Indah dan megah Masjid Agung kota Medan

Lama sudah Aku tak pernah salat di masjid Agung Kota Medan. Masjid yang terletak di Jalan Pangeran Diponegoro, Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara menjadi salah icon di kota Medan. Masjid yang indah dan megah serta terletak berdampingan dengan Kantor Gubernur Sumatera Utara merupakan masjid jantung hati dan kebanggaan warga Sumatera Utara, khususnya warga kota Medan. Wajar saja masjid yang dibangun pada tahun 2016 dan dilakukan peletakan batu pertama pembangunan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (saat itu) pada waktu itu serta dapat dipergunakan untuk beribadah pada 29 November 2023 menjadi salah satu pilihan warga untuk beribadah dan beraktifitas dakwah di masjid ini.

Aku merupakan salah satu warga kota Medan yang menunaikan hajat salat disana. Memang Aku pernah salat di masjid tersebut namun salat fardhu saat melintas di lokasi. Namun, salat Jum'at pada hari ini (26/9/2025) menjadi yang pertama kali. Aku yang tinggal di komplek TNI AL Ikan Hiu Titipapan, Kecamatan Medan Deli, jarak tempuh ke masjid cukup memakan waktu. Jika tak macet maka kurang lebih lima belas menit. Tak mungkin kota Medan lalulintasnya tak macet. Pastilah macet. Namanya kota Metropolitan. Untuk itu, sekitar pukul 11.15 WIB Aku sudah berangkat dari rumah. Aku berangkat dengan sepeda motor merk Shogun produksi tahun 2001. Motor tua namun masih berjaya. Kuat dan masih bertenaga.

Pelaksanaan salat Jum’at pada hari itu sekitar pukul 12.29 WIB. Aku berangkat lebih awal agar tak tersandera macet berkelamaan sehingga dikuatirkan terlambat tiba di masjid. Setelah melewati lalulintas yang melelahkan dan mengkhawatrikan akhirnya sekitar pukul 11.45 WIB Aku tiba di Masjid Agung kota Medan. Rupanya pintu masuk masjid sudah berubah. Beberapa bulan yang silam sepeda motor dapat diparkirkan dihalaman masjid lama Masjid Agung. Seiring waktu maka parkir kendaraan di baseman atau lantai bawah.

Area parkir masjid di baseman

Aku bertanya dengan pak Satpam tempat yang mengarah diparkirkan kendaraan. Setelah faham maka Aku harus melewati pintu tombol parkir tempat pengambilan karcis. Sudah seperti parkir di mall dan supermarket. Pintu masuk tak ada yang menjaga. Aku sudah masuk kearena parkir. Ada beberapa kendaraan yang sudah parkir kendaraan roda dua dengan rapi. Luas juga area parkir di baseman. Setelah motor diparkirkan maka Aku menuju ke masjid melalui pintu depan. Kembali ketempat awal Aku bertanya dengan Satpam arah pintu masuk parkir. Hanya berjalan kaki saja. Tak terlalu jauh namun terasa juga agak mendaki. Hehehe.

Masjid Agung tampak dari luar

Aku sudah tiba di depan pintu masuk masjid. Tentunya kita dapat melihat bangunan masjid seutuhnya dari samping kanan masjid. Masjid ini walau belum sempurna penyelesaian pekerjaannya, namun dengan segala upaya dilakukan maka sudah dapat dipergunakan untuk ibadah dan kegiatan dakwah Islamiyah lainnya. Masjid ini mempunyai menara tinggi yang berukuran 125 meter. Dan, kita dapat melihat kubah besar dan beberapa kubah kecil yang indah berwarnakan keemasan.

Berfoto didepan pintu masuk masjid

Tempat penitipan barang jamaah

Sebelum memasuki lebih jauh kedalam masjid maka Aku sempatkan berfoto sesaat dengan latar ornamen indah dan mempesona berwarna kebiruan atapnya (plafon). Fasilitas yang dapat dipergunakan untuk menuju kedalam masjid salah satunya adalah tangga eskalator selain tangga manual juga tersedia. Aku sudah naik tangga eskalator dengan tenang dan nyaman. Setiba diatas maka kulayangkan pandangan kearah dalam masjid. Masyaallah, indah nian. Diatas terdapat tempat penitipan sandal atau sepatu jamaah yang akan salat.

Tempat wudhu masjid

Suasana jamaah masih sepi. Waktu salat Jum’at masih kurang dua puluh menit lagi. Aku kemudian menuju tempat pengambilan wudhu. Decak kagum terus mengalir saat melihat tempat wudhu yang tersedia. Bangunannya kokoh. Ornamennya penuh ukiran indah. Atapnya berhiaskan lampu indah tergantung dengan pencahayaan yang baik. Ada banyak kran air untuk jamaah mengambil air wudhu. Aku pun langsung berwudhu. Airnya bersih dan sejuk. Tempat wudhunya pun tampak bersih.

