Kantin Tekkomdik terlihat dari depan

SAYA sendiri tidak tahu pasti kenapa tempat ini dinamakan Kantin Tekkomdik. Nama itu memang terasa formal. Seperti nama instansi pemerintahan. Tapi anehnya, di sekitar kantin ini tidak ada kantor dengan nama "Tekkomdik".

Kalau merujuk pada kepanjangannya Teknologi Komunikasi dan Pendidikan, biasanya istilah itu melekat pada lembaga yang mengurusi sistem informasi pendidikan. Sudah pasti milik pemerintah. Tapi biarlah, bukan soal itu yang ingin saya bahas. Kali ini kita bicara tentang kantinnya saja. Ternyata hal ini jauh lebih menarik daripada sekadar nama.

Kantin Tekkomdik bukan bangunan besar atau mewah. Ia justru sangat sederhana. Tapi justru dari kesederhanaannya itulah muncul suasana yang unik. Kantin ini sudah seperti ruang temu publik, tempat persilangan banyak cerita. Mulai dari pegawai pemerintahan, kontraktor proyek, pengusaha, mampir, berbincang dan mengepulkan asap rokok, bahkan bekerja.

Rekan-rekan jurnalis saat bekerja di Kantin Tekkomdik

---

Kondisi inilah yang menjadikan tempat ini bukan cuma sebagai tempat makan. Ia menjadi ruang jeda yang penuh cerita. Cukup simpel, hangat, dan penuh dinamika. Praktis cocok bagi siapa saja yang ingin ngopi sambil tetap produktif. Jurnalis bahkan, menjadikan tempat ini (Kantin Tekkomdik) sebagai tempat bekerja. Sekaligus berteduh.

Sebab, tak sedikit jurnalis yang menjadikan kantin ini sebagai "pos" harian mereka. Sambil menyeruput kopi hitam, mereka membuka laptop, menyusun berita, atau sekadar bertukar kabar. Suasananya tenang tapi hidup. Cocok sekali bagi siapa saja yang ingin ngopi sambil tetap produktif. Simpel tapi dinamis.

Secara lokasi, kantin ini memang strategis. Hanya sepelemparan batu dari Kantor Gubernur Aceh. Di sekitarnya juga berdiri kantor-kantor pemerintahan lain dan beberapa sekolah. Tapi jangan harap melihat anak-anak berseragam duduk di sini. Mereka sepertinya tahu diri untuk tak singgah saat masih berseragam.

Saya saat bersama rekan-rekan jurnalis

---

Kantin ini juga punya tampilan yang agak berbeda. Bangunan utamanya kecil. Tapi justru area luar yang luas dipakai sebagai tempat duduk dan berkumpul. Sebuah paranet besar membentang sebagai atap, menciptakan keteduhan yang nyaman. Di sisi kanan, ada rak-rak makanan yang berdiri terpisah, bukan milik pemilik kantin, melainkan disewa oleh para penjual yang ingin membuka lapak.

Bagian luar kantin yang ditutupi paranet sehingga terlihat teduh

---

Posisi kantin dilihat dari sisi kanan bagian luar

---

Dilihat dari arah rak makanan

---

Lalu, apa yang membuat orang kembali datang? Jawabannya sederhana: kopi. Racikan kopi di sini punya karakter yang kuat. Pekat, hangat, dan memikat. Banyak yang bilang, sekali coba, pasti ketagihan. Itulah kenapa walau hari libur, selalu saja ada yang datang sekadar untuk menyeruput secangkir air hitam.

Meski begitu, tetap ada pengunjung yang menikmati air hitam. Tapi ada juga yang menyeruput kopi sambil bekerja, main game hingga hal lainnya.

Suasana areal dalam kantin

Bagian belakang kantin yang juga dipakai pengunjung

---

Tanpa makanan di hari libur

Saat saya berkunjung pada hari Minggu, yang merupakan hari libur, kantin memang tampak lebih lengang dari biasanya.

Menurut Ateng, salah seorang pekerja, para penjual makanan memang ikut libur. Yang tersisa hanya rak-rak berisi penganan kering. Tapi itu tak menyurutkan niat pengunjung. Mereka tetap datang, membawa makanan sendiri jika perlu, asal bisa duduk santai sambil ngopi.

Penampakan rak kue pada saat hari libur

---

Sementara pada hari biasa, ada beberapa menu yang tersaji dikantin ini:

Nomor	Harga	Harga Dalam Rupiah	Harga Dalam @Steem
1	Nasi Rames Ayam Ungkep Spesial	15.000	6
2	Nasi Keumamah + Telur Dadar Tradisional	15.000	6
3	Soto Ayam Kuah Gurih	15.000	6
4	Mie Tiaw Ayam Lezat	15.000	6
5	Mie Tiaw Telur Sederhana	13.000	5
6	Mie Tiaw Komplit (Ayam + Telur)	18.000	7
7	Kentang Goreng Crispy	12.000	4

Poster menu makanan terpampang di rak makanan

Satu hal lagi yang jadi nilai lebih: lahan parkirnya luas. Sepeda motor bisa dijejerkan di samping kanan kantin yang lega. Mobil pun leluasa parkir di sisi jalan. Tak perlu takut kehabisan tempat.

Bagi Anda penikmat kopi sejati, tempat ini wajib dicoba. Bukan cuma karena rasa kopinya, tapi karena suasana yang diciptakannya: ramah, bersahabat, dan menyatu dengan denyut kehidupan sekitar.

Areal parkir juga cukup luas

---

Lokasi

📍 Jl. T. Panglima Nyak Makam, Kota Baru, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh 23121. Google Maps

📍 Lokasi di peta Steem Atlas : [//]:#(!steematlas 5.5676477 lat 95.3422058 long Kantin Tekkomdik d3scr)

️ Waktu Kunjungan: Minggu 27 April dan Selasa 29 April 2025.

🕙 Operasional : Setiap hari pukul 07.00 - 23.00 Waktu Indonesia Barat.

☎ Telepon: 0852-1923-2151

🌍 Situs web: tidak ada

💁‍♂️ Media sosial di Instagram; tidak ada

---

Bagi Anda pecandu kopi, bisa mencoba aroma air hitam di sini. Bukan rahasia lagi, racikan kopi di sini adalah senjata utamanya. Aroma khas dan rasa pekatnya seperti punya magnet. Terbukti pengunjung rela datang kembali esok harinya. Saya begitu, bagaimana dengan anda?

---

Salam @Munaa

---