Untuk mengintegrasikan sistem KYC/AML berbasis blockchain, perlu dibangun API yang aman agar aliran data dan alur kerja berjalan lancar, sehingga sistem baru melengkapi alat serta basis data lama tanpa harus menggantikannya
Mengintegrasikan sistem KYC/AML berbasis blockchain yang baru dengan sistem lama yang sudah ada merupakan proses yang krusial dan seringkali menantang. Tujuan utamanya adalah memastikan kelancaran arus data tanpa mengganggu operasional lembaga yang sedang berjalan. Untuk mencapai hal ini, diperlukan pendekatan yang cermat dan terstruktur.
Sistem blockchain tidak seharusnya menggantikan sistem lama sepenuhnya. Sebaliknya, sistem ini seharusnya berfungsi sebagai lapisan bersama yang aman dan melengkapinya. Pendekatan ini lebih praktis dan tidak terlalu mengganggu. Sinkronisasi data harus dilakukan, baik satu arah maupun dua arah, antara blockchain dan basis data internal lembaga. Hal ini memastikan akses ke informasi penting, seperti ID pengguna dan hash transaksi, tanpa menyimpan data sensitif mentah.
Integrasi alur kerja merupakan langkah penting lainnya. Fitur-fitur blockchain, seperti penilaian risiko otomatis dan verifikasi data, harus terintegrasi ke dalam proses yang sudah ada. Misalnya, petugas KYC bank harus dapat memulai verifikasi blockchain langsung dari perangkat lunak CRM atau KYC mereka. Dalam beberapa kasus, migrasi data lama mungkin juga diperlukan. Hal ini biasanya melibatkan pembuatan hash kriptografi dari catatan historis dan menyimpannya di blockchain, sehingga menciptakan jejak audit yang anti-rusak untuk aktivitas masa lalu.
API membentuk fondasi integrasi ini. API bertindak sebagai perantara yang memungkinkan komunikasi yang aman antar sistem yang berbeda. Menyiapkan gateway API terpusat sangat penting, karena mengelola semua permintaan masuk dan keluar. Gateway ini menangani autentikasi, otorisasi, dan pembatasan laju, memastikan bahwa hanya lembaga tepercaya yang mendapatkan akses ke fungsi-fungsi blockchain.
API itu sendiri harus dirancang sebagai API RESTful untuk kemudahan penggunaan dan aksesibilitas pengembang. Contohnya termasuk titik akhir POST /users/verify
untuk mengirimkan data pengguna baru dan memicu verifikasi kontrak pintar, titik akhir GET /transactions/{id}
untuk menanyakan skor risiko transaksi, dan titik akhir POST /reports
untuk mengirimkan laporan kepatuhan kepada regulator secara aman.
Keamanan adalah hal terpenting saat mengirimkan data melalui API. Semua komunikasi harus dienkripsi menggunakan Transport Layer Security (TLS). Selain itu, metode autentikasi yang andal, seperti OAuth 2.0 atau sistem berbasis kunci API, harus diterapkan untuk memastikan bahwa permintaan hanya diproses jika berasal dari sumber yang sah.
Dengan menggabungkan integrasi yang kuat dengan sistem lama dan desain API yang aman, institusi dapat meningkatkan kapabilitas yang ada tanpa perlu membangun ulang infrastruktur sepenuhnya.
Mpu Gandring ingin memberantas korupsi di Indonesia dengan teknologi blockchain! Anda ingin mendukung?
- Follow akun Mpu.
- Upvote dan resteem postingan Mpu.
- Share di Instagram, Facebook, X/Twitter dll.
- Biar pemerintah mendengar dan menerapkannya.
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.