Latihan di Puncak Cot Senja Lhokseumawe: Sport!

in Steem SEA2 days ago (edited)

9fe6d7de-b9d4-4811-aef1-4471d7130d21.JPG
Mulai pendakian.


Sebelum mendaki gunung, segenap civitas akademika Universitas Malikussaleh menggelar beberapa kali latihan sebagai persiapan. Meski tidak ada medan mirip dengan puncak Burni Telong di Bener Meriah, kami mencari lokasi yang dekat tetapi mendekati, sebuah lokasi yang memiliki tanjakan berat.

Tidak perlu jauh-jauh, lokasi itu terletak di belakang Kampus Teknik Informatika di Kampus Bukit Indah, Muara Satu, Lhokseumawe. Lokasi itu bisa juga dijangkau melalui ruang kuliah Ilmu Komunikasi. Ingat, Kampus Bukit Indah sangat luas dan memiliki banyak akses.

Ini latihan kesekian yang kami lakukan. Ada medan yang lebih berat di Puncak Panggoi Lhokseumawe yang merupakan puncak tertinggi di Kota Lhokseumawe. Lain kali, saya akan memposting lokasi tersebut ketika kami melakukan latihan. Medannya lebih berat sehingga saya tidak membawa anak-anak.


1cc843fb-a929-4111-9e0b-0c48d44de068.JPG
Bang Atha harus menggunakan tongkat sekaligus menarik tali.

3aff5471-727c-46a1-b21e-acc2426e3c34.JPG
Menarik tali.


Dalam latihan di Puncak Senja Lhokseumawe, saya membawa dua anak lelaki yang masih kecil, Bang Athari dan Dek Rafa. Saya ingin mengajarkan mereka untuk mencintai alam sejak kecil.

Dosen dan civitas akademika yang lain juga membawa anak-anak. Jadi, ini adalah bentuk latihan sambil bersosialisasi dan gembira. Saya senang karena anak-anak sangat menikmatinya.

Kami memulai latihan pendakian melalui jalur di belakang Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Di ujung jalan, terdapat sebuah pos satpam dan di belakang ada jalan setapak. Tidak banyak yang tahu lokasi jalan setapak itu bila tidak pernah melaluinya. Saya yang sudah mengajar di Universitas Malikussaleh sejak 2008, tidak tahu ada akses jalan ke sana.

Baru satu langkah kami menapaki jalan setapak itu, jalanan sudah mendaki. Kami dipandu mahasiswa aktivis Mapala yang sudah berpengalaman di alam. Jadi, tidak perlu takut melalui medan berat. Apalagi bagi yang sudah sering berolahraga, medan itu tidak terlalu berat.


4ae965d7-eb66-4313-ae26-16701965e7f8.JPG
Menerabas ilalang.

6b4fa5e7-da15-4512-b193-bf2e7835d3ff.JPG

7a46450f-3056-465a-aeda-5cdfdd58b215.JPG
Percaya diri.

7f3df052-7ee7-41c1-97a2-9c79213afb31.JPG

25ca9acc-4bf3-4ab9-9edd-a05ed60f1671.JPG

284a0035-b174-4a31-9205-e094cc61beff.JPG

0902a744-8588-430e-92d1-ccaf12d3237a.JPG


Setelah melintasi medan sekitar 30 menit, kami sampai pada jalan terjal melalui ilalang panjang. Di situ terdapat sebatang pohon, entah pohon apa, yang kuat. Di bahan pohon itulah mahasiswa mengikat tali tambang sampai ke atas, di mana terdapat pohon lainnya.

Untuk naik ke atas bukit, keberadaan tali tersebut sangat membantu. Sampai berada di atas, kami merasa gembira sekali. Namun, itu bukan Puncak Cot Senja. Kami harus menempuh pendakian sekitar 25 menit lagi baru berada di Cot Senja.

Kenapa dinamakan Puncak Cot Senja, saya sendiri tidak tahu, beberap orang yang saya tanyakan juga tidak tahu. Hasil pencarian di sejumlah portal meyebutkan, nama "Puncak Senja Lhokseumawe" kemungkinan besar berasal dari pemandangan matahari terbenam yang indah di wilayah Lhokseumawe, khususnya di sekitar waduk atau area terbuka lainnya.

"Puncak" bisa merujuk pada titik tertinggi atau tempat yang ideal untuk menikmati pemandangan, sementara "Senja" menggambarkan waktu sore hari ketika matahari terbenam dan menciptakan warna-warni langit yang menarik.[]


a878545e-f7b0-4b66-8115-b6246f99e950.JPG

b97b8b5f-ed6e-4532-9d49-7ae59436ae3e.JPG

Bukit Panggoi_02.jpg

eac063f1-5d4c-4225-a980-62994930f7c7.JPG


https://steematlas.com/

Google Maps
https://maps.app.goo.gl/UuUWLZ699WTq9nu1A


eed763d0-5b13-4e60-9445-24c5ee26ea32.JPG
Enjoy dan tetap tersenyum.

Posted using SteemX

Sort:  

Thanks to his good work, he has earned a vote from the steemcurator09 team.



IMG-20250531-WA0001.jpg