Taking my sick child to Hj. Aminah's Midwifery House

Ada sebuah berita kita kali ini malam itu, langit tampak hitam ada bintang angin berhembus pelan,tetapi jantungku berdegup kencang tanganku gemetar meraba dahi anakku panas semacam bara saya ketahui, ini bukan demam biasa yang saya lihat waktu terjadi di rumah saya tidak dapat menunggu hingga pagi langsung kusiapkan seluruh kebutuhan darurat, kemudian kubawa ia ke Rumah Bidan Hj. Aminah, AM, Keb. tempat yang kerap jadi penyelamat masyarakat di mari dikala keadaan darurat.

Perjalanan Penuh Kecemasan jam menampilkan jam 9 malam jalanan hening, cuma suara jangkrik serta desiran angin yang menemani saya memeluk erat anakku di boncengan motor bersama istriku berupaya menenangkan diri sembari terus memantau napasnya sesampainya di situ, lampu teras masih menyala saya mengetuk pintu dengan panik sebagian detik yang terasa semacam jaminan, kesimpulannya Bu Bidan Hj. Aminah membuka pintu mukanya teduh, tetapi matanya langsung fokus pada keadaan anakku.

Pertolongan Kilat Bu Bidan tanpa banyak tanya,dia lekas mengecek saya merasakan panik kita turunkan dahulu demamnya,Bu Bidan dengan suara menenangkan kami yang baru sampai ke rumah untuk membantu kemudian Ia lekas mengambil kompres dingin, obat penurun panas, serta racikan herbal tradisional yang senantiasa jadi andalannya saya mencermati tiap gerakannya, berharap keajaiban lekas terjalin ternyata anaknya kurang cairan ini wajib banyak minum air hangat** pesannya sembari mempersiapkan larutan oralit

** Waktu Malam Penuh Doa** sembari menunggu obat bekerja,saya duduk di samping tempat tidur anakku, menggenggam tangannya yang kecil dan mengabdikan diri dengan mengambil gambar di setiap sudut ruangan rumah pikiranku melayang bu bidan seakan membaca kegelisahanku demam besar memanglah menakutkan, tetapi sepanjang kita kilat berperan, Insya Allah dapat diatasi katanya ibu sembari tersenyum aya mengangguk, berupaya menenangkan diri dan teruslah berdoa doa kupanjatkan dalam hati meminta kesembuhan buat buah hatiku.

Ruang tempat ibu merawat pasien jadi ada beberapa pelajaran berharga malam Ini sehabis sebagian jam, kesimpulannya demam anakku mulai turun napasnya lebih tertib, serta ia tertidur lelap Legaa… Rasanya semacam melewati badai Bu Bidan memberiku sebagian tips menjaga anak demam di rumah pada istri saya langsung di suruh jaga.

1.Jaga konsumsi cairan– jangan hingga kehilangan cairan tubuh.
2.Kompres hangat( bukan dingin!)– lebih efisien merendahkan panas.
3.Pantau indikasi lain– bila terdapat muntah ataupun kejang, wajib lekas ke dokter.

Saya kembali dengan hati lebih tenang, tetapi malam ini mengingatkanku betapa cepatnya keadaan anak dapat berubah selaku orang tua kewaspadaan serta pengetahuan pertolongan awal sangat penting.

Saya akan buat satu pesan buat Stemian Semua Teman Stemian, sempat kah kamu hadapi malam mencekam semacam ini Bagaimana metode kamu mengalami anak demam besar?

Saya berbagi cerita ini bukan cuma selaku ungkapan rasa syukur, tetapi pula peringatan buat kita semua:
-Jangan anggap remeh demam besar.
-Selalu sedia obat bawah di rumah.
-Kenali isyarat darurat yang perlu penindakan kedokteran lekas.

Bila kamu memiliki pengalaman ataupun panduan lain ayok bagikan di pendapat! Ayo silih belajar serta menunjang sesama orang tua anakku saat ini telah lebih baik,tetapi malam ini hendak senantiasa kuingat selaku pelajaran berharga mudah-mudahan cepat sembuh..