Survey calon lokasi pembangunan Rumah Potong Hewan yang representatif

Hagoe's Village: July, 30th 2025
Pagi-pagi seperti biasa, aku membereskan urusanku di rumah sebelum berangkat ke kantor untuk melaksanakan tugas sebagai ASN di Pemerintah Kabupaten Aceh Utara.
Karena ini adalah hari kerja kantoran sehingga aku segera menuju kantor Puskeswan di Lhoksukon setelah mengantarkan si kecil Alvira ke sekolahnya.
Membersihkan ruang Laboratorium
Tentu aku melakukan presensi pagi melalui aplikasi Siapacut terlebih dahulu di Puskeswan Matangkuli sebelum menuju Kota Lhoksukon pada pukul 07.30 wib.
Ketika tiba di kantor aku segera memasuki ruang kerjaku, menghidupkan AC dan juga menyalakan PC serta membuka laptopku yang aku bawa dari rumah.
Selang beberapa menit kemudian, aku mendapatkan pesan WA dari Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner yang merupakan mantan anak buahku saat menjabat Kepala Bidang, yang mengabari bahwa hari ini aku diminta untuk menindaklanjuti perintah dari Ibu Kepala Dinas kami kemarin saat aku mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi di kantor Bupati Aceh Utara.
Perintah tersebut adalah untuk membantu Kepala Bidang Kesehatan Hewan dalam rangka melakukan survey calon lokasi pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) yang rencananya akan di bangun di Kabupaten Aceh Utara.
Akupun menunggu kedatangan Kepala Bidang tersebut di kantor, sambil mencicil postinganku hari ini, agar nantinya aku tidak keteteran.
Tidak berapa kemudian datanglah rombongan Kepala Bidang dari kantor dinas kami di Lhokseumawe, ke kantor Puskeswan Lhoksukon. Tetapi kami tidak bisa segera menuju lokasi survey, karena harus menunggu unsur dari Dinas Perindustrian, perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Aceh Utara, dikarenakan calon lokasi yang akan kami survey ini adalah dibawah pengelolaan Disperindagkop.
Sambil menunggu mereka, kami pun mengamati pekerjaan dari beberapa staf yang sedang melakukan pembersihan ruangan Laboratorium Veteriner, dimana rencananya Laboratorium Veteriner ini akan difungsikan dalam waktu dekat.
Membakar sampah
Selain melakukan pembersihan ruangan Laboratorium, para staf juga membersihkan halaman Laboratorium, baik di depan, di samping maupun halaman belakang laboratorium.
Sampah-sampah serta rerumputan yang sudah kering kemudian dibakar agar halaman Laboratorium Veteriner terlihat bersih dan rapi.
Laboratorium Veteriner ini dibangun pada tahun 2016, saat aku masih menjabat sebagai Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner. Tetapi belum difungsikan secara optimal bahkan ketika aku sudah beralih ke jabatan fungsional Medik Veteriner Madya pada tahun 2021, karena belum terakomodirnya anggaran untuk kegiatan laboratorium Veteriner, yang disebabkan oleh Kabupaten Aceh Utara yang mengalami defisit anggaran yang signifikan selama beberapa tahun terakhir.
Tetapi, pada tahun ini akan diupayakan agar Laboratorium Veteriner ini bisa difungsikan untuk memberikan pelayanan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner bagi masyarakat luas.
Survey calon lokasi pembangunan RPH
Tidak berapa lama kemudian, kami berangkat menuju Kecamatan Baktiya untuk melakukan survey calon lokasi pembangunan Rumah Potong Hewan, karena unsur dari Disperindagkop Kabupaten Aceh Utara telah tiba di Kota Lhoksukon.
Kebetulan unsur dari Disperindagkop tersebut adalah teman sekelasku dulu saat bersekolah di SMA Negeri 1 Lhokseumawe, yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Aceh Utara.
Jadinya ini akan mempermudah kegiatan kami melakukan survey pada hari ini, dimana survey dimaksud adalah menjajaki calon lokasi pembangunan Rumah Potong Hewan Kabupaten Aceh Utara yang baru.
Sebelumnya Kabupaten Aceh Utara memiliki Rumah Potong Hewan yang representatif yang berlokasi di Desa Mesjid Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe.
Tetapi seiring dengan perjalanan waktu, ada pemisahan atau pemekaran wilayah menjadi Kabupaten Aceh Utara dan juga Kota Lhokseumawe. Dan kemudian terjadi pemisahan aset-aset serta perubahan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RT/RW) Kota Lhokseumawe, yang berujung pada penutupan aktivitas Rumah Potong Hewan Kabupaten Aceh Utara tersebut.
Oleh karenanya, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara merencanakan akan membangun Rumah Potong Hewan yang representatif baru di wilayah Kabupaten Aceh Utara untuk menjamin daging yang beredar dalam masyarakat itu memenuhi kaidah ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).
UPT Disperindagkop Aceh Utara. w3w.location
Beberapa tempat telah dijajaki sebagai calon lokasi pembangunan Rumah Potong Hewan yang baru, bahkan selagi aku masih menjabat dulu. Tetapi belum didapatkan lokasi yang cocok dan sesuai untuk pembangunan Rumah Potong Hewan tersebut.
Untuk itu, pada hari ini kami akan melakukan survey calon lokasi baru ini yang merupakan tanah yang dikelola oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Aceh Utara, dimana di areal seluas 1 hektar ini telah ada bangunan sebuah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi.
Dan rencananya di areal ini juga akan dibangun Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mendukung program, visi dan misi Presiden Prabowo.
Setelah kami melakukan survey calon lokasi pembangunan Rumah Potong Hewan di lokasi ini, kami berkesimpulan bahwa areal ini tidak memenuhi kriteria untuk sebuah Rumah Potong Hewan, karena areal tanahnya terlalu sempit.
Untuk membangun sebuah Rumah Potong Hewan yang representatif dibutuhkan setidaknya satu hektar tanah, tetapi di lokasi ini hanya tersedia lahan satu hektar, dan harus berbagi dengan dua bangunan lainnya.
Sehingga Pemerintah Kabupaten Aceh Utara harus memikirkan lokasi alternatif untuk pembangunan Rumah Potong Hewan yang baru yang sesuai dengan persyaratan teknis dan juga operasionalnya nanti.
Makan siang
Setelah melaksanakan survey, kami kembali ke aktivitas masing-masing. Dan aku segera kembali ke kantor Puskeswan Lhoksukon untuk melanjutkan kegiatanku di hari ini.
Aku meminta seorang staf Puskeswan Lhoksukon untuk membelikan Mie Goreng atau Mie Aceh untuk makan siang kami pada hari ini.
Di Walet Kupi Simpang Rangkaya
Baru saja selesai menunaikan sholat Zuhur di kantor, seorang teman yang merupakan pegawai dinas serta memiliki keahlian Inseminasi buatan serta Asisten Teknis Reproduksi (ATR), menghubungiku via WA.
Ternyata dia sedang berada di seputaran Matangkuli untuk melakukan kegiatan Inseminasi buatan pada ternak kambing milik salah seorang peternak.
Teman tersebut mengajakku untuk "ngopi" di siang ini di daerah Simpang Rangkaya, sehingga aku segera menuju kesana setelah membereskan ruangan dan perlengkapan kerjaku di kantor.
Kopi espresso panas
Sesuai dengan janji yang telah kami buat, kami bertemu di salah satu warung kopi di Simpang Rangkaya, yang cukup sering aku kunjungi ketika aku mau minum kopi.
Aku pun memesan secangkir kopi espresso panas tanpa gula seperti biasanya sambil mengobrol tentang banyak hal, terutama terkait aktivitas dan tugas kami di dinas.
Belanja sayur-sayuran
Kemudian kami pun bubar dan kembali ke aktivitas masing-masing. Aku singgah di tempat langganan untuk membeli sayur-sayuran sesuai permintaan istriku yang dikirimkan melalui pesan WhatsApp.
Kemudian aku segera pulang ke rumah untuk istirahat dan menyelesaikan postinganku di hari ini.
Cuaca sore ini
Di sore hari seperti biasanya aku melakukan presensi sore di Puskeswan Matangkuli, ditengah cuaca yang terlihat mendung dan disertai dengan hujan yang rintik-rintik.
Sekian postinganku kali ini. Stay Healthy and Fun, Ciao...!
@alee75
📚Jalaluddin Rumi : Ciptakanlah keindahan di dalam hati Anda, dan keindahan di sekitar Anda akan mengikuti.💝
