Membangun infrastruktur berbagi data aman untuk antikorupsi memakai model hibrid on-chain/off-chain, dengan jaringan izin dan kontrak pintar untuk akses data serta jejak audit yang tak bisa diubah tanpa mengorbankan data sensitif
Mengembangkan infrastruktur berbagi data yang aman pada blockchain bukan berarti menempatkan semua data sensitif langsung di rantai publik agar dapat dilihat siapa pun. Hal ini akan menimbulkan risiko privasi yang signifikan, terutama ketika berurusan dengan informasi pribadi atau keuangan. Sebaliknya, pendekatan hibrida digunakan yang menggabungkan kekuatan blockchain—kekekalan dan kepercayaan—sambil tetap mempertahankan perlindungan privasi yang kuat.
Pendekatan ini dimulai dengan arsitektur on-chain/off-chain. Komponen on-chain menyimpan "tanda terima"—catatan yang tidak dapat diubah dan tahan gangguan yang mencakup hash kriptografi dari data aktual, stempel waktu, dan informasi tentang siapa yang mengaksesnya dan kapan. Catatan ini membuktikan bahwa sesuatu terjadi tanpa mengungkapkan detail sensitif.
Sementara itu, informasi sensitif—seperti dokumen identitas atau catatan keuangan—disimpan di luar rantai dalam basis data yang aman, terpusat, atau terdistribusi. Data ini dikontrol ketat dan tidak terekspos ke blockchain. Blockchain bertindak sebagai buku besar yang mencatat siapa yang memiliki akses ke data di luar rantai ini dan kapan akses tersebut terjadi.
Selanjutnya, sistem beroperasi dalam jaringan berizin. Ini adalah ekosistem privat di mana hanya entitas yang disetujui—seperti bank, regulator, atau badan pemerintah—yang diizinkan untuk berpartisipasi. Setiap peserta harus memiliki identitas digital terverifikasi, biasanya dikeluarkan oleh otoritas tepercaya menggunakan sertifikat digital. Teknologi seperti Hyperledger Fabric menggunakan Penyedia Layanan Keanggotaan (MSP) dan Otoritas Sertifikat (CA) untuk mengelola identitas ini.
Setelah diverifikasi, setiap peserta diberi peran dan izin. Misalnya, regulator pemerintah mungkin diizinkan untuk melihat semua data transaksi, sementara karyawan bank hanya dapat melihat informasi yang terkait dengan klien mereka sendiri. Izin ini diberlakukan melalui kontrak pintar dan dapat diperbarui bila diperlukan.
Untuk memungkinkan pembagian data selektif, sistem dapat menggunakan Pengumpulan Data Pribadi, yang memungkinkan peserta tertentu di kanal blockchain yang sama untuk berbagi data secara privat. Misalnya, dua bank dapat bertukar data KYC nasabah secara aman, sementara hash dari data tersebut dicatat secara publik sebagai bukti transaksi, tanpa mengungkap data sebenarnya.
Kontrak pintar mengotomatiskan logika inti sistem dan bertindak sebagai penjaga gerbang. Mereka menerapkan kontrol akses dengan memeriksa sertifikat digital dan izin pengguna sebelum mengizinkan akses ke data off-chain apa pun. Ketika data diminta, kontrak pintar mencatat permintaan tersebut di blockchain. Sistem off-chain kemudian menyediakan data aktual, dan kontrak pintar juga dapat menghasilkan hash baru untuk memverifikasi integritas data.
Proses berbagi data secara menyeluruh dimulai ketika nasabah mengirimkan data KYC atau AML mereka ke bank yang berpartisipasi. Bank memverifikasi data dan menyimpannya dengan aman di off-chain. Hash dan ID digital nasabah dicatat di blockchain.
Jika bank lain kemudian perlu mengakses data nasabah yang sama, bank tersebut akan mengajukan permintaan. Kontrak pintar memeriksa izin bank kedua ini. Jika diotorisasi, kontrak pintar mengeluarkan kunci atau token kriptografi untuk memungkinkan akses aman ke data asli yang disimpan oleh bank pertama.
Sepanjang proses ini, setiap tindakan—mulai dari pengiriman data hingga permintaan akses dan persetujuan—dicatat di blockchain, menciptakan jejak audit yang tidak dapat diubah untuk kepatuhan dan pengawasan. Yang terpenting, data sensitif tidak pernah berada di blockchain itu sendiri.
Infrastruktur hibrida ini menghadirkan keamanan, transparansi, dan privasi yang kuat. Jaringan berizin memastikan hanya pihak yang dikenal dan tepercaya yang berpartisipasi, sementara pemisahan data on-chain dan off-chain menjamin privasi pengguna tidak pernah terganggu.
Mpu Gandring ingin memberantas korupsi di Indonesia dengan teknologi blockchain! Anda ingin mendukung?
- Follow akun Mpu.
- Upvote dan resteem postingan Mpu.
- Share di Instagram, Facebook, X/Twitter dll.
- Biar pemerintah mendengar dan menerapkannya.
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.