Ornamen masjid yang indah

Usai berwudhu Aku masuk kedalam masjid. Jamaah masih sepi. Biasalah jamaah salat mungkin akan padat saat mendekati pelaksanaan salat Jum’at. Aku melihat-lihat keseluruhan masjid. Masjid yang indah tidak hanya kelihatan bangunan dari luar, dari dalam lebih indah lagi. Luar biasa sang arsitek yang membangunnya dengan ornamen indah plus terdapat kaligrafi. Namun tak banyak kaligrafi yang terpasang didinding.

Suasana didalam masjid

Bangunan masjid ini terdapat tiga tingkat. Terlihat ada tempat salat diatas atau pada tingkat atas. Tiang masjidnya bulat dan tinggi menjulang serta kokoh menghujam kedasar bumi. Jangan heran jika kita tak melihat Air Conditioner (AC) didalam masjid. Rupanya Air Conditioner ini terdapat pada selah-selah tiang masjid. Angin segar keluar dari tempat tersebut. Ingin nyaman maka ambillah posisi ditiang masjid. Pastilah jika padat jamaah maka kita akan gerah dan rasa panas muncul mengoda tubuh.

Aku sudah mengambil posisi didalam masjid. Tentunya usai salat sunat tahiyatul masjid barulah duduk sembari berzikir. Jamaah satu persatu mulai berdatangan. Seakan satu komando waktunya hampir bersamaan satu dengan lainnya. Setelah pengurus Badan Kenaziran Masjid Agung menyampaikan tata tertib pelaksanaan salat Jum'at, selanjutnya sang khatib naik ke mimbar atau tempat khatib menyampaikan pesan-pesan kebaikan. Posisi khatib ditempat khusus yang agak tinggi. Pastilah khatib dengan jelas dapat melihat jamaah secara keseluruhan.

Posisi khatib menyampaikan dakwah

Adapun khatib hari itu adalah Dr. H. Ammar Adli. MA. Sang khatib menyampaikan bahwa," iman manusia bisa naik dan turun. Iman naik yaitu saat kita berbuat banyak hal tentang kebaikan atau keta'atan beribadah. Iman menjadi turun saat kita banyak membuat kemungkaran atau kemaksiatan. Untuk itu kita harus senantiasa berzikir, mengerjakan perbuatan yang bernilai ibadah, membangun hubungan yang baiik dengan sesama dan lain sebagainya agar iman kita terus terjaga dengan baik dan tidak terjadi degradasi iman."

"Hal yang dapat dilakukan agar iman bisa meningkat yaitu dengan muhasabah. Muhasabah itu merupakan kegiatan intropeksi diri tentang perbuatan-perbuatan yang telahkita lakukan. Kita menilai perbuatan-perbuatan kita apakah banyak berbuat amal kebaikan atau sebaliknya lebih sedikit berbuat amal ibadah. Kemudian banyak mengingat kematian. Dengan banyak kematian membuat kita sadar bahwa semua apa yang kita miliki saat kematian tiba maka semua harta dan orang-orang kita cintai akan ditinggalkan. Mengingat maut salah satu nasehat yang baik untuk menjadikan kita agar senantiasa berbuat amal soleh," jelas sang khatib.

Tempat pembayaran tiket parkir kendaraan

Hampir tiga puluh menit khatib menyampaikan tausiahnya dan setelah itu dilanjutkan dengan salat Jum'at secara berjamaah. Pelaksanaan salat Jum’at tak terlalu lama dan setelah berzikir serta berdo'a maka Aku keluar meninggalkan masjid menuju ketempat parkir. Aku sudah berada di baseman dan saat keluar tiket parkir yang Aku ambil di saat masuk ditukarkan dengan biaya parkir. Untuk roda dua parkirnya Rp 2.000,- dan roda empat Rp 5.000,-. Nasib naas yang Aku rasakan karena salah masuk mengambil tiket kendaraan roda empat, maka harus dikenakan biaya Rp 5.000,-. Hehehehe. Pengalaman menarik yang tak terlupakan.

Demikian kisah yang dapat Aku tuliskan pada kesempatam ini. Ayo jika berada di Medan jangan lupa salat di Masjid Agung Kota Medan
Masjid yang tidak hanya tempat ibadah namun dapat juga menjadi wisata religi dan sangat nyaman beribadah didalamnya. Jangan khawatir, bahwa masjid ini dibuka dari pagi sampai malam hari.

https://maps.app.goo.gl/W6JB1PK7sb31nZ2bA?g_st=aw

https://www.facebook.com/share/174WtiVUua/

https://www.instagram.com/masjidagungmedan?igsh=NDBpejlwcWlobTFl