The Diary Game [09/06/2025] : Santai di Pantai Bantayan dan Berbelanja
Hari Ini merupakan hari libur bagi saya, setelah menunaikan salat subuh saya berolahraga rutin sebagaimana biasanya dengan Jogging menyusuri lorong-lorong di desa saya, kemudian saya segera pulang ke rumah sarapan pagi dan saya mendapat panggilan telepon dari Tengku Abrar rekan saya mengajak saya untuk bersilaturahmi kepada Abi Razali di kecamatan Seunuddon yang merupakan ketua organisasi masyarakat forum pengajian tasawuf tauhid dan fiqih.
Suasana Pinggir Pantai Bantayan
Setelah bersilaturahmi lebih kurang 2 jam di rumah beliau dan bercerita banyak hal perjuangan beliau dalam menginisiasi dan menghidupkan organisasi kemasyarakatan tersebut, Akhirnya saya bersama teman saya berada menuju ke pantai Bantayan, salah satu objek wisata di Aceh Utara yang saat ini pesonanya sudah mulai redup, pengunjung sudah tidak seramai dulu lagi mungkin akibat berbagai faktor yang menyebabkan berkurangnya pengunjung ke pantai tersebut.
Di pantai Bantayan kami bersantai sambil minum kelapa muda dingin dan juga makan mie goreng, untuk tarif masuk ke kawasan wisata pantai Bantayan Rp5.000 atau setara 2 steem untuk sepeda motor dan Rp20.000 atau setara 4 steem untuk mobil, sedangkan untuk makan dan minum saya mengeluarkan lebih kurang Rp50.000 atau setara 20 steem, karena sudah waktunya salat zuhur saya segera menuju ke masjid di ibukota kecamatan yaitu Masjid Abu Kemala, penamaan Masjid Abu Kemala merujuk kepada nama tokoh ulama yang berasal dari Kecamatan Seunudon.
Shalat zuhur di Masjid Seunuddon
Setelah makan siang dan salat zuhur saya bersama rekan saya kemudian menuju ke Panton Labu, kami menuju ke Salah satu toko yang menjual aneka barang terkait dengan laut dan nelayan seperti kail, umpan pancingan, jala dan sebagainya, rekan saya Tengku Abrar termasuk penggemar berat memancing beliau membeli sebuah kail pancingan seharga 250.000 atau setara 100 steem.
Membeli Kail dan Umpan Pancingan
Kemudian kami pulang ke Lhoksukon dan mampir di toko kain Harry moda yang merupakan toko kain terbesar di Lhoksukon, di sini Saya mencari bakal kain untuk baju yang akan saya pakai sehari-hari, setelah melihat berbagai jenis kain dan juga corak dan warnanya Akhirnya saya memutuskan untuk membeli kain cukup untuk baju lengan panjang seharga Rp125.000 atau setara 50 steem, kemudian bakal kain tersebut saya bawa ke tukang jahit langganan saya yaitu Teungku Zakaria di tanah pasir, Menjelang magrib barulah saya tiba di rumah.
Demikian Diary kegiatan harian saya, semoga bermanfaat untuk semuanya, terima kasih kepada sahabat semuanya yang berkenan membaca dan memberikan dukungan untuk saya dan khususnya kepada Admin dan Moderator Steem SEA
Best Regard,
@abialfatih
Saya Mengajak Sahabat Semua untuk mendukung dan memilih @pennsif.witness di Link berikut : https://steemlogin.com/sign/account-witness-vote?witness=pennsif.witness&approve=1
Saya Mengajak Sahabat Semua untuk mendukung dan memilih @pennsif.witness di Link berikut : https://steemlogin.com/sign/account-witness-vote?witness=pennsif.witness&approve=1