kerja Bangunan Memasang Lubang Angin
MY WRITE
Assalamu’alaikum sahabat Steemit,
Pada kesempatan kali ini, saya ingin membagikan pengalaman saya dalam bekerja sebagai tukang bangunan. Pekerjaan ini saya lakukan bukan untuk membangun rumah pribadi, melainkan rumah milik orang lain. Meskipun demikian, setiap pekerjaan tetap saya lakukan dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati. Bagi saya, hasil yang baik berasal dari proses yang dijalani dengan penuh tanggung jawab.
Pagi itu saya tiba lebih awal di lokasi proyek pembangunan. Rumah yang sedang kami bangun masih dalam tahap pengerjaan dinding bagian atas. Pada bagian inilah akan dipasang lubang angin—elemen penting untuk menjaga sirkulasi udara di dalam rumah agar tetap sehat dan nyaman.
Menyiapkan Bahan dan Peralatan
Langkah pertama adalah menyiapkan campuran semen dan pasir sebagai bahan utama perekat. Saya menggunakan takaran yang tepat agar adukan yang dihasilkan tidak terlalu cair maupun terlalu kental. Saya mencampurnya di atas permukaan semen menggunakan sekop, sambil sesekali mengecek konsistensinya.
Selain itu, saya juga menyiapkan cetakan lubang angin yang telah dibuat sebelumnya. Cetakan ini terbuat dari campuran semen dan pasir yang dibentuk dengan cetakan khusus. Bentuknya menyerupai lengkungan klasik, dan dilengkapi dengan kawat di bagian tengah sebagai saringan udara.
Setelah adukan siap, saya mulai mengangkat satu per satu lubang angin dari cetakan. Beberapa di antaranya sudah cukup kering dan siap dipasang. Setiap lubang angin dibersihkan terlebih dahulu dari sisa-sisa semen yang menempel agar tampilannya lebih rapi saat dipasang.
Proses Pemasangan di Dinding Atas
Pemasangan lubang angin dilakukan di bagian atas dinding bangunan. Karena letaknya cukup tinggi, saya menggunakan perancah dari kayu dan bambu sebagai pijakan. Dengan hati-hati saya naik ke atas dan mulai menempelkan lubang angin satu per satu menggunakan adukan semen sebagai perekat. Saya pastikan setiap posisinya sejajar dan simetris agar hasilnya tampak indah secara visual.
Pekerjaan di ketinggian memang memerlukan kewaspadaan ekstra. Saya harus tetap fokus agar hasilnya presisi dan pengerjaan tetap aman.
Lubang Angin Telah Selesai Terpasang
Setelah beberapa jam bekerja, semua lubang angin berhasil dipasang dengan rapi dan kuat. Saya turun dari perancah dan melihat hasilnya dari bawah. Meskipun ini bukan rumah saya sendiri, saya merasa bangga karena telah berkontribusi dalam pembangunan rumah tersebut. Melihat hasil kerja keras saya berdiri kokoh menjadi bagian dari bangunan membuat lelah dan peluh terasa terbayar.
Penutup: Kebanggaan Seorang Tukang
Menjadi seorang tukang bangunan memang bukan pekerjaan mudah. Setiap hari berhadapan dengan panas, debu, dan material berat. Namun, di balik semua itu, ada kebanggaan tersendiri. Saya merasa menjadi bagian dari impian seseorang—membantu mereka mewujudkan rumah yang mereka idamkan.
Terima kasih telah membaca kisah ini. Semoga cerita saya bisa memberi gambaran tentang kehidupan di balik pembangunan sebuah rumah. Sampai jumpa di postingan berikutnya.
Best regards,
@khairulamar | My Introduction Post