Jepang Kembali Menyerbu Aceh. " Mengalahkan Dua Bataliyon Tentara Jepang Di Aceh Timur (2) "

in Steem SEAyesterday
Kamis, 09 Oktober 2025
Hai Sahabat Stemian. Saya ingin melanjutkan bercerita tentang kembalinya Jepang Menyerbu Aceh malam ini. Semoga sahabat semua dalam keadaan sehat selalu hingga dapat baca tulisan saya ini. Amin...

1000761637.jpgGambar buku sumber cerita

Seluruh pasukan berada di bawah koordinasi kepala Staf Divisi v API /TKR. Mayor Teuku Hamid Azwar yang sengaja datang di koetaradja dengan membawa dua kompi" pasukan istimewa " dan "Penembak Mahir " .
Bersamaan dengan kepala Staf Divisi, turut juga para Perwira Staf Divisi , antara lain Mayor Usmanbm Nyak Gade dan Mayor Bachtiar Idham . Dua perwira menengah tersebut terkenal pemberani dan tangkas memimpin pasukan di front pertempuran.

Residen Aceh Teuku Nyak Arief turut bersama 2 kompi pasukan istimewa dari Koetaradja, yang dipimpin oleh Kepala Staf Divisi V API / TKR. Kehadiran Teuku Nyak Arief bersama kepala Staf Divisi Mayor Teuku Hamid Azwar dengan kereta api mengundang rakyat berdiri di jalanan melambaikan tangan . Ada pula yang ramai-ramai berkumpul menunggu di stasiun kereta api . Semangat rakyat untuk berjuang semakin menggelora karena kehadiran Residen Teuku Nyak Arief .

Di antara pasukan bantuan yang datang ke Langsa adalah satu batalyon dari lhok Sukon , pimpinan Mayor Hasbi Wahidy satu kompi dari Bireun pimpinan Letnan Agus Husin dan satu kompi dari Lhok Seumawe pimpinan Letnan Tauku Hamdani .

STRATEGI TEUKU HAMID AZWAR MEMENANGKAN PERTEMPURAN

Mayor Teuku Hamid Azwar , selaku kepala Staf Divisi , mengundang seluruh komandan Batalyon dan komandan kompi API /TKR serta Laskar Rakyat untuk mengatur strategi melumpuhkan kekuatan pasukan Jepang.

Sebagai rakyat diintruksikan untuk menutup dan membuat hambatan di tengah jalan yang menuju ke arah luar kota, sehingga penser dan truk Jepang tidak mungkin lewat. Sedangkan pasukan bersenjata di tempatkan pada posisi strategis di kiri dan kanan jalan. Satu batalyon dipersiapkan di tangsi Kuala Simpang.
Seusai shalat subuh , seluruh pasukan tempur menempati posisi sesuai strategi yang direncanakan. Selanjutnya, pasukan
Aceh siap siaga dan menunggu aba -aba dari komandan pertempuran, yang di pimpin langsung oleh Kepala Staf Divisi V API /TKR, Mayor Teuku Hamid Azwar.
Namun apa yang terjadi?

Sampai matahari sepenggalan , pasukan Jepang belum juga keluar dari tangsi . Mereka masih berada di dalam tangsi mengurung diri tanpa ada kegiatan yang mencolok. Pagi tanggal 26 Desember 1945, sekitar pukul 10.00 barulah terlihat kegiatan serdadu Jepang dalam asrama militer kota Langsa. Satu bataylon Jepang bersiaga mengadakan gerakan ke luar asrama.

Perwira penyelidik yang ditugaskan untuk memantau keadaan asrama segera melaporkan kepala komandan Operasi. Mayor Teuku Hamid Azwar. Seluruh pasukan disiagakan , siap menggempur Jepang kalau berani lewat rute jalan raya ke arah Peureulak yang telah di hambat dengan batang kayu besar.

Di luar dugaan, pasukan Jepang tidak menuju ke rute jalan raya yang telah diberi kamuflase dengan berbagai alat perintang . Konvoi Jepang berbalik arah kembali ke Kuala Simpang. Melihat gelagat tersebut Teuku Hamid Azwar segera mengumpulkan para komandan Pasukan dan memberi arahan seperlunya .Sebagian pasukan disiapkan untuk melacak konvoi Jepang yang kembali ke Kuala Simpang di bawah pimpinan Mayor Hasbi Wahidy . Mayor Usman Nyak Gade dan Mayor Bachtiar Idham . Pasukan yang lain diistirahatkan dan tetap menunggu di Langsa. Massa rakyat dianjurkan kembali ke kampung mereka masing masing (bersambung)

Sumber : Buku Aceh Dalam Perang Mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan 1945-1949.
Pengarang: Tgk AK Jakobi

Hormat saya

@sumarni123