Diary Game 8 September 2025: Mandor Kontrol Ayam di Peternakan

in Steem SEA23 days ago

Diary Game: Mandor Kontrol Ayam di Peternakan

1000296485.jpg

Pagi ini, udara masih terasa sejuk ketika saya melangkahkan kaki ke kandang ayam. Suara kokok ayam jantan bercampur dengan riuh ayam petelur yang seakan menyambut hari baru. Bagi sebagian orang, suara ayam mungkin hanya dianggap biasa, tapi bagi saya yang bekerja di peternakan, itu adalah tanda kehidupan, tanda bahwa tugas dan tanggung jawab sudah menanti.

Hari ini terasa berbeda karena sejak semalam kami sudah diingatkan bahwa mandor akan datang untuk melakukan kontrol rutin. Kedatangan mandor memang selalu menjadi momen penting, bukan hanya bagi saya, tetapi juga bagi seluruh pekerja di peternakan. Ada perasaan was-was karena kami ingin semua terlihat rapi dan sesuai standar, tetapi juga ada rasa antusias karena biasanya ada banyak ilmu yang bisa dipelajari dari arahan beliau.


Mandor Datang dengan Langkah Tegas

Sekitar pukul 08.30, mandor akhirnya tiba. Dari kejauhan sudah terlihat sosoknya berjalan dengan langkah tegas, mengenakan topi peternakan dan membawa buku catatan kecil di tangan. Begitu masuk ke area kandang, beliau langsung menyapa kami singkat lalu mulai mengamati keadaan sekitar.

Hal pertama yang beliau periksa adalah kebersihan kandang. Lantai kandang, posisi tempat minum, hingga kerapian wadah pakan dicek satu per satu. Tidak ada sudut yang luput dari pandangannya. Saat menemukan ada sedikit sisa kotoran ayam yang belum sempat dibersihkan, beliau langsung menegur. “Kebersihan kandang itu nomor satu, jangan sampai ada yang terlewat. Kalau kotoran menumpuk, penyakit gampang datang,” ucapnya dengan nada serius.

Saya dan teman-teman langsung sigap memperbaiki bagian yang kurang. Teguran itu memang membuat kami agak gugup, tapi sebenarnya bermanfaat agar kami lebih teliti.

1000296486.jpg


Fokus pada Kesehatan Ayam

Kontrol berlanjut ke barisan ayam. Mandor memerhatikan gerak-gerik ayam dengan teliti. Beliau bisa langsung tahu mana ayam yang sehat dan mana yang tampak lemas. Di salah satu kandang, beliau menunjuk seekor ayam yang bulunya terlihat kusam dan gerakannya lambat.

“Kalau ada yang begini, cepat pisahkan. Jangan dicampur dengan yang sehat. Ingat, penyakit bisa menular cepat di dalam kandang yang penuh,” katanya sambil menoleh ke arah kami.

Saya pun segera mengambil ayam tersebut dan memindahkannya ke kandang isolasi. Dari situ saya sadar, betapa pentingnya pengawasan detail setiap hari. Kalau hanya dilihat sekilas, mungkin ayam itu akan dianggap biasa saja. Tapi mata mandor yang berpengalaman bisa menangkap hal-hal kecil yang terlewat.

Beliau juga memeriksa kondisi air minum. Wadah yang mulai kotor langsung diganti dengan yang baru. “Air harus selalu bersih, jangan sampai keruh. Ayam butuh minum yang layak, sama seperti manusia,” tambahnya.


Efisiensi Pakan

Setelah selesai dengan kesehatan ayam, mandor beralih pada masalah pakan. Beliau meminta kami membuka salah satu karung pakan yang baru datang. Dengan tangannya sendiri, beliau menggenggam segenggam pakan lalu merasakan teksturnya.

“Pakan masih bagus, tidak ada jamur atau bau aneh. Tapi kalian harus hati-hati, jangan sampai tercampur debu atau kotoran saat menuangkan ke tempat makan. Kalau kualitas pakan turun, produksi telur ikut turun,” jelasnya.

Beliau kemudian memberi arahan tentang distribusi pakan. Menurutnya, pakan harus diberikan merata ke seluruh kandang. Jangan sampai ada ayam yang kebagian banyak sementara yang lain kekurangan. Dari situ saya belajar bahwa kedisiplinan kecil dalam pembagian pakan bisa berdampak besar pada hasil panen.


Arahan dan Motivasi

Meskipun suasana kontrol cukup tegang, mandor tidak lupa memberikan semangat. “Kerja itu jangan hanya asal selesai, tapi harus ada tanggung jawab. Ayam-ayam ini hidupnya bergantung pada kita. Kalau kita lalai, mereka yang rugi, dan akhirnya kita sendiri juga yang rugi,” katanya sambil menatap kami satu per satu.

Kalimat itu terasa sederhana, tetapi sangat mengena. Pekerjaan di peternakan memang melelahkan, terkadang membuat bosan, namun ketika diingatkan bahwa ada ribuan ayam yang bergantung pada perawatan kami, semangat itu kembali muncul.


Catatan dan Evaluasi

Menjelang siang, kontrol akhirnya selesai. Mandor duduk sejenak sambil membuka buku catatan kecilnya. Semua temuan dan arahan dituliskan di sana: mulai dari kebersihan kandang, kondisi beberapa ayam yang dipisahkan, hingga distribusi pakan yang perlu diperbaiki.

Sebelum pergi, beliau memberi instruksi akhir. “Hari ini perbaiki kebersihan dulu. Besok, fokus perhatikan ayam yang dipisahkan, catat perkembangannya. Kontrol berikutnya saya mau lihat sudah ada perbaikan.”

Kami semua mengangguk mantap. Meski lelah, ada rasa lega karena kontrol hari ini berjalan lancar.

1000296487.jpg


Refleksi Pribadi

Bagi saya pribadi, kehadiran mandor bukan sekadar pengawasan, melainkan juga sekolah berjalan. Dari beliau saya belajar bagaimana cara memimpin dengan tegas namun tetap membimbing. Saya juga belajar melihat detail kecil yang kadang terlewat, seperti kondisi bulu ayam, warna kotoran, hingga tekstur pakan.

Setiap kali mandor melakukan kontrol, saya merasa ilmu saya bertambah. Meski pekerjaan ini terlihat sederhana, ternyata ada banyak pengetahuan teknis yang harus dikuasai agar peternakan bisa berjalan maksimal.

Hari ini saya pulang dengan perasaan capek tapi puas. Capek karena seharian bolak-balik membersihkan kandang dan mengatur ayam sesuai arahan, tapi puas karena tahu bahwa semua itu membawa kebaikan untuk ayam-ayam dan juga hasil produksi nantinya.


✨ Pelajaran hari ini: Mandor bukan hanya pengawas, tetapi juga guru di lapangan. Kontrol rutin yang beliau lakukan membantu kami menjaga kualitas peternakan sekaligus membentuk rasa tanggung jawab dalam bekerja.


Sort:  

Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.

 23 days ago 

Egg production is also a good kind of business, I always wanted to have this kind of culture.

but requires large capital