The Diary Game, 16 September 2025//Fermentasi rebung bambu (Trieng)
The Diary Game
Hai sahabat stemians semuanya, selamat datang di blog saya @suryati1 semoga kabarnya pada sehat dan bahagia semuanya ya,
Hari ini aku sangat lelah sekali setelah bekerja di sekolah dan kemudian saya pergi ke kantor BPJS untuk mengurus BPJS kami yang sudah tidak aktif, saya juga heran kenapa bisa tidak aktif padahal baru beberapa bulan lalu saya pergi berobat, bahkan yang lebih teruk lagi ketika suami saya masuk rumah sakit beberapa bulan lalu.
Di situlah saya mengetahui kalau kartu BPJS kami tidak ada satu pun yang aktif, awalnya mereka mengatakan tidak perlu membawa surat pengantar dan hanya perlu datang salah satu anggota keluarga saja dengan membawa kartu keluarga (kk) dan KTP asli supaya semua bisa diaktifkan.
Namun hari ini setelah saya tiba di sana, mereka mengatakan kalau mau mengaktifkan harus ada surat yang di keluarkan oleh pihak puskesmas masing-masing satu lembar setiap anggota keluarga, jadi kalau ada anggota 4 orang harus ada 4 lembar surat tersebut 🤦.
Dari pada pusing akhirnya saya pulang, dan akan kupikirkan lagi bagaimana besok saja, saya juga singgah di rumah kakak untuk menjemput anak-anak saya, lalu pulang dan singgah lagi di SPBU untuk mengisi minyak, saat membuka bagasi kereta saya, terlihat bakal baju yang hendak saya jahit, namun karena sedikit galau akhirnya saya lupa.
Namun pada akhirnya saya malah memutar balik untuk mengantarkan bakal kain tersebut supaya cepat selesai di jahitnya, setelah di ukur di badan saya saya pun hendak pulang namun pohon bambu yang ada di samping rumahnya membuat saya penasaran ingin melihat apakah ada rebung yang keluar.
Alhamdulillah ada satu rebung yang keluar dari pohon bambu tersebut dan saya ingin memotongnya karena yang punya rumah mengizinkan saya untuk mengambilnya, ada satu lagi yang sudah tinggi rebungnya namun tetap saya potong dan nanti akan saya fermentasi dirumah.
Sampai rumah saya langsung sholat dan makan siang, kemudian saya merajang rebung dan melakukan fermentasi karena besok saya akan memasak asam pedas rebung tersebut, dan apakah anda pernah memasak rebung seperti yang saya lakukan?.
Malam hari saya tetap mengajari anak-anak mengaji dan setelah itu saya malah diajak oleh kepala sekolah untuk menemaninya ke rumah pak geuchik karena hari ini merupakan hari ke 30 dia meninggal dunia, sebenarnya saya sudah datang saat sore hari tapi karena ajakan kepala sekolah jadinya saya pergi lagi.
Sampai di kios depan rumah saya melihat adik sepupu dari suami saya sedang menunggu travel yang akan menjemputnya untuk kembali pulang ke kampung suaminya di Sabang, setelah dia naik mobil travel tersebut saya langsung masuk ke rumah karena anak-anak saya juga sudah pulang dari balai pengajiannya.
proses fermentasi (rebong te pejruek)
Di rumah saya kembali melanjutkan melakukan fermentasi untuk rebung saya, setelah selesai dan saya simpan di dalam wadah, dan saya peram biar besok saat di masak sudah enak banget teman-teman 🤗
Sekian postingan saya hari ini, terimakasih sudah singgah dan meluangkan waktu untuk membacanya, wassalam.
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Terimakasih dek atas dukungannya 🙏🌹