Pertimbangan tambahan cakup skalabilitas sistem agar mampu menangani lonjakan transaksi, kepatuhan ketat terhadap regulasi AML/CTF, serta pemanfaatan keahlian melalui kemitraan demi pemeliharaan berkelanjutan dan adaptasi terhadap ancaman yang berkembang
"Pertimbangan Tambahan" sangat penting untuk memastikan keberlanjutan, efektivitas, dan kepatuhan hukum jangka panjang dari sistem pemantauan blockchain. Seiring berkembangnya teknologi blockchain dan volume transaksi, pertimbangan ini membantu menjaga relevansi, kinerja, dan kepatuhan sistem terhadap peraturan.
Salah satu pertimbangan terpenting adalah skalabilitas. Jaringan blockchain berkembang pesat, memproses lebih banyak transaksi setiap hari. Sistem pemantauan harus mengimbanginya dengan mampu menyerap, memproses, menyimpan, dan menganalisis volume data yang terus bertambah ini tanpa mengorbankan kinerja. Skalabilitas yang tidak memadai dapat mengakibatkan hilangnya deteksi aktivitas mencurigakan, keterlambatan peringatan, dan pada akhirnya, kegagalan sistem.
Untuk mencapai skalabilitas, beberapa elemen teknis harus diperhatikan. Sistem harus mendukung penyerapan data berkecepatan tinggi dari beberapa blockchain melalui jaringan pipa yang kuat dan efisien. Sistem harus memiliki daya komputasi yang memadai—baik melalui CPU, GPU, maupun komputasi awan elastis—untuk melakukan analisis kompleks, termasuk pembelajaran mesin waktu nyata (real-time). Solusi penyimpanan yang skalabel diperlukan untuk menangani data historis dan real-time dalam jumlah besar secara efisien, idealnya dengan basis data NoSQL atau terdistribusi. Fungsi kueri dan analitik harus tetap cepat meskipun dengan kumpulan data besar untuk memastikan wawasan yang tepat waktu bagi investigator. Arsitektur modular dan berbasis layanan mikro memungkinkan penskalaan independen untuk setiap komponen, sementara penskalaan horizontal—menambahkan lebih banyak node, alih-alih hanya meningkatkan satu mesin—memastikan sistem dapat berkembang sesuai kebutuhan.
Aspek penting lainnya adalah kepatuhan terhadap undang-undang anti pencucian uang (AML) dan anti pendanaan terorisme (CTF) terkait mata uang kripto. Sistem pemantauan harus benar-benar mematuhi peraturan nasional dan internasional untuk menghindari sanksi hukum dan memastikan kerja sama yang efektif dengan penegak hukum. Hal ini mencakup penyelarasan dengan kerangka kerja seperti rekomendasi FATF dan undang-undang AML/CTF lokal di Indonesia.
Sistem ini idealnya terintegrasi dengan proses Know Your Customer (KYC) dan Customer Due Diligence (CDD) yang ada dari entitas yang diregulasi untuk menghubungkan aktivitas blockchain dengan identitas dunia nyata. Sistem harus mendukung pembuatan Laporan Aktivitas Mencurigakan (SAR) atau Laporan Transaksi Mencurigakan (STR) sesuai dengan format dan tenggat waktu setempat. Untuk melindungi informasi sensitif, kepatuhan terhadap undang-undang privasi data lokal dan internasional sangat penting, didukung oleh langkah-langkah keamanan siber yang kuat. Selain itu, sistem harus menyaring entitas yang terkena sanksi dan memelihara jejak audit yang tidak dapat diubah untuk mendukung inspeksi regulasi dan penyelidikan hukum.
Pertimbangan terakhir melibatkan keahlian, terutama melalui kemitraan dengan spesialis keamanan blockchain. Mengingat pesatnya inovasi dan perilaku ilegal di dunia mata uang kripto, memelihara sistem pemantauan yang mumpuni membutuhkan pengetahuan yang sangat terspesialisasi yang mungkin melebihi kapasitas internal.
Keahlian yang dibutuhkan mencakup beberapa bidang. Analis forensik blockchain dapat menginterpretasikan pola spesifik protokol dan teknik kontra-obfuscation. Pakar pembelajaran mesin dibutuhkan untuk mengembangkan dan menyempurnakan model untuk mendeteksi anomali. Profesional keamanan siber memastikan sistem terlindungi dari serangan dan pelanggaran data. Pakar regulasi membantu sistem tetap patuh terhadap hukum yang terus berkembang, dan analis intelijen ancaman memantau risiko dan metode pencucian uang yang muncul.
Bermitra dengan para profesional semacam itu memberikan banyak manfaat. Hal ini membantu sistem tetap unggul dalam menghadapi ancaman yang muncul, meningkatkan kinerja algoritma, mengurangi positif palsu, dan dapat lebih hemat biaya daripada membangun tim internal yang besar. Selain itu, pakar eksternal dapat melatih staf internal, sehingga mendorong kemandirian jangka panjang.
Dengan mengintegrasikan pertimbangan tambahan ini ke dalam desain dan operasional sistem, platform pemantauan blockchain tidak hanya dapat mencapai keberhasilan fungsional tetapi juga ketahanan dan efektivitas jangka panjang dalam memerangi korupsi.
Mpu Gandring ingin memberantas korupsi di Indonesia dengan teknologi blockchain! Anda ingin mendukung?
- Follow akun Mpu.
- Upvote dan resteem postingan Mpu.
- Share di Instagram, Facebook, X/Twitter dll.
- Biar pemerintah mendengar dan menerapkannya.
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.