Model Zakat Sertifikat dan Investasi, Seperti Apa? |

---

Assalammualaikum wr.wb.

Sudah lama kita tidak berdiskusi soal zakat. Ternyata, model zakat dalam Islam tidak hanya dalam bentuk uang, buah-buahan, dan harta benda. Ada juga zakat dalam bentuk sertrifikat atau surat berharga.

Zakat diberikan dalam bentuk sertifikat sebagai pengganti serah terima uang tunai. Dana zakat oleh LPZ dapat diinvestasikan dalam pabrik-perusahaan untuk menyediakan pekerjaan bagi masyarakat golongan fakir-miskin. Keuntungannya dapat dibagikan antara fakir-miskin dan gharim dalam bentuk dividen tahunan yang diambil dari keuntungan perusahaan.

Apabila tingkat harga naik tinggi, dividen-dividen itu tidak dibagikan dalam bentuk uang tunai tetapi sebaliknya sertifikat zakatlah yang dibagikan dan baru dapat diuangkan secara tunai menurut kehendak holder (pemilik), misalnya setelah waktu tiga sampai enam bulan, setelah harga-harga mulai stabil.

Dengan cara ini, permintaan dalam bidang ekonomi dapat diperkecil dalam satu waktu yang pendek, sehingga tidak menimbulkan fluktuasi harga.

Model zakat investasi

Zakat diinvestasikan pada proyek-proyek produktif yang dikelola oleh manejer dalam waktu tertentu dengan diberi, (misalnya ujrahnya diambil dari hak amil). Sedangkan para mustahik fakir-miskin merupakan pemilik perusahaan tersebut yang bekerja sambil belajar di dalamnya.

Keuntungannya akan dibagikan kepada penerima zakat, sedangkan modal tetap menjadi milik mereka selamanya. Para mustahik akan mengurus sendiri dan perusahaan berkenaan akan dikembalikan kepada mereka jika telah memiliki kemampuan/keahlian untuk itu.

Nah, sayangnya tidak banyak pihak yang paham dengan model zakat seperti ini. Kiranya Baitul Mal Aceh dan di kabupaten/kota harus dengan intens mensosialisasikan model zakat di luar uang dan harta benda ini.

Gimana menurut Steemians? Tuliskan pendapat Anda di kolom komentar.[]

---