Shalat Jum'at di Mesjid "Bruek" Padang Tiji

Hari Jum'at kemarin kebetulan saya pergi ke tempat saudara saya yang musibah di Peudaya Padang Tiji, saya berangkat ke Padang Tiji pukul 10.00 Wib dan tiba di tempat saudara saya yang musibah di daerah Peudaya pukul 10.45 Wib.

Setelah mengunjungi tempat saudara saya yang mengalami musibah jam sudah menunjukkan pukul 11.45 Wib saya pun beranjak untuk pulang. Sesampainya saya di Pasar Padang Tiji jam menunjukkan pukul 12.15 Wib dan waktu pun sudah memasuki Jum'atan.

suasana setelah pelaksanaan shalat Jum'at

Sayapun memutuskan untuk singgah di Mesjid "Bruek" Padang Tiji untuk menunaikan ibadah shalat Jum'at. Saya ingin melaksanakan shalat Jum'at di mesjid ini lantaran ini merupakan kesempatan langka bagi saya, karena tempat tinggal saya sangat jauh dari Padang Tiji yakni sekitar 30 sampai 45 menit perjalanan.

Mesjid ini aslinya bernama Mesjid Raudhaturrahman, namun sering disebut dengan "Bruek". Bruek merupakan bahasa Aceh, kalau di Bahasa Indonesia kan adalah tempurung.

mesjid Bruek tampak dari depan

Disebut mesjid Bruek atau tempurung dikarenakan bentuknya mirip "Bruek" atau tempurung kelapa, kubahnya sangat mirip dengan tempurung kelapa. Mesjid ini merupakan mesjid terbesar di Kecamatan Padang Tiji.

Letaknya di pinggir jalan Nasional Banda Aceh - Medan yang membuat mesjid ini sangat mudah diakses untuk disinggahi oleh orang orang, sehingga aktivitas di Mesjid ini selalu ramai , baik orang yang melakukan shalat berjamaah maupun orang yang melakukan shalat secara sendiri.

mesjid Bruek tampak dari parkiran.

Setelah selesai melaksanakan ibadah shalat Jum'at sayapun bergegas kembali ke Sigli untuk melanjutkan aktivitas saya di Tempat kerja yakni di Dinas Sosial.

Sekian cerita saya kali ini, semoga bermanfaat dan terima kasih.