Thediarygame, Jum'at, 5 September 2025 | Menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Pulau Penyengat
Hello rekan-rekan steemian. Apa kabar. Semoga baik dan terus bersemangat dengan karya tulisan yang bermanfaat. Ijinkan Aku hadir kembali dengan kisah menarik. Jangan lupa dibaca ya kawan. Begini kisah dibuka;
Sore itu (Kamis, 4/9/2025), saat menuju ke Masjid Hajar Aswad untuk melaksanakan salat ashar, Aku berjumpa dengan Bapak Kepala Staf (Kas) Koarmada 1,Laksamana Pertama TNI Mochammad Riza, S.E., M.Tr.Opsla. Bapak Kas menyampaikan sekaligus memerintahkan besok pagi (5/9) untuk hadir memenuhi undangan mewakili
Pangkoarmada 1 kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Pulau Penyengat.
"Nanti agar koordinasi dengan Kasetum perihal undangan tersebut," kira-kira seperti itu beliau sampaikan. "Siap mohon Bapak Kas, kami laksanakan,"jawabku tegas. Usai salat ashar tanpa membuang waktu Aku koordinasi dengan Kasetum dan segera mendapatkan kiriman undangan dalam bentuk word Portable Document Format (PDF).
Waktupun berjalan cepat. Malam Jum’at seakan singkat dan disambut fajar merekah. Kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Pulau Penyengat di mulai pada pukul 08.30 WIB. Aku sudah mengatur jadwal pukul 07.30 WIB meluncur ke Penyengat. Aku menggunakan honda Beat menuju Dermaga Pulau Penyengat yang terletak di Tanjungpinang. Tidak terlalu jauh, sekitar lima menit Aku telah tiba dilokasi dan parkirkan kendaraan.
Pelayaran menuju Pulau Penyengat
Tak berlama-lama, setelah lengkap lima belas penumpang maka kapal atau pompong bergerak meninggal dermaga. Diantara penumpang ada rekan salah seorang temanku. Beliau adalah Kakankemenag Kota Tanjungpinang. Aku sudah lama kenal dengan beliau yaitu tahun 2015, saat Aku bertugas di Satuan Kapal Cepat (Satkat) yang homebasenya di Tanjung Uban, Kabupaten Bintan. Aku sebagai Pasminpers Satkat dan beliau Kakankemenag Kabupaten Bintan. Ya, beliau Dr. H. Erizal Abdullah. Oh iya, sebagai informasi bahwa tiket kapal hanya Rp 9.000/orang. Murah bukan?
Kapal terus berlayar. Pagi itu, laut agak bergelombang. Angin perlahan bergerak dan saat berada ditengah lautan, angin berhembus kencang. Lihat saja, laut pun menyesuaikan dengan cuaca. Angin kencang maka kuatlah mengoyang. Apalagi saat melihat langit terdapat awan-awan hitam yang tebal bergelantungan. Saat kami hampir tiba di Dermaga Pulau Penyengat maka hujan pun turun. Awalnya hujan turun rintik-rintik, kemudian hujan lebat menguyur kampung berkah ini.
Oleh-oleh dari Penyengat
*Momen bersama Kakankemenag Kota Tanjungpinang *
Alhamdulilah, Aku sudah tiba dengan selamat di dermaga Penyengat. Dermaga tempat naik turun penumpang. Dermaga tempat Aku kembali berfoto dengan sang Da'i. Setibanya di lokasi, Aku langsung menuju sasaran utama yaitu Masjid Raya Sultan Riau Pulau Penyengat. Sepanjang jalan tampak ramai. Kita dapat melihat jajanan khas Penyengat. Ada kue deram-deram, otak-otak, air dohot, tutup kepala Tanjak dan lain sebagainya. Kedai-kedai yang berjualan pada sisi kanan kiri jalan, telah dipenuhi oleh warga untuk sarapan pagi sebelum mengikuti kegiatan. Sebelum masuk kampung Penyengat kita akan melihat gapura selamat datang. Gapura kokoh dan indah dipandang. Gapura yang berwarna merah mencolok, yang membuatku teringat ornamen Masjid Cheng Ho. Sayang jika dilewatkan begitu saja tanpa dokumen gambar. Untuk kesekian kali, Aku berfoto dengan Ustad Dr. H. Erizal Abdullah, sang ustad ternama di Kota Tanjungpinang.
salat di Masjid Raya Sultan Riau Penyengat
Acara utama belum berlangsung. Hanya acara khusus sudah dimulai pukul 07.00 WIB, yaitu pawai berarak Kitab Al-Barzanji. Ini khusus diikuti warga Penyengat. Para tamu undangan sudah berdatangan. Undangan utama, Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri, Anggota DPRD Kepri dan undangan Forkopimda lainnya belum tiba. Aku datang mewakili Pangkoarmada I lebih awal. Prinsipku adalah lebih baik datang awal daripada terlambat. Aku tidak mampir ke kedai. Untuk mengisi waktu, Aku sempatkan diri beribadah terlebih dahulu di Masjid Raya Sultan Riau Pulau Penyengat. Aku salat dhuha dua belas rakaat seraya mengirimkan hajat kepada sang pemilik alam semesta, Allah SWT. Masjid ini disebut orang masjid Kuning. Ya, karena bangunan cat masjid berwarna kuning. Selesai salat, sebelum Aku akan berbaur dengan masyarakat lainnya maka mengabadikan momen indah.
Aku sudah keluar dari Masjid Raya Sultan Riau Pulau Penyengat. Dari tangga masjid Aku palingkan pandangan kearah Balai Kelurahan Penyengat terdapat tenda dan kursi. Sudah ada warga dan ibu-ibu Majelis Ta'lim duduk diatas kursi. Didepan tenda tersusun rapi hidangan kue dan daftar nama pejabat yang nantinya duduk diatas. Suasana disamping tenda terdapat genangan air dan beberapa karpet basah akibat hujan lebat menguyur kampung Penyengat.
Sarapan bersama Pak Gubernur Kepri dan rombongan
Sambil berjalan dan turun menapaki anak tangga, pandangan Aku arahkan ke warung yang terletak disamping kiri masjid. Ternyata didalam warung tersebut sudah hadir Pak Gubernur Kepri, H.Ansar Ahmad dengan rombongan Organisasi Pimpinan Daerah (OPD). Ada juga Pak Wakil Walikota Tanjungpinang, Drs. H. Raja Ariza, M.M. dan Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri, H. Raja Al-Hafizh beserta undangan lainnya. Mereka semua asyik menikmati makan dan minum. Ada bubur, otak-otak dan Teh Tarik serta kopi. Aku ikut nimbrung dan bergabung. Aku kenal beberapa undangan Forkopimda yang mewakili pimpinannya. Kalau dengan Pak Gubernur sudah lama kenal. Ya, sekitar tahun 2015, saat beliau menjabat Bupati Bintan. Rupanya Pak Gubernur dan tamu undangan lainnya sedang menunggu tamu khusus yaitu Ketua Komisi II DPR RI, Bapak Muhammad Rifqinizamy Karsayuda dan Kepala Arsip Nasional RI, Dr. Mego Pinandito, M. Eng beserta rombongan. Rombongan DPR RI yang didampingi oleh Wagub Kepri, Bapak H. Nyanyang Haris Pratamura sedang meluncur dari Kota Batam menuju Kampung Penyengat.
Menyaksikan atraksi Drumband Pelajar Penyengat
Waktu sudah menunjukkan pukul 08.10 WIB. Rombongan hampir tiba di Penyengat. Becak motor alias Betor yang menjemput di dermaga Pemyengat sudah menanti. Aku untuk mengisi waktu, sesaat menuju ketempat kerumunan warga yang menyaksikan penampilan drum band pelajar SMP N 9 Penyengat dengan penuh semangat. Kostum warna-warni, dengan warna merah lebih dominan membuat jiwa pelajar untuk tampil baik. Momen ini tak Aku biarkan berlalu tanpa dokumen. Jepret satu dan dua gambar terabadikan dengan rapi. Setelah itu Aku kembali bergabung dengan rombongan Pak Gubernur.
Tamu undangan berada di Balai Kelurahan Penyengat
Hujan masih turun. Walau tak deras. Warga yang duduk dibawah tenda nyaman. Ada juga warga yang duduk dan berdiri diteras rumah warga lainnya. Sejatinya pukul 08.30 WIB acara dimulai. Perkiraanku pasti mundur acaranya. Rombongan Ketua Komisi II DPR RI belum juga tiba. Dan, barulah sekitar pukul 08.45 WIB tamu khusus tiba. Semua tamu undangan segera menempati tempat yang disiapkan panitia dengan posisi didepan berhadapan dengan warga yang duduk ditenda. Master of Ceremony (MC) mengambil alih untuk mengatur acara. Untuk keberkahan acara maka diawali pembacaan kitab suci Al-qur'an. Penampilan qari dalam melantukan kalam ilahi sangat bagus.
Pembacaan Syair oleh Pak Gene.Syah Rudyn
Rangkaian acara yang menarik bisa kita saksikan dan dengarkan adalah pembacaan Syair Sinar Gemala Mestika Alam karya Raja Ali Haji. Syair ini dibaca oleh sepasang insan hamba Tuhan, laki dan wanita. Salah satu syair tersebut pasal 1 sebagai berikut;
Pasal 1
malam Isnin dua belas harinya
dahulu sedikit daripada fajarnya
masa diperanakkan oleh bundanya
beberapa mukjizat zahir padanya
setengah daripada irhash ikram
menerangi cahaya tempat-tempat yang kelam
masyrik dan magrib tempat yang balam
teranglah cahaya sayidil anam
setengah daripada irhash ter'ala
habis tersungkur segala berhala
yang disembah oleh kafir yang cela
ibadatnya batal tiada pahala
setengah daripada hairan kira-kira
bergoncang maligai singgasana Kusra
terkejut atasnya hulubalang tentera
lenyaplah akal budi bicara
padamlah api yang disembah kufar
masa diperanakkan sayidil basyar
beberapa lagi irhash yang besar-besar
di dalam barzanji berpanjangan khabar
dihias syurga pada malamnya
menyerulah segala kainat padanya
masyrik dan magrib tiap-tiap pihaknya
ahla wa sahla perkataannya
Allahumma shalli wa sallim 'alaihi
Pada kesempatan ini, Pak Gubernur menerima Biku Translasi Inggris Syair Sinar Gemala Mestika Alam oleh Pak Gene Sha Rudyn asal Singapura. Suatu karya hebat dan patut menjadi pedoman hidup syair tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Bantuan dari Pemprov Kepri kepada masyarakat
Foto bersama Forkopimda dengan masyarakat penerima bantuan
Selanjutnya kegiatan dari Pihak Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau yaitu program bantuan kepada masyarakat. Bantuan yang disalurkan berasal dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Kepri, meliputi bidang sosial, perikanan, pertanian, pendidikan, keagamaan hingga dukungan untuk rumah ibadah. Pemberian bantuan secara simbolis diberikan kepada perwakilan masyarakat. Adapun yang memberikan adalah Ketua Komisi II DPR RI, Gubernur plus istri (Anggota DPRD Kepri) dan Wagub Kepri, Pak Sekda Provinsi Kepri, Kepala Kearsipan Nasional RI, Forkopimda Kepri dengan didampingi oleh Wakil Walikota Tpi, Ketua LAM, Anggota DPRD Kepri, tamu dari Singapura dan Malaysia, Majelis Ta'lim Penyengat, Majelis Ta'lim Batam dan undangan lainnya. Dilanjutkan foto bersama para undangan dengan para masyarakat yang menerima bantuan.
Sebelum semua orang mendengarkan ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW, maka sejenak kita mendengarkan sambutan Gubernur Kepri Bapak H. Ansar Ahmad. Pada sambutan tersebut beliau menyampaikan, "Setiap kita memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, maka kita semua bertekad dan beri'tikad untuk mencontoh dan mengikuti suri tauladan Rasulullah SAW sebagai insan paripurna kekasih Allah SWT."
Sambutan Gubernur Kepri
Selain itu dalam sambutannya Pak Gubernur mengingatkan, "Kita sebagai pemimpin, baik pemimpin rumah tangga dan apapun, mudah-mudahan kita bisa mencontoh dan mengikuti kepemimpinan Rasulullah. SAW. Selain itu, kita juga memberikan bantuan kepada masyarakat, rumah ibadah, para pemuka agama dan lain sebagainya. Mudah-mudahan dapat menjadi semangat pemantik masyarakat agar senantiasa berkiprah."
Ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW
Akhirnya, sambutan Gubernur selesai dan tibalah puncak acara yaitu ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H dengan penceramah Ustad
H. Abdil Muhadir Ritongga from Medan. Dalam ceramahnya beliau menyampaikan, " Ada sepakat ulama Maulid Nabi SAW bukan bid'ah, salah satunya yaitu berkumpulnya orang banyak mendengarkan sejarah Nabi. Selanjutnya jika memberikan nama anak, berikan nama yang baik."
"Anak sekarang bukan jahat-jahat tapi kurang ilmu. Ayahnya bukan tak mampu, anaknya tak mau.Untuk diketahui bahwa anak ada tiga macam, anak tangga, anak gilingan dan anak panah. Anak gilingan adalah anak adalah raja, orang tua jadi babu. Anak panah anak yang menjadi musuh orang tuanya. Saat lajang bagus dan baik. Nah, setelah menikah melawan sama orang tuanya. Jadilah anak tangga, yaitu anak yang membawa nama baik orang tuanya," jelas sang Ustad.
Kegiatan ceramah merupakan akhir dari ramgkaian kegiatan. Aku melihat jam hampir pukul 11.00 WIB. Ceramah belum habis juga. Aku harus kembali ke Kota Tanjungpinang. Aku ada jadwal khutbah Jum'at di Masjid Al-Irsyad. Hati mulai risau kuatir terlambat. Maklum harus menyeberang laut dan kapalnya agak lambat jalannya.
Bersama Sekda Kepri kembali.ke Tanjungpinang
Aku sudah didermaga dan membeli tiket kapal. Kapal belum bertolak karena penumpang belum lengkap lima belas orang. Aku beharap menunggu sebentar tapi kapal juga belum penuh. Aku sudah bayar tiket. Menunggu enam orang lagi. Tiba-tiba Aku melihat pak Sekda terburu-buru menuju dermaga. Rupanya beliau juga akan ada kegiatan mendadak dan harus segera kembali. Nah, Allah tolong, Aku ikut bareng kembali.ke Tanjungpinang dengan menumpang Kapal Cepat Kepri 7. Alhamdulillah,.naik kapal ini sekitar 7 menit kami telah tiba di Tanjungpinang.Luar biasa nyaman dsn asyik. Aku rasanya baru ngobrol.dengan pak Sekda, tiba-tiba sudah sampai. Terima kasiih ya Allah atas rezeki yang tak disangka-sangka Engkau berikan. Terima kasih pak Sekda atas tumpangannya. Semua kegiatanku hari ini terlaksana dengan baik dan lancar.***
Salam semangat dari Negeri Segantang Lada @hoesniy