Pemberantasan korupsi secara efektif memerlukan sistem KYC/AML berbasis blockchain yang menekankan keamanan data, skalabilitas untuk pertumbuhan pengguna, dan interoperabilitas agar terintegrasi mulus dengan sistem kelembagaan yang ada
Membangun sistem KYC/AML berbasis blockchain yang andal membutuhkan fokus yang cermat pada tiga area penting: keamanan, skalabilitas, dan interoperabilitas. Faktor-faktor ini penting untuk memastikan efektivitas dan kepraktisan sistem dalam jangka panjang.
Keamanan
Keamanan adalah fondasi dari setiap sistem manajemen keuangan atau identitas, dan menjadi semakin krusial dalam lingkungan yang terdesentralisasi. Sistem ini harus dilindungi dari akses tidak sah, pelanggaran data, dan manipulasi. Meskipun buku besar blockchain yang tidak dapat diubah menyediakan basis keamanan yang kuat, keseluruhan sistem membutuhkan perlindungan yang lebih luas.
Data sensitif di luar rantai, seperti informasi pribadi dan identitas pengguna, harus diamankan dengan metode enkripsi dan hashing yang kuat. Kontrak pintar yang mengotomatiskan proses KYC/AML menghadirkan risiko potensial lainnya, sehingga harus menjalani audit independen untuk mengidentifikasi dan mengatasi kerentanan sebelum penerapan. Selain itu, mekanisme kontrol akses yang ketat diperlukan untuk memastikan bahwa hanya entitas yang berwenang, seperti regulator atau lembaga tertentu, yang dapat melihat atau mengubah data.
Skalabilitas
Kegunaan suatu sistem bergantung pada kemampuannya untuk menangani permintaan yang terus meningkat. Skalabilitas mengacu pada kapasitas untuk mendukung peningkatan jumlah pengguna, transaksi, dan data tanpa mengorbankan kinerja. Seiring dengan meluasnya partisipasi dalam jaringan, sistem harus mampu berkembang tanpa hambatan.
Memilih platform blockchain dengan throughput transaksi yang tinggi merupakan langkah awal yang penting. Blockchain yang diizinkan seringkali memberikan skalabilitas yang lebih baik daripada blockchain publik. Lebih lanjut, tidak semua data perlu berada di dalam blockchain itu sendiri. Menyimpan informasi yang besar dan kurang penting di luar rantai, sambil menggunakan hash di dalam rantai untuk verifikasi, membantu mengurangi kemacetan dan meningkatkan kinerja. Arsitektur sistem yang dioptimalkan dengan baik, termasuk model data yang efisien dan kontrak pintar yang efisien, juga mencegah masalah kinerja seiring dengan peningkatan skala sistem.
Interoperabilitas
Interoperabilitas adalah kemampuan sistem untuk berkomunikasi dan berbagi data, dan hal ini penting bagi platform KYC/AML karena lembaga keuangan bergantung pada beragam alat dan basis data lama. Agar solusi blockchain praktis, solusi tersebut harus terintegrasi secara mulus dengan sistem yang sudah ada.
Hal ini dapat dicapai melalui API yang terstandarisasi, aman, dan terdokumentasi dengan baik yang memungkinkan pertukaran data yang lancar antara blockchain dan sistem institusi. Penggunaan pengidentifikasi terdesentralisasi (DID) memastikan terciptanya dan pengelolaan identitas digital anti-rusak yang dapat digunakan di berbagai platform. Terakhir, penerapan format dan protokol data yang seragam memastikan konsistensi dalam cara informasi diinterpretasikan, mengurangi kesalahan, dan mencegah ketidaksesuaian antarsistem.
Mpu Gandring ingin memberantas korupsi di Indonesia dengan teknologi blockchain! Anda ingin mendukung?
- Follow akun Mpu.
- Upvote dan resteem postingan Mpu.
- Share di Instagram, Facebook, X/Twitter dll.
- Biar pemerintah mendengar dan menerapkannya.
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.