The Diary Game (29/06/2025) | Aktivitas Hari Libur bersama Putriku
Hello sobat steemian tercinta,..
Steem adalah permata di platform ini, kecuali itu apa yang anda harapkan sehingga anda betah disini? meningkatkan kemampuan literasi, berbagi kreativitas dan ide-ide yang menarik minat baca bagi pengguna lain? atau ada alasan kuat lainnya sehingga anda berani untuk "jujur" bahwa bukanlah Steem sebagai alasan utama anda terus bertahan disini. Kita tahu ada ribuan akun tanpa identitas di platform dan mereka bertahan karena misi dan tujuan masing-masing. Tapi kita disini memiliki legalitas untuk tujuan yang hebat karena kita saling beradaptasi, berbagi serta saling mendukung satu sama lain untuk tumbuh bersama hingga merasa saling membutuhkan.
Oh ya... hari ini ada banyak cerita yang ingin aku bagikan untuk teman-teman kreator yang membacanya. Ini tentang kehidupan sehari-hariku dan perjalanan aktivitas saya bersama keluarga. Malas bangun dan bosan berurusan dengan dapur dipagi hari adalah hal biasa bagi setiap istri karena kelelahan atau saat sedang tidak berkeinginan untuk melakukan sesuatu, termasuk menyiapkan sarapan, jadi paginya aku harus membeli bubur ayam kesukaannya yang di jual di Jalan Darussalam Kota Lhokseumawe. Lokasi penjual bubur ayam hanya seratusan meter saja dari tempat tinggal kami.

Penganan khas masyarakat Indonesia ini selalu menjadi andalan keluarga saya dipagi hari sebagai pengganti nasi untuk sarapan. Sama-sama berbahan utama beras putih, hanya saja bubur ayam dicampur dengan irisan daging ayam serta beberapa bahan pelengkap lainnya sebagai penyempurnaan rasa untuk menambah kelezatan penganan khas tersebut dengan rempah-rempah asli indonesia.
Selanjutnya aku juga mengisi waktu kosong untuk ngopi, aku menuju ke warung Cekgu Kupie yang menjadi tempat langgananku untuk nongkrong, menikmati minuman pekat hitam sambil menulis postingan yang berlokasi di kawasan Simpang Kuta Blang. Tanpa air berkafein tinggi ini aku merasakan tidak adanya suasana hati yang memberiku semangat untuk berpikir dan menulis. Tapi aku tahu perasaan ini hanya bagi kami kaum penikmat kopi semata atau yang dicap oleh mereka sebagai "pecandu kopi".
Sekitar pukul 12.40 wib aku menuju ke masjid Baitul Huda untuk menunaikan shalat dhuhur, lokasinya hanya berjarak kurang lebih 50 meter dari warung tempatku ngopi. Selesai melaksanakan shalat aku menuju ke pasar Inpres untuk membelikan sayur, tempe dan cabe merah untuk bahan lauk makan siang kami di rumah.


Aku dan keluarga senang mengkonsumsi sayuran hijau dan tempe goreng sebagai salah satu lauk utama saat makan siang. Aku sendiri menyukai tempe dalam keadaan mentah sejak masih kecil. Sebelumnya aku sama sekali tidak tahu bahwa tempe mentah sangat baik untuk kesehatan pencernaan karena mengandung probiotik, bahkan tempe mentah juga kaya nutrisi.

Aktivitas kecilku setelah makan siang adalah memberi makan kucing-kucing peliharaanku. Mereka menyukai dry food rasa tuna, tapi kucing kami masih tergiur untuk mengkonsumsi ikan goreng atau ikan rebus, namun saya sengaja membatasinya karena mengandung lemak, garam bahkan minyak goreng untuk menghindari timbulnya berbagai penyakit seperti gangguan pencernaan dan flu.
![]() | ![]() |
---|---|
Selesai shalat Ashar aku mengajak putriku jalan-jalan keliling kota kecil Lhokseumawe serta ke waduk Pusong, sebelumnya putriku juga minta dibelikan satu porsi batagor dan juice orange untuk cemilannya sebelum kami menuju ke waduk Pusing. Disana kami hanya singgah di beberapa tempat untuk menikmati pemandangan indah sore hari menjelang waktu magrib.
![]() | ![]() |
---|---|
Kami tiba di lokasi salah satu tempat wisata favorit warga kota Lhokseumawe. Ya, waduk Pusong acap kali ramai dikunjungi oleh warga lokal bahkan masyarakat dari luar daerah dengan berbagai tujuan dan aktivitas seperti berlibur, melaksanakan aktivitas olah raga bahkan sekedar untuk menjawab rasa penasaran mereka tentang kondisi dan suasana waduk kecil di kota tersebut. Tidak pula berkurang bagi kawan kawan photografer hadir disana diwaktu-waktu tertentu guna mengabadikan gambar panorama alam seperti sunset dan aktivitas para nelayan yang bermukim dipinggiran waduk.
Aku juga berhenti sejenak disana atau tepatnya di pintu air dan di tempat terbuka lainnya karena putriku ingin menikmati warna indah di ufuk barat saat matahari terbenam.


Matahari mulai tenggelam perlahan saat kami juga berhenti disalah satu lokasi yang strategis dipinggir Sungai Krueng Cunda. Tapi kami tidak berlama-lama disana karena waktu azan shalat magrib hampir tiba, jadi aku dan putriku bergegas kembali kerumah setelah menikmati keindahan matahari terbenam di kawasan wisata waduk Pusong Kota Lhokseumawe.
Sekian... Terima kasih banyak atas kunjungan dan mungkin anda membacanya..
salam,
@ridwant
https://x.com/peephotnews/status/1941798160051151331?t=PtD1e17RcxOApv-u7jeTOA&s=19
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
@tipu curate
Upvoted 👌 (Mana: 5/7) Get profit votes with @tipU :)