Thediarygame, Minggu, 12 Oktober 2025 | Banjir di kota Medan
Kita telah memasuki bulan Oktober. Biasanya di negeriku, Indonesia, bulan yang berakhiran "ber" identik dengan bulan hujan atau musim penghujan. Memang, bukan berarti bulan lain tidak turun hujan, so pasti turun, namun tak semeriah bulan berakhiran "ber", yaitu September, Oktober, Nopember dan Desember. Bulan kebiasaan yang kami alami lho.
Dan, kini Aku berada dibulan Oktober. Masih di Minggu kedua. Hujan beberapa kali Aku rasakan. Terbukti saat menjemput anak yang pulang dari kampus. Kami bermandikan hujan menembus lebatnya air turun malam itu. Nah, malam ini, tepatnya malam Minggu (11/10/2025), kota Medan diguyur hujan sangat lebat plus angin kencang. Untuk mengantisipasi bahaya lainnya, seperti kebakaran maka sesaat lampu padam. Sudah hujan lebat, angin kencang dan diberi bonus lampu padam. Suasana gelap. Aku masih dimasjid usai salat isya, segera pulang dengan menembus kegelapan malam dan dinginnya air hujan yang menguyur tubuh.
Banjir arah ke Pulo Brayan Medan
Malam pun berlalu. Esok hari (Minggu, 12/10/2025) sang fajar menyambut kita dengan ramah. Hujan tak bersama. Seperti biasa, Minggu pagi Aku bersama istri berhasrat mencari sarapan pagi, lontong enak. Eh, saat keluar dari komplek dan melintas di jalan Yos Sudarso, kami melihat pemandangan lain, yaitu jalan dipenuhi dengan genangan air. Kami putar haluan menuju kearah Medan. Ya, dijalan arah ke Medan ada beberapa titik air yang tergenang dijalan raya. Masih bisa dilewati.
Selesai sudah sarapan pagi kemudian lanjut pulang. Tiba dirumah, timbul penasaran diriku bahwa informasi terkini ada tanggul yang jebol sehingga wilayah Simpang Kantor, Kecamatan Medan Labuhan kebanjiran. Jalan dan rumah digenangi air. Termasuk juga jalan Simpang Dodi, Titipapan, Kecamatan Medan Deli, pun terimbas banjir. Informasi ini Aku dapatkan dari berita media sosial yang banyak dishare warga. Aku penasaran dan segera ambil sepeda motor merk Shogun untuk menuju tempat kejadian banjir.
Kondisi banjir di Jln. Yos Sudarso, Titipapan
Nah, benar juga. Saat Aku melihat air dijalan, waw, banjirnya melebar disepanjang jalan dan terlihat tinggi. Aku sempat merekam dan mengabadikan beberapa gambar, tentunya selain beberapa sepeda motor dan kendaraan yang berjibaku menembus banjir, maka foto diriku juga tak ketinggalan. Aku berdiri dengan gagah ditengah-tengah pembatas jalan. Sekali-kali kaki dan celana training yang Aku gunakan basah tersembur oleh percikan gelombang kendaraan yang lewat. Asyik bisa main air.
Rumah warga yang terendam banjir
Aku masih dilokasi. Sejauh mata memandang jalan layaknya lautan. Tak ada ikan yang berkeliaran. Airnya pun berwarna kecoklatan. Tak berlama-lama Aku kembali. Kereta yang Aku parkirkan disisi jalan dalam kondisi aman. Aku pulang sembari melihat rumah warga yang juga ikut tergenang dampak air yang tumpah ruah dijalan. Informasinya, air Sungai Deli pun yang terbentang ditengah kota volume airnya tinggi. Hujan lebat dipengunungan menjadi asbab banjir dibeberapa titik Kota Medan. Ibarat hujan lebat turun di Kota Bogor, maka kota Jakarta akan terdampak banjir. Oh iya, banjir pun Aku rasakan pada tempat tinggalku. Terlihat dari halaman rumah, sejauh mata memandang air tergenang dijalan, parit penuh dan lapangan futsal mini pun ikut tergenang.
Memang, hari itu dari informasi Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Utara (Sumut) terdapat beberapa rumah warga yang terdapat di beberapa Kecamatan yang terkena banjir dan harus mengungsi sesaat. Adapun Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Medan Deli (tempat tinggalku), Kecamatan Medan Labuhan, Kecamatan Medan Selayang, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Johor dan Kecamatan Medan Polonia. Dan, yang terparah adalah Kecamatan Medan Maimun.
Genangan air telah surut di malam hari
Banjir yang dirasakan warga ada kendaraan yang bisa dilewati dan juga tidak. Ada juga kendaraan yang mati mesin karena terlalu dalam sehingga mesin masuk air. Bagi kendaraan roda empat masih aman namun harus berjalan secara perlahan-lahan. Hingga sore hari banjir dijalan dekat tempat tinggalku jln. Yos Sudarso masih dikelompokkan agak tinggi. Namun, beberapa jam kedepan, yaitu malam hari rupanya air telah surut. Air yang mengenang dijalan tak banyak lagi walau masih ada sisa-sisa air yang bila kita lewati harus secara perlahan dan penuh kehati-hatian.
Pokoknya, di kota Medan jika hujan lebat agak lama, sekitar dua jam maka jadilah kotanya lautan air. Langganan banjir ditengah kota. Semoga kedepan ada solusi dari pemerintah setempat dalam rangka penanggulangan bahaya banjir. Jika tak ada solusi maka sampai kapanpun warga akan bercanda ria dengan banjir. ***
Salam semangat dari @hoesniy
Medan, 12 Oktober 2025
sudah tiba di bulan "ber-ber-ber" ya pak. mirip suara seperti orang yang kedinginan 😆 semoga aktivitasnya tetap lancar meski dihajar dengan banjir ria
beberapa waktu lalu di rumah saya juga sempat hujan lebat dua kali menyambut bulan 'ber' ini. tapi beberapa hari gak turun lagi.. saya masih menunggu lagi
Bawa ember duku dek..hehe
curated by: @fantvwiki
Terima kasih atas dukungan dan motivasinya