.00 sore kami tiba di kebun apel tapi sayangnya pemilik kebun sedang tidak ada di tempat, menurut kabar dari tetangga pemilik kebun sudah pergi ke Jawa beberapa minggu lalu dan akan pulang dalam satu minggu ke depan. Tapi kami juga tetap diberi izin untuk masuk melihat kebun oleh tetangganya karena mengingat perjalanan kami ke sini juga lumayan jauh.
Sebelum Menjelang magrib kami sudah meninggalkan kawasan kebun apel tersebut dan kembali pulang ke kota hingga tiba di kota Takengon kembali pada saat suasana sudah magrib. Setelah menunaikan salat Magrib kami makan dan bersiap-siap untuk kembali pulang.
Jadi itulah tulisan yang dapat saya bagikan dalam postingan kali ini. Terima kasih kepada teman-teman semua yang sudah bersinggah di postingan saya.
Salam @cymolan
Your post has been upvoted by the Team Foresight.
Let's improve your experience in creating content and interacting with other users.