Menggali Lubang Cakar untuk Jembatan Toko – Kegiatan Lapangan pada 3 Agustus 2025

in Steem SEA5 days ago

MY WRITE

ASSALAMUALAIKUM

MY WRITE

ASSALAMUALAIKUM

Pada hari Minggu, 3 Agustus 2025, kami kembali melaksanakan aktivitas kerja di area sekitar kawasan perkedaiannya. Pekerjaan hari itu cukup menantang, yaitu menggali lubang cakar untuk pondasi jembatan yang akan menghubungkan bagian depan toko dengan akses parit di belakang bangunan. Meski tampak sederhana, pekerjaan ini membutuhkan persiapan matang, kekuatan fisik, serta kerja sama tim yang solid.

IMG_20250803_115753_388.jpg
pembersihan lapisan sampah

Tim kami terdiri dari empat orang. Seorang di antara kami bertugas mengeringkan air yang menggenang di sekitar parit, sedangkan tiga lainnya fokus pada proses penggalian lubang. Sebelum memulai penggalian, kami terlebih dahulu harus menghadapi rintangan awal: tumpukan sampah dan air kotor yang memenuhi parit. Sampah yang mengendap cukup tebal dan telah lama tidak dibersihkan, sehingga menyebabkan aliran air tersumbat dan stagnan.

IMG_20250803_115855_071.jpg
menguras air dengan ember

Proses pembersihan memerlukan waktu yang cukup lama. Kami membersihkan parit dari tumpukan sampah dan lumpur yang telah menyatu dengan tanah. Setelah air berhasil dikeringkan dan saluran mulai terbuka, barulah kami memulai tahap utama, yaitu menggali lubang pondasi.

Penggalian kali ini tidak seperti biasanya. Lubang yang kami gali memiliki kedalaman sekitar dua meter. Dengan peralatan seadanya seperti cangkul, linggis, dan sekop, kami mulai bekerja secara bergantian untuk menjaga stamina dan efisiensi kerja.

Struktur tanah yang kami hadapi terbagi menjadi dua lapisan. Lapisan pertama cukup kering dan mudah digali, namun setelah mencapai kedalaman tertentu, kami menjumpai tanah liat yang padat dan lembap. Pada bagian ini, tenaga yang dibutuhkan jauh lebih besar. Kami menggunakan linggis untuk melonggarkan tanah, kemudian mengangkatnya dengan sekop dan cangkul. Hasil galian kami letakkan di atas terpal agar rapi dan mudah dipindahkan kembali jika dibutuhkan untuk penimbunan.

Suhu udara yang panas membuat tubuh cepat lelah. Namun, di tengah rasa penat, suasana tetap hangat karena kami saling menyemangati dan sesekali melempar candaan ringan untuk mengusir jenuh. Setiap orang mendapat giliran bekerja, dan alat digilir sesuai kebutuhan. Ketika salah satu dari kami kelelahan, yang lain segera membantu tanpa diminta.

Setelah lebih dari dua jam bekerja, lubang pertama selesai kami gali. Kami memeriksa kedalamannya menggunakan kayu pengukur, dan hasilnya sesuai target. Tepi lubang juga kami periksa untuk memastikan tidak mudah runtuh. Proses ini kemudian kami lanjutkan ke titik berikutnya dengan semangat yang tidak berkurang meskipun tubuh sudah mulai terasa pegal.

IMG_20250803_173631_364.jpg
lubang pertama sudah selesai di gali

Pekerjaan ini memang cukup melelahkan, namun saat melihat hasilnya mulai terbentuk, rasa puas perlahan menggantikan rasa lelah. Dari balik tumpukan tanah yang kami gali, tersimpan kerja keras, kebersamaan, dan harapan akan hasil yang kuat dan bermanfaat.


Melalui kegiatan sederhana ini, kami belajar bahwa tidak ada hasil tanpa usaha. Setiap tetes keringat yang kami keluarkan merupakan bagian dari proses membangun sesuatu yang bermanfaat. Semoga pondasi yang kami gali hari ini menjadi pijakan kokoh bagi jembatan yang kelak akan digunakan banyak orang.

Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini. Jika Anda tertarik dengan kisah-kisah seputar kerja lapangan, gotong royong, dan semangat kebersamaan, jangan ragu untuk mengikuti akun ini. Sampai jumpa di postingan berikutnya! 😊

WASSALAM AND THANK YOU

WASSALAM AND THANK YOU