Menikmati Kebersamaan di Kedai Kupi Atlantik Kopi,Cerita kebersamaan Teman

Kali ini kembali lagi bersama saya seperti biasa ada sebuah pertemuan bersama sahabatku keadaan yang masih diselimuti kabut tipis kala saya melangkah ke Kedai Kupi Atlantik suatu sudut kecil yang senantiasa jadi tempat pelarian untuk kami para pencinta kopi serta cerita kali ini aroma seduh kopi yang menggoda tetapi yang sangat kutunggu bukan cuma secangkir kopi melainkan tawa serta canda sahabat-sahabat terbaik yang telah menungguku di meja biasa kami.

Kopi yang Menghangatkan Jiwa
Di sini saya kelihatan berada di Kedai Kupi Atlantik jadi ini bukan semata-mata tempat ngopi biasa tiap sudutnya memiliki cerita dari bilik yang dipadati dengan kawan kawan lain juga sampai suara gemericik air mancur kecil di tengah ruangan saya memesan Kopi dan teh tarik biasa pilihan klasik yang senantiasa buat saya tenang sedangkan sahabatku yang sangat cerewet memilah Latte dengan caramel drizzle sembari bercanda hidup itu wajib manis,semacam kopiku ini!

Lain lagi dengan si Zikri,yang senantiasa setia dengan Americano- nya kopi wajib getir, supaya kita ingat kalau hidup tidak senantiasa manis katanya sembari tersenyum kami tertawa inilah yang kusuka setiap orang memiliki filosofi kopinya sendiri, tetapi kami senantiasa dapat duduk bersama, menikmati perbandingan itu dari kopi, percakapan juga mengalir dari kenangan masa sekolah hingga di pasantren dan kuliahan,rencana liburan yang senantiasa tertunda, sampai ada juga gosip-gosip receh yang buat perut sakit sebab ketawa si Tgk arkawi.

Kemudian si Tgk zikri menceritakan tentang proyek barunya di kantor yang buatnya nyaris edan sebab deadline kami mencermati, sesekali berikan sembari sesekali menyindir tidak harus perfection gitu nanti kilat tua tetapi di balik candaan itu,senantiasa terdapat dukungan tanpa syarat sebab di mari kami bukan semata-mata sahabat ngopi kami merupakan sahabat yang silih menguatkan.

Momen Kebersamaan yang tidak Ternilai
Jam 11 siang,cahaya matahari mulai menembus jendela cermin kedai,menghasilkan pola sinar yang indah di atas meja kami saya memandangi wajah sahabat-sahabatku, menyadari betapa berharganya momen semacam ini di dunia yang serba kilat,di mana seluruh orang padat jadwal dengan urusannya sendiri, masih terdapat waktu di mana kami dapat duduk bersama menikmati kopi serta kebersamaan saat sebelum berpisah kami difoto bersama gaya ala-ala aesthetic di depan mural Kedai Kupi Atlantik yang ikonik gambar itu nantinya hendak jadi kenangan fakta kalau di tengah banyak aktivitas,kami masih memiliki waktu buat satu sama lain.

Kopi Cuma Sebabnya kebersamaan merupakan tujuannya saya terdapat yang bertanya Ngopi doang,mengapa sih saya hendak jawab bukan tentang kopinya,tetapi tentang orang-orang yang menemaniku jadi,kapan lagi kita ngopi bersama ini adalah sebuah mesin terindah saya bersama sahabat